Menemukan

240 30 0
                                    

Nay dan Icha melihat keempat sahabat mereka sedang termenung di dekat pohon pinus. Nay merasa arah jalan berputar di jalan itu-itu saja karena sore tadi juga Nay beristirahat di pohon itu. Tapi, tadi sore tidak ada keempat sahabatnya dan sekarang saat waktu menunjukkan pukul 23:35 barulah terlihat keempat sahabat mereka itu.

"Itu mereka Nay" tunjuk Icha

"Cha, loe jangan gegabah Cha" tahan Nay mendudukkan Icha di salah satu pohon pinus

"Maksud loe?" tanya Icha bingung

"Ada perempuan yang pake tiara yang tadi sore gue pegang Cha... Ada kemungkinan itu Putri yang nampakkin diri ke gue" sahut Nay

"Gak ada apa-apa" sahut Icha merasa tidak melihat sosok perempuan yang dimaksud Nay

"Astaga Cha... Loe liat itu home stay nya. Dan tadi loe inget kita mutarin hutan ini dan gak keliatan sama sekali... Astaga" keluh Nay menunjuk home stay yang tak jauh darinya

"Nay... Loe inget kan? Apapun yang berhubungan dengan api akan kembali pada api" ucap Icha serius

"Pematik mana? Pematik Cha?" tanya Nay langsung membongkar tas Icha

"Loe mau bakar apa?" tanya Icha bingung

"Castle itu lah... Ibarat home stay itu hanya penglihatan kita aja Cha" sahut Nay menemukan pematik api didalam tas Icha

"Caranya gimana?" tanya Icha

"Loe tunggu disini" sahut Nay menahan Icha yang akan berdiri

"Hati-hati loe Nay" pesan Icha khawatir

Nay mengangguk dan keluar dari persembunyiannya tadi.

"Putri" panggil Nay kesal

Sosok Putri pun menoleh dan memandang Nay tajam.

"Mereka bukan suami loe ataupun kakak ipar loe... Mereka itu sahabat gue" ucap Nay seolah tak takut padahal Nay sangat takut

Putri mendekat kearah Nay membuat Nay berteriak kaget karena wajah Putri yang berubah menyeramkan.

"Arghhhh" teriak Nay langsung berlari kearah home stay

Sosok Putri pun mengejar Nay membuat Nay ketakutan berlari kearah home stay itu sambil menghidupkan pematik apinya.

"Ayoolah nyala" ucap Nay terengah-engah sambil berlari

Begitu pematiknya menyala, Nay langsung melemparnya kearah home stay itu seketika api cepat menyambar dan menyebabkan ledakan keras membuat Nay langsung menjatuhkan dirinya.

Sosok Putri berteriak histeris dan perlahan menghilang. Nay perlahan bangun walaupun seluruh tubuhnya sudah benar-benar kelelahan dan kembali menghampiri keempat cowok Blueblood yang tak sadarkan diri.

"Angga, Asbi, Al, Gema bangun" panggil Nay mengguncangkan tubuh Angga dan Asbi yang ada didekatnya. "Gema, Al bangun" panggil Nay panik

Nay bahkan melupakan Icha yang ditinggalkannya tadi didekat pohon pinus apalagi Icha dalam kondisi cedera lutut bergeser.

Icha bahkan merangkak karena tak sanggup lagi ia berjalan sambil menahan sakit dilututnya itu.

"Asbi, Angga, Gema, Al bangun... Guys bangun" panggil Icha panik

"Angga... Nga bangun... Angga ini aku" panggil Nay memangku kepala Angga

"Guys, kalian kenapa? Guys bangun" panggil Icha menangis

"Angga, please wake up... Asbi, Al, Gema bangun jangan tinggalin gue hei" panggil Nay mulai menangis

"Asbi, Al, Gema bangun jangan tinggalin gue sama Nay" panggil Icha menangis

"Angga, Nga... Bangun Nga... Ini gue... Ayoo bangun Nga" paksa Nay mendudukkan Angga sambil mengusap wajah Angga dengan air mineralnya. "Angga, please jangan tinggalin gue... Gue takut... Guys, ayolah bangun... Asbi, Gema, Al" panggil Nay menangis sambil memeluk Angga

"Bi, bangun Bi" panggil Icha menepuk pipi Asbi

"Cha, ini kenapa Cha? Kenapa mereka gak bangun Cha?" tanya Nay menangis

"Gue juga gak tau Nay" sahut Icha menangis

"Angga, Asbi, Al, Gema bangun... Gue sama Icha takut... Please bangun" pinta Nay menangis sambil mengguncangkan tubuh Angga dan Asbi didekatnya

Seorang perempuan tua mendekati Nay dan Icha.

"Kalian harus pulang"

"Bu, Bu tolongin sahabat saya Bu" pinta Nay menangis

"Setelah ini pulanglah kalian. Tempat ini bukan tempat bermain"

Ibu tua itu mengusapkan wajah Asbi, Angga, Al dan Gema membuat keempatnya terbatuk-batuk lalu terbangun.

"Pulanglah"

"Makasih ya Bu" sahut Nay dan Icha senang sekaligus terharu

"Bi, syukurlah" teriak Icha langsung memeluk Asbi

"Angga jangan tinggalin aku" pinta Nay memeluk Angga

"Uhuk...uhukk" Angga terbatuk-batuk

"Minum dulu" ucap Nay dan Icha memberikan minuman pada keempat cowok Blueblood

Keempat cowok Blueblood seperti orang linglung yang tidak tau apa-apa dan malah tak sanggup untuk berdiri saking lemahnya.

"Nga... Angga" panggil Nay menepuk pipi Angga

"Hah?" Angga seperti orang yang tersadar dari lamunannya

"Lebih baik?" tanya Nay khawatir

"Iya lumayan" sahut Angga

"Kalian gimana guys?" tanya Icha memastikan

"Ini ada apa sih?" tanya Gema bingung

"Kalian berempat hilang tadi" sahut Icha kesal. "Auwww" ringis Icha

"Kenapa Cha?" tanya Asbi

"Lutut gue cedera Bi" sahut Icha

"Ibu tua bilang kita harus pergi dari sini secepatnya guys... Gimana kalian kuat gak?" tanya Nay memastikan

"Insha Allah kuat" sahut Al mencoba berdiri sambil dibantu oleh Nay

Nay membantu satu per satu sahabatnya berdiri kembali terutama Icha yang mengalami cedera lutut bergeser.

"Yang lain ok kan?" tanya Nay memastikan

"Ok ok bisa kok" sahut Al sudah berdiri tegap

"Aduh duh" Gema kurang seimbang dan hampir saja terjatuh langsung ditangkap oleh Al

"Biar gue aja mapah Icha" ucap Asbi langsung memapah Icha karena kasihan pada Nay yang berusaha memapah Icha sambil memegang Angga juga

"Angga you ok?" tanya Nay memapah Angga

"Ini pusing banget Nay" sahut Angga memegangi kepalanya

"Yang penting kita keluar dari disini dulu" ajak Asbi sambil memapah Icha

Al memapah Gema karena Gema yang merasakan pusing hebat lalu Nay juga memapah Angga karena Angga juga mengalami hal sama seperti Gema. Mereka pun menemukan jalan keluar dengan mudah.

Dan menurut warga setempat yang bercerita Castle alias home stay itu sudah tidak ada lagi dan memang anehnya terkadang para pendaki bisa melihat castle atau home stay itu berdiri kokoh padahal nyatanya sudah dibakar. Dan berarti hanya penglihatan geng Blueblood lah yang melihat castle atau home stay itu masih ada waktu itu.

-Jangan pernah menjadikan sakit hati sebagai ajang balas dendam - Blueblood

-Benci itu boleh. namun, sewajarnya saja - Icha Blueblood

-Sesakit apapun hatimu jangan menggunakan orang lain tak bersalah sebagai pelampiasan - Nay Blueblood





Jangan lupa vommentnya ya guys.

Salam hangat
Asbiqunal_

Corious Soul <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang