AGATHA masuk ke dalam kamar dengan tangan yang memegang segelas minuman dingin. Ia meletakkan benda dengan uap yang menempel pada kaca gelas dan hawa dingin itu di atas nakas samping kasur tidur. Laptop yang tadi dia tinggalkan, sekarang sudah beralih tempat menjadi di pangkuannya.
Cemilan? Sudah.
Minuman dingin? Sudah.
Hati yang akan baper? Apalagi.
Siap, sekarang waktunya ia menonton. Cuplikan film yang baru ia dapatkan dari teman sekelasnya, mulai terputar sesuai waktu. Agatha memperhatikannya dengan serius. Hal yang paling cewek itu suka, menonton film dan cogan. Apalagi jika kedua hal itu disatukan, Agatha akan senang sekali, terasa seperti surga dunia.
Agatha kemudian mengambil cemilan dan mengunyahnya. Sesekali bibirnya tersenyum, jari-jari tangannya dibiarkan digigit olehnya karena gemas dengan adegan yang ditampilkan. Ia jadi berharap kan, ingin mempunyai cowok seperti yang ada difilm. Manis, walaupun jutek tapi perhatian. Melting dia dibuatnya.
Dan saat menuju bagian konflik yang menyedihkan, Agatha ikutan kesal juga. Ia terus berdecak, karena tokoh utama diyakini akan berpisah. Bagian yang paling menyebalkan ketika ia berharap kedua tokoh bersatu.
"Please, jangan pisah dong, jangan pisah," gumam Agatha dengan kepala yang menggeleng tidak terima.
Dering ponsel di sebelah Agatha berbunyi, mencoba menganggu konsentrasi dari cewek itu sendiri. Awalnya ia ingin mengabaikan. Tapi, semakin lama, ia malah kesal karena ponselnya terus bergetar dan berbunyi. Dan bodohnya dia, ia lupa mematikan nada bunyi ponselnya.
Ia mengambil benda pipih berwarna silver itu. Matanya melihat pesan yang masuk. Hatinya memanas ketika tahu siapa yang mengirim pesan itu. Ricky. Dirinya bahkan mendengus menyebutkan nama cowok itu, tanpa sadar.
Ricky: Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat malam Agatha yang suka sama Ricky.
Ricky: Ta, aku mau nanya, kamu tau kaga, kenapa bintang lebih banyak dari pada bulan?
Ricky: Karena, kalau bulan yang lebih banyak, nanti bintangnya malah di phk sama malam.
Ricky: Kan tugasnya bintang nemenin bulan. Kayak kamu nemenin aku. Eaaaa, eaaa, EA games.
Agatha mendengus geli ketika sudah membaca pesan Ricky. Terkadang, cowok itu waras, dan beberapa menit kemudian gilanya kambuh. Tapi, baru kali ini Ricky mencoba merayu dirinya dengan kata-kata jayus. Biasanya, itu cowok selalu membahas topik yang aneh. Kayak, 'kenapa roda motor berputar', 'duluan ayam atau telur?' absurd banget kan.
Ricky: Jangan diread aja, bales dong. Aku tau kok kalau aku mempesona, hehe.
Agatha: Ngga jelas. Ganggu tau ngga, ih!
Ricky: Ngga jelas gini aja kamu suka apalagi aku jelas.
Agatha: Huh, apasih??
Ricky: Kaga. Ta, Riki mau nanya lagi, kenapa bumi itu bulat?
Agatha sedikit tertawa kecil yang melihat Ricky mengubah topik. Dia tahu, Ricky pasti sedang menahan malu serta kesal karena membaca pesan darinya.
Agatha: Karena kalau datar, ngga akan ada namanya rotasi bumi, terus siang dan malam pun ngga ada, dan kehidupan di bumi juga ngga bakal jalan seperti semestinya. Kenapa emangnya nanya begitu?
Ricky: Gapapa, untung perasaan Agatha sama Ricky ngga datar ya, jadi kehidupan Tata ngga akan hancur. HAHA
"Jayus, ih. Receh banget," ujar Agatha mematikan ponselnya. Ia sudah tidak ingin membalas pesan Ricky.
KAMU SEDANG MEMBACA
HSR (1): Ricky & Agatha
Teen FictionAmazing cover by @itsmeyeremia Bukannya kata orang jaman sekarang, cinta itu tumbuh karena terbiasa? Ricky & Agatha © Copyright 2018 by Raggazi