Menyelesaikan

285 26 0
                                    

Perkelahian sengit tiada henti sejak pagi bahkan sekarang hari sudah menjelang sore. Satupun dari mereka seperti tidak ada yang merasa lelah dan terus bertarung akan saling membunuh. Ikhsan dan Athaya sekuat tenaga melerai mereka berenam yang akan saling membunuh satu sama lain itu. Mereka berdua rasanya kewalahan tapi mereka tak boleh menyerah karena adik-adik mereka semua sedang di pengaruhi oleh SAKHA untuk menghabisi geng Blueblood.

Rumah keluarga Awwalun sudah hancur berantakan karena perkelahian keenamnya bahkan banyak bercak darah entah darah siapa? Entah siapa yang terluka sekarang? Yang jelas pertumpahan darah telah terjadi dirumah ini.

Arkan dan Rea yang baru pulang dari kantor menjadi terkejut ketika melihat rumahnya benar-benar dalam keadaan yang mengenaskan bahkan anak-anak mereka saling memegang pisau satu sama lain.

"Astaghfirullah Ikhsan, Asbi" teriak Rea kaget

"Ma, Pa... Keluar aja... Nanti Papa dan Mama yang kena" usir Ikhsan berteriak

"Apa-apaan kalian ini? Asbi lepaskan Gema" bentak Arkan berusaha memisahkan Asbi dan Gema

"Pa, Ma keluar" usir Ikhsan berteriak sambil berusaha menahan Nay

"Dia harus mati" bentak Asbi mendorong Arkan Papanya

"Asbi ngucap nak" ucap Rea menangis

"Diam!!! Atau anda duluan" ancam Asbi dengan berkilat tajam

"Asbi ini Mama dan Papa nak" ucap Rea

"Aku mau bunuh dia" bentak Asbi menarik Gema

"Gue mau bunuh loe" bentak Gema

"Pa, Ma keluar aja... Mereka semua lagi di pengaruhi SAKHA" teriak Ikhsan

Tia yang juga baru pulang kerumah menjadi kaget melihat keadaan rumah yang layaknya kapal pecah dan banyak bercak darah dimana-mana.

"Ya ampun" teriak Tia membekap mulutnya sendiri

"Kak Tia tolong kak" teriak Ikhsan

"Pa, Ma... Keluar aja ya... Ini biar jadi urusan Tia" usir Tia mendorong pelan kedua orang tuanya keluar dari rumah

"Tia... Tia ini sebenarnya ada apa?" tanya Rea

"Kami cuma main bentar Ma" sahut Tia sambil mengunci rumahnya

"Kak Tia ambil kalung angka 6 itu kak pakein ke Al" pinta Ikhsan menunjuk kalung berlambang angka 6 itu tergeletak di lantai

Tia langsung berlari mengambil kalung itu. Namun yang terjadi Tia langsung pingsan saat memegangnya.

"Kak Tia" teriak Ikhsan panik

"Biarin Can... Mungkin aja kakak loe jadi bisa tau penyebab kita semua bisa kayak gini" ucap Athaya sambil terus memegangi Icha

Tak lama kemudian Tia pun sadar dan berteriak histeris.

"Argghhh!!!" teriak Tia langsung menutup wajahnya

"Kak Tia kenapa kak?" tanya Ikhsan sambil memegang Nay

"Banyak raksasa hitam Can disini... Ada 6 raksasa tinggi, hitam didekat Gema... Dia mandangin ke arah gue Can" adu Tia menangis

"Loe liat apalagi kak Tia?" tanya Ikhsan

"Raksasa itu datang karena mawar hitam Can" sahut Tia

"Kak Tia cepat cari mawar itu di tas mereka berenam lalu bakar kak Tia... Kalung Al pakein dulu" perintah Ikhsan

Tia langsung menghampiri Al yang akan menghujamkan pisau itu pada Angga dan Tia langsung memakaikan kalung angka 6 itu pada Al.

Al mulai tersadar dan mengerjap keheranan.

Corious Soul <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang