Rapat Dadakan

269 21 0
                                    

Jangan lupa vommentnya ya guys.

Happy Reading guys 😄




Di jam istirahat Ikhsan, Athaya, Redha, Nay, Angga, Al, Icha dan beberapa rekan osis lainnya langsung rapat dadakan terkait masalah Nurindah yang tiba-tiba ditemukan dalam kondisi berlumuran darah tadi pagi.

Yang sontak saja menimbulkan rasa was-was bagi seluruh siswa SMA Galaxy 2 karena mereka mengganggap seperti kasus pembunuhan atau sejenisnya dan membuat mereka jadi parno apalagi yayasan dan kepala sekolah sedang berada di luar negeri otomatis Nay pemegang kekuasaan tertinggi di sekolah harus mengambil keputusan cepat dan tepat.

"Gini deh mending cek cctv... Soalnya agak aneh juga tadi pagi gue sama Icha ngeliat ruang media berantakan banget dan nemuin 2 boneka teddy bear ini" ucap Nay menunjukkan 2 boneka di depan meja rapat osis

"Trus keadaan Nurindah gimana Al, Nga?" tanya Redha

"Katanya kepala nya terhantam benda keras gitu trus dia kayak di banting dan ada yang mau bunuh dia gitu" sahut Al tanpa ekspresi

"Ini komputer dari tadi pagi kenapa gak bisa kebuka ya? Padahal cuma dan Atha yang tau sandinya" keluh Ikhsan mencoba membuka password di komputernya

"Trus gimana mau ngecek? Gue gak mau tau ya pokoknya masalah hari ini harus selesai sekarang juga" kesal Nay pusing

Icha berbisik pada Nay dan Nay pun mengangguk mengerti.

"Pulang sekolah mereka langsung aja kesini" ucap Nay

"Ok" sahut Icha mengangguk paham

"Ada kemungkinan gak sih kasus pembunuhan udah masuk ke ruang lingkup sekolah kita?" tanya Redha

"Segala kemungkinan pasti ada" sahut Angga

"Panggil geng Gils aja kan Nurindah bagian dari geng Gils" usul Redha

"Ya, ok... Tapi bagian kalian aja tuh urusin... Gue males" sahut Nay malas ketika mendengar nama geng Gils yang tak lain adalah musuhnya

"Ayolah Nay... Jangan libatin masalah pribadi loe sama mereka" bujuk Athaya

"Ya gue gak libatin permasalahan gue sama mereka... Cuma kalian aja yang urusin... Gue biar urus komputer aja nih" sahut Nay

"Kak, kayaknya siswa pulangin awal aja deh. Ya, takut ada apa-apa selama penyelidikan kita" usul Icha

"Nah iya bener tuh Can" sahut Redha

"Ok, kak Ican langsung umumin aja setelah ini pulang" tambah Nay langsung menandatangi jurnal osisnya dan di serahkan pada Ikhsan

"Kalo gitu aku ke ruang dewan dulu" pamit Ikhsan langsung keluar dari ruang osis

"Ok guys... Kayaknya situasi juga kurang kondusif jadi... Yang inti aja ikut rapat yang lain boleh pulang" ucap Nay final

Beberapa anak osis lain yang sedari tadi diam langsung bersemangat karena mereka tidak perlu ikut rapat dan pulang awal pastinya.

Tersisa Angga, Nay, Icha, Al, Athaya, Redha dan Ikhsan tentunya yang akan mengupas tuntas kasus ini.

"Gema udah on the way Cha?" tanya Nay menoleh pada Icha

"Beres Nay" sahut Icha

"Asbi juga kan?" tanya Nay

"Asbi masih di sekolah katanya karena ada pelajaran jadi mungkin 45 menit lagi baru nyusul" sahut Icha

Nay mengangguk paham sambil berkutat pada komputer osis yang masih saja tidak bisa dibuka membuat Nay agak kesal sendiri.

🎲

Ikhsan sudah memulangkan siswa lebih awal dan telah di setujui oleh dewan kedisplinan lagipula alasan Ikhsan dan Nay masuk akal pikir dewan kedisplinan.

Gema tiba 30 menit kemudian dan langsung menuju ruang osis saat Gema mengetuk pintu, Icha langsung membukanya.

"Ada apaan si Gem datang kesini?" tanya Redha

"Diem aja deh" ketus Nay

"Jadi gue harus ngapain?" tanya Gema to the point

"Komputer osis terkunci sama password dan gak bisa kebuka sama sekali... Jadi gue mau loe retas semua data-data di komputer ini" sahut Nay

"Itu masalah gampang babby" sahut Gema tersenyum

"What? Diretas... Otomatis rahasia osis dia tau dong" tanya Redha

"Mau gimana lagi hah? Komputer ini udah ke blokir karena passwordnya gak cocok" ketus Icha memutar bola matanya kesal

"Berapa lama kira-kira Gem?" tanya Nay

"Dua jam pasti clear Nay...  Gue pasti masukkin virus dulu di komputer ini" sahut Gema

"Jangan sampe ketahuan loe ngeretes data sekolah ini" ucap Nay tajam

"Setelah datanya dapat gue langsung kasi ke loe dan gue gak bakal liat" sahut Gema santai sambil berkutat pada komputer osis

"Anak Blueblood ajaib ya... Bisa meretas" ucap Redha geleng-geleng kepala

"Aduuuh... Kepala gue kenapa sakit banget ya?" ringis Nay memegangi kepalanya

"Istirahat dulu Nay... Kamu tuh kecapean" ucap Angga menghampiri Nay dan mengajak Nay duduk

"Nay... Loe kok pucet banget gitu sih?" tanya Al heran

Nay menggeleng lemah sambil memegangi kepalanya yang semakin sakit saja seperti ada menusuk-nusuk kepalanya.

Icha juga mengalami hal yang sama dan hampir saja terjatuh kalau tidak di tangkap oleh Redha.

"Eh loe kenapa Cha?" tanya Redha sigap menangkap Icha

"Gak tau nih... Sakit banget" keluh Icha memegangi kepala nya

"Istirahat dulu deh kalian... Kalian terlalu beban sih mikirin masalah ini" ucap Ikhsan

"Pejamin mata kamu dulu Nay... 15 menit juga gak masalah... Aku jagain kok" ucap Angga sambil memijat kepala Nay

Nay mengangguk menyandarkan kepala nya di bahu Angga sambil memejamkan matanya dan Icha pun sama seperti Nay bersandar di bahu Al lalu memejamkan matanya.

Tak lama Asbi pun datang dan langsung masuk ruang osis karena sudah di beritahu sebelumnya.

"Ada kasus apaan sih di sini?" tanya Asbi

"Mending loe bantu gue ngeretes Bi" sahut Gema

"Itu mah kecil" sahut Asbi langsung membantu Gema yang berkutat pada komputer osis

Sebenarnya bukan hanya Nay dan Icha saja yang merasa pusing tapi, para cowok juga. Ikhsan dan Athaya sudah menelungkupkan wajah mereka di meja kerja mereka sementara Redha duduk saja di meja kerjanya lalu Angga dan Al memejamkan mata mereka namun, masih tetap terjaga sambil memijat kepala Nay dan Icha tentunya.

Nay dan Icha mengalami mimpi buruk membuat mereka berdua gelisah dalam tidurnya sementara Al dan Angga langsung membuka mata mereka untuk menenangkan Nay dan Icha.

Corious Soul <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang