22. Jadian

149 21 3
                                    

"We're both young when i first saw you." - Love Story - Taylor Swift.

*****

SUDAH hampir lima belas menit sejak Agatha dan Ricky sampai di taman kota ini, mereka belum juga memulai pembicaraan, keduanya masih sibuk dengan pemikiran masing-masing. Apa yang harus mereka lakukan setelah ini? Begitu kira-kira yang ada di pikiran keduanya.

Ricky berdeham. Jika ditanya apakah dia merasa senang, sekarang? Jawabannya sudah pasti 'iya'. Dia tidak tahu harus berkata apa ketika mendapat pesan bahwa Agatha ingin bertemu dengannya di tempat ini, taman kota. Walaupun di sekitar mereka berdua begitu ramai, tapi keduanya tidak merasa terusik sedikit pun.

"Hai Ta," ujar Ricky senormal mungkin. Ia mencoba menutupi rasa gugupnya.

"Hai juga Ki," cicit Agatha pelan, dia menundukan kepalanya.

"Eng ... mau jalan?"

Agatha mengangguk, membuat lengkungan tipis di wajah Ricky. Cowok yang tengah memakai kaos putih tak polos dengan jaket bomber andalannya itu mengulurkan tangan di hadapan Agatha. Agatha sendiri menerima uluran Ricky, dan berdiri di samping cowok itu.

Mereka berjalan menyisir taman kota yang selalu ramai dihari weekend. Banyak anak kecil, keluarga, dan remaja yang seumuran dengan Ricky dan Agatha di sana.

"Ta, aku boleh minta sesuatu ngga? Eng ngga susah kok, suer deh." Ricky mengacungkan dua jari tangan kanannya membentuk angka dua.

Melihat tingkah lucu itu, sedikit membuat Agatha tertawa. "Kamu lucu, emangnya kamu mau minta apa?"

Sesaat Ricky bersemu merah, ia bahkan malu sendiri mendengar pujian Agatha yang terlontar untuknya tadi, "Aku minta masalah yang kemarin, hari ini saja kita lupakan. Anggap saja kemarin aku ngga pernah mengatakan apapun sama kamu."

Agatha terdiam. Sama halnya dengan Ricky, ia juga ingin menghabiskan hari ini tanpa ada gangguan dari masalah kemarin. Tanpa sadar, bibir Agatha tersenyum lebar dan ia menganggukan kepala.

Ricky tersenyum, "Hari ini aku bakal bikin kamu seneng Ta," janji Ricky. Cowok itu kemudian menarik pergelangan Agatha dan berlari.

Jika untuk hari ini saja, mereka berdua bisa bahagia untuk sama lain. Bolehkah keduanya egois meminta waktu untuk berputar lebih lama dari biasanya? Karena baik Agatha maupun Ricky, tidak ingin hari ini cepat berakhir. Itu keinginan mereka yang terucap dalam hati.

*****

Matahari hampir kembali ke peraduan di ufuk barat sana. Di pinggir jalan dan di temani segelas eskrim durian yang mengganjal perut, Agatha dan Ricky tertawa kencang ketika mengingat bagaimana hari ini keduanya laluin. Sesuai janji dan permintaan Ricky tadi, hari ini mereka benar-benar seperti lupa apa masalah yang kemarin mereka berdua hadapin.

Ricky kembali menyuapi Agatha. Dia meminta agar dirinya saja yang menyuapi eskrim durian ini ke dalam mulut Agatha. Tangan Agatha mengelap mulutnya karena ada eskrim yang ingin keluar dari dalam mulut. Keduanya tengah duduk sambil menikmati indahnya sore dengan memandang kendaraan yang berlalu-lalang.

Tadi Agatha dan juga Ricky sama-sama melakukan berbagai macam hal dari yang antimainstream sampai yang biasa dilakukan kekasih pada umumnya.

Dari saat keduanya mencoba baju couple, mengambil poto dengan baju itu hingga Ricky dan Agatha tidak membeli baju itu dan menaruhnya sembarang sampai yang terakhir tadi mereka mengambil cemilan di supermarket lalu memakannya di sana. Ingat, itu juga tidak mereka bayar dan berhasil dilakukan.

HSR (1): Ricky & AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang