7. Cewek sok tahu dan makan malam

187 21 14
                                    

Kamu mau tahu alasan kenapa aku jatuh cinta kepadamu? Jawabannya aku nggak tahu, coba kamu tanya sama hatiku yang sudah menuliskan namamu di dalamnya.- M. Ricky Sadajiwa

*****

RICKY berjalan masuk ke dalam rumahnya. Ia melihat di ruang tamu ada dua orang yang duduk di sofa sambil bercengkrama dengan Fani. Salah satu dari dua orang itu Ricky mengenalnya, ingat dengan cewek yang ia bilang jika suaranya begitu lembut, bahkan bidadari saja kalah?

Iya, dia cewek itu, tengah berbicara dengan Fani serta dengan wanita yang Ricky yakini berumur kepala empat.

"Ricky sayang, kamu udah pulang, Nak? Kok sore banget, Ria aja yang satu sekolah sama kamu udah bisa ganti baju sama main ke sini."

"Maklum aja kali, Fan. Kaya ngga tau aja anak muda, apalagi Ricky ini ganteng, pasti banyak ceweknya."

"Iya, Tante kaya ngga tau aja, kan Ricky tuh di sekolah banyak penggemarnya," ujar Ria dengan senyum mengembang.

Mata Fani berbinar, ia tidak menyangka jika anaknya ini banyak yang menyukai, "Iya? Wah, terus ada cewek yang deket sama dia ngga, Nak Ria?"

"Pasti ada lah, Fan, anakmu ini tampan loh, mirip kaya Papanya."

"Ah kamu bisa aja, Lis, anak kamu juga cantik kok, kaya kamu."

Dan yang terjadi selanjutnya, kedua sahabat itu tertawa geli. Ria melihat Ricky dari samping, karena kepala Ricky yang tidak melihat ke arah mereka bertiga. Ricky menghela napasnya, ia ingin segera pergi, tapi sebuah pertanyaan yang terlontar dari Fani, membuat ia menahan kaki, tanpa sadar.

"Nak Ria, apa Ricky sudah punya pacar? Kan seperti katamu, dia banyak penggemarnya tuh."

"Suda--"

"Ricky belum punya pacar, dan untuk pertanyaan Mama, Ricky habis beli makanan buat Juleha, Ma. Ricky permisi dulu," ujar Ricky melihat Ria, membuat cewek itu menundukan kepalanya.

Cih, apaan itu cewek, kaya udah tahu luar-dalem gue aja. Udah gitu, caper pula, batin Ricky.

Ricky mengambil Juleha yang sedang berjalan ke arahnya, ia membawa Juleha pergi bersamanya. Meninggalkan kebisuan di ruang tamu. Fani yang merasa tidak enak karena sikap anaknya itu hanya tersenyum malu sebagai tanda permintaan maafnya.

Ricky menurunkan Juleha di atas kasur, ia menaruh tasnya di atas meja lalu membuka kancing seragam atasnya sebanyak tiga kancing. Ia gerah, entah kenapa dirinya sekarang tidak menyukai cewek bernama Ria itu. Awalnya ia menyukai kepribadian dan wajah dari Ria, karena cewek itu manis dan membuat nyaman.

Akan tetapi, setelah hari ini, hal-hal yang kemarin ia lihat menguap begitu saja ke langit-langit. Ricky tahu, ia tidak seharusnya kesal, tapi pembicaraan di taman dengan Agatha tadi, membuat dia menjadi sensitif terhadap apapun. Tapi, cewek itu juga tetep salah karena terlalu sok tahu tentang hidupnya dan terlalu cari perhatian. Satu sifat yang sangat Ricky tidak sukai dan ingin dia hindari.

Tubuh Ricky terjatuh di atas kasur, ia duduk di samping Juleha yang sudah melingkarkan badannya. Ternyata, ceweknya ini ketiduran. Ricky mengelus-elus bulu Juleha yang halus dan lembut. Maklum namanya juga kucing Anggora, kucing mahal.

Juleha menggeliat karena sentuhan Ricky. Kepalanya ia gesekkan pada tangan Ricky, kebiasaan Juleha jika Ricky sudah mengelus dan berada dekat di sekitarnya. Kucing genit! Pemilik sendiri masih mau digenitin juga.

"Jul, lo pernah suka sama cowok kaga? Kaya kucing kampung sebelah gitu, yang kemarin lo ceritaiin dia hamilin anak tetangganya."

"Meong."

HSR (1): Ricky & AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang