Asbi akhirnya bersikap masa bodo tentang persahabatannya dengan Angga ataupun yang lain. Lagipula Asbi pikir ia bukan seorang pengkhianat yang merebut Nay dari Angga.
Asbi menyukai Nay sejak jaman SMP dulu tapi, selama ini hanya diam saja dan malah mendukung Angga sahabatnya yang memang terus berjuang mendapatkan hati Nay agar luluh. Tapi, rasanya Asbi sekarang tidak peduli lagi dengan persahabatannya toh ia sudah mendengar sendiri dari mulut Nay, bahwa Nay menyayangi dirinya itu berarti perasaannya berbalas pikir Asbi.
Sepanjang menonton film bioskop saja, Asbi diam-diam mengambil kesempatan mencium pipi Nay sebanyak 5x tentu saja Nay tidak menyadari perbuatan Asbi itu.
"Bentar lagi mau abis Bi filmnya" keluh Nay berbisik pada Asbi
"Yaudah abis ini kita makan aja Nay" usul Asbi berbisik di telinga Nay sambil mencium pipi Nay
"Makan sushi tapi" sahut Nay berbisik
"Iya apa aja deh...ngikut aja" sahut Asbi berbisik
Beberapa menit kemudian film pun selesai dan lampu di bioskop sudah kembali terang membuat penonton satu per satu meninggalkan bioskop termasuk Asbi dan Nay.
Mereka berdua pun menuju gerai restoran Jepang dan memesan makanan. Mata Asbi pun seolah tak berkedip memandang Nay di depannya karena ia masih tak menyangka saja bahwa Nay bisa bilang bahwa Nay menyayangi dirinya.
"Kita diem-diem aja ya Nay jangan sampe ketahuan yang lain" ucap Asbi memegang pipi Nay
"Jangan selingkuh" sahut Nay cemberut
"Iya... Gak akan. Mana mungkin aku selingkuhin kamu Nay...kan dari dulu aku udah sayang banget sama kamu" ucap Asbi tersenyum
Asbi jelas saja senang karena perhatiannya selama ini pada Nay akhirnya bisa dilihat oleh Nay bahwa dirinya tulus dan memang benar-benar menyayangi Nay.
Setelah makan mereka pun berjalan-jalan sebentar sekedar bermain lalu membeli es krim setelah itu Asbi mengajak Nay singgah kerumahnya terlebih dahulu karena memang rumah Asbi cukup dekat dari mall itu.
🎲
Sesampainya di rumah keluarga Awwalun sudah pasti keluarga Awwalun sangat welcome terhadap Nay bahkan Rea Mamanya Asbi sudah mengganggap Nay seperti anaknya sendiri.
"Hai sayang" sapa Rea tersenyum
"Hai Mama Rea... Mama Rea baru pulang ya?" sapa Nay melihat Rea yang baru saja turun dari mobil
"Iya nih tadi abis jalan sama Papa" sahut Rea tersenyum. "Eh kamu tumbenan jalan berdua aja sama Asbi... Ada apa ini?" goda Rea tersenyum jail
"Mama Rea apaan sih" sahut Nay malu
"Ma, kalo punya menantunya cantik kayak Nay mama setuju kan?" tambah Asbi memberi kode
"Pastilah sayang... Lagian Nay memang cocok kok jadi menantu Mama dan Papa" sahut Rea
"Nah loe kok cuma berdua aja mana yang lain?" tanya Tia mengejutkan Asbi dan Nay
"Emang salah gitu kak?" tanya balik Asbi
"Hayoo lho pacaran ya?" goda Tia semakin jadi. "Eh tapi bukannya loe pdkt-an sama Icha Bi. Wah parah loe Bi... Masa Nay sama Icha mau loe poligami" tuduh Tia horor
"Udah ah berisik! Ayo Nay jangan dengerin kak Tia" kesal Asbi langsung menarik tangan Nay masuk ke dalam rumahnya
"Eh jangan macem-macem loe berdua ya? Gue panggilin penghulu loe" ancam Tia jail
"Itu benaran Nay mau jalan sama Asbi anak kita Re?" tanya Arkan baru keluar dari mobil
"Kayaknya sih iya Pa... Gak tau deh kali di pelet Asbi sampai Nay mau" sahut Tia asal
"Husstt... Kamu itu ngomong di pikirin dulu Tia. Malu sama ijazah yang udah bergelar sarjana tapi kelakuan sama omongan kayak orang gak berpendidikan" tegur Rea
"Becanda doang Ma... Masa gitu aja gak boleh sih" sahut Tia cemberut
"Perasaan tadi Papa nanya ke Mama kamu kok kamu jawab sih Tia?" protes Arkan jail
"Iya nih Tia nyerobot Mas" tambah Rea jail
"Ah Papa sama Mama pacaran mulu deh. Gak inget apa Tia udah gede udah lulus kuliah pula bentar lagi mau punya mantu masa punya orang tua masih kayak anak muda sih" sahut Tia kesal
"Biar awet muda" sahut Arkan jail
"Inget Pa, Ma gara-gara honeymoon kalian Shabilla sampe lahir dan baru 1 tahun pula. Udah ah Tia gak mau punya adek lagi. Malu Pa, Ma" protes Tia cemberut dan masuk kerumahnya
🎲
Sementara itu Asbi dan Nay tidak tau menahu apa yang terjadi di halaman rumah karena mereka sedang berada di ruang santai lantai 2.
"Masih jam 19.30 ntar lagi aja aku anterin kamu pulang. Masih kangen" ucap Asbi tersenyum sambil melihat jam tangan sport hitamnya dan Nay hanya mengangguk tersenyum. "Oh iya aku mau ngambil sesuatu dulu di kamar... Tungguin ya jangan kemana-mana" pesan Asbi langsung berlari masuk ke kamarnya untuk mengambil sesuatu
Asbi membuka laci kamarnya dan kemudian menggenggamnya erat sambil keluar dari kamarnya menghampiri Nay lagi.
"Ngambil apaan sih?" tanya Nay penasaran
"Menurut kamu apa?" tanya balik Asbi
"Apa ya? Permen atau cokelat mungkin" tebak Nay
"Thaaraaa" ucap Asbi tersenyum menunjukkan sesuatu di tangannya membuat Nay kaget. "Sebenarnya aku mau kasi pas kelulusan kelas 9 lalu tapi berhubung kamu waktu itu nolak aku... Jadi ya, aku simpen lagi... Dan sekarang aku rasa ini waktu yang tepat aku memberikannya" sambung Asbi tersenyum sambil memegang tangan Nay
"Oh My God" ucap Nay sudah tak tau harus bicara apalagi
"Cincin ini pertanda kalau kamu hanya milik aku" ucap Asbi memasangkan cincin itu di jari manis kiri Nay
Tia yang tadinya ingin naik kelantai 2 tak sengaja memandang adiknya itu dan rasa senang bercampur heran sudah pasti menggerogoti otak Tia.
"Si Nay kenapa tiba-tiba mau sama adek gue ya? Rasanya gak mungkin deh Nay tiba-tiba mau sama Asbi adek gue yang super galak dan tegas itu... Nay itu kan suka tipe cowok yang romantis. Wah dipelet Asbi nih anak kayaknya" duga Tia berbicara sendiri
🎲
Setelah mengantar Nay pulang kerumahnya karena memang Nay tidak boleh pulang diatas jam 9 malam dan Asbi pun sudah paham betul aturan keluarga Nay itu.
Saat melajukan motornya menuju jalan pulang, Asbi mendapat telpon dari Tia kakaknya itu.
"Halo kak Tia" sapa Asbi
"Bi, beliin martabak asin ya... 3 porsi ya Bi. Bye" pesan Tia langsung menutup sambungan telponnya
"Kakak durhaka!!!" umpat Asbi kesal
Asbi kembali memutar jalan padahal sebentar lagi ia sudah masuk komplek rumahnya itu hanya karena membelikan pesanan Tia sang kakak.
"Gimana Mas parfumnya tadi manjur kan? Cewek yang Mas suka jadi suka sama si Masnya"
Asbi yang akan memesan martabak jadi menoleh kearah sumber suara dan ternyata di belakangnya ada penjual parfum siang tadi membuat Asbi mengernyit heran.
"Maksudnya?" tanya Asbi heran
"Oh iya Mas saya lupa kasi tau kalo aroma parfum itu hanya bertahan satu malam aja jadi besok si Mba nya udah kembali semula Mas"
"Loe ngomong apa sih?" tanya Asbi bingung
"Sekedar ngasi tau aja sih sama Masnya. Duluan ya Mas"
Penjual parfum itu tersenyum misterius pada Asbi membuat Asbi geleng-geleng kepala tak mengerti dan langsung saja ia memesan martabak pada penjual dan setelah ia pulang kerumah sambil memikirkan kata-kata si penjual parfum tadi yang membuat Asbi sedikit merasa janggal dan aneh.
🎲
Jangan lupa vommentnya ya guys...
Salam hangat
Asbiqunal_
KAMU SEDANG MEMBACA
Corious Soul <Selesai>
Mystery / ThrillerTrilogy of 'The Sixth' Kehidupan Geng Blueblood berubah drastis, mereka tiba-tiba menutup diri dari orang-orang sekitar dan menyukai hal misterius karna rasa penasaran mereka ber-6, ditambah keputusan Gema yang tiba-tiba pindah sekolah sejak pembagi...