"Mengetahui kabar dan memastikan kamu baik-baik saja adalah salah satu cara yang membuatku tetap bahagia."
-Revano Agesta-
⛅⛅⛅
"Bruk...."
Tiba-tiba ada seseorang yang menabrak Key, dan membuat buku tugas itu terjatuh ke lantai hingga berantakan.
"Maaf, gua lagi terburu-buru," sambil meninggalkan Key dengan rasa tidak bersalah.
"Bukannya bantuin kek, malah pergi gitu aja. Mana nggak minta maaf lagi." Ketus Key.
Setelah buku itu sudah tersusun kembali, Key melanjutkan untuk ke ruang guru dan memberikan hasil tugas teman-temannya kepada Bu Sari.
Sesampainya, dia di depan ruang guru. Ia melihat anak laki-laki yang menabraknya tadi. Awalnya, Key ingin memarahi laki-laki tersebut tapi karena Bu Sari sudah memanggil Key, terpaksa Key mengurungkan niatnya.
"Bruk...."
"Lo lagi-lagi, senang amat nabrak gua." Kata Key.
"Kan udah gua bilang, gua lagi buru-buru. Oh ya, lo tau nggak ruang TU dimana?" tanya laki-laki itu.
"Nggak!" tegas Key, dan meninggalkan laki-laki itu.
"Idih, jadi cewek ketus banget!" Gerutunya.
"Key, kenapa lo berubah kaya gitu sama gua? Apa lo nggak inget, gua temen masa kecil lo? Gua Revan." Batinnya.
Tiba-tiba, di kelas 11 Mipa 2 menjadi hening semenjak kehadiran wali kelasnya.
"Woy, diem, woy." Celetuk Dika.
"Ibu minta waktunya sebentar. Kita kedatangan murid baru di kelas ini." Kata Bu Mirna.
"Siapa, Bu? Cewek apa cowok? Kalau cowok bisa saya gebet Bu." Jawab Michelle.
"Huuuu." Sorakan temen sekelasnya, hingga membuat Michelle menjadi diam.
"Udah-udah, Nak Revan sini masuk." Kata Bu Mirna.
"Hah? Revan? Apakah dia teman masa kecil gua dulu?" pikir Key.
"Hallo semua, kenalin nama gua Revano Agesta. Panggil aja Revan. Gua siswa pindahan dari Malang." Kata Revan.
"Udah punya gebetan belum Van?" tanya Michelle.
"Rumahnya dimana?" tanya Chika kembali.
"Bagi nomer teleponnya dong." kata Sheila.
"Udah-udah, sesi tanya jawabnya nanti saja. Sebentar lagi Bu Mira akan masuk ke kelas. Oh ya nak Revan, kamu duduk di sebelah Kenzo ya. Kebetulan di sebelahnya kosong." Kata Bu Mirna.
Revan hanya menjawab dengan anggukan saja. Lalu, pergi duduk di tempat yang ditujukan oleh Bu Mirna tadi.
Setelah itu Bu Mirna meninggalkan kelas, dan suasana kelas kembali ricuh.
"Kenalin nama gua, Kenzo Bagaskara. Panggil gua, Kenzo." Kata Kenzo, sambil memberi senyuman kepada Revan.
"Oh iya, gua Revan." Balas Revan.
"Lo? Lo bukannya orang yang nabrak gua tadi?" celetuk Key.
Kebetulan, tempat duduknya Key berada di depannya Kenzo.
"Eh iya, gua minta maaf. Btw nama lo siapa?" tanya Revan sambil mengulurkan tangannya kepada Key.
"Kenalin nama gua Keyla Anastasya. Panggil gua Key." Jawab Key sambil menyambut aluran tangan tersebut.
"Oh gitu. Btw, kalau gua ngeliat lo, kaya ngeliat teman masa kecil gua dulu." Balas Revan.
"Hah? Temen masa kecil lo?" tanya Key penasaran.
"Iya, jadi dulu gua punya teman masa kecil namanya kaya lo. Tapi, gua harus pergi ke luar kota karena hal yang mendesak. Dan gua nggak sempat pamitan sama dia, dan saat ini gua mau nyari dia lagi." Jelas Revan.
"Lo, Revan yang dulu rumahnya di Kompleks Mawar?" tanya Key kembali
"Yap, dulu itu rumah gua. Tapi gua harus pindah. Btw lo tau darimana?" tanya Revan dengan muka yang pura-pura nggak tau.
"Lo Revan yang cengeng itu?"
"Ya, dulu gua orangnya cengeng. Tapi, gua nggak kaya gitu lagi sekarang." Jawab Revan.
"Jadi, lo Revano Agesta teman masa kecil gua dulu? Yang ninggalin gua selama 6 tahun?" tanya Key untuk memastikannya.
"Ya, gua kesini nyariin lo Key. Gua nelpon orang tua lo, tapi nomernya udah gak aktif. Gua nyari kerumah lo yang dulu, tapi ternyata lo pindah rumah. Dan gua dapat informasi kalau lo sekolah disini. Dan itu alasan gue pindah kesini, berharap gua bakal ketemu lo lagi." Jelas Revan.
"Gua kecewa sama lo Van. Gua benci sama lo." Key tersentak kaget, lalu dia segera pergi keluar dengan keadaan air mata yang bercucuran.
"Maafin gue, Key." Batin Revan.
Tiba-tiba Bu Mira masuk dan memulai mengajar materi kimia.
10 menit kemudian.
Bu Mira, baru menyadari ada yang tidak masuk kelas waktu jam pelajarannya.
"Key, kemana?" tanya Bu Mira.
"Dia, mabal Bu." Jawab Michelle.
"Jangan sembarangan kamu Michelle." Balas Bu Mira.
"Ih sih Ibu, nggak percaya sama saya. Tadi dia bilang ke saya katanya males belajar kimia, Ibu cerewet katanya." Jawab Michelle kembali.
"Kalau nanti Key sudah balik ke kelas, suruh ke ruangan Ibu." Balas Bu Mira.
"Iya, Bu." Jawab Michelle
"Wey, Ul! Lo liat Key nggak?" tanya Sari.
"Tadi sih gua liat, dia keluar kelas gitu." Jawab Aul.
"Kenapa ya dia? Tumben amat. Apa jangan-jangan, Revan teman kita yang baru adalah Revan teman masa kecilnya Key dulu?" balas Sari dengan muka penuh kecurigaan.
"Mungkin saja, lagian juga tadi gua liat dia abis ngobrol gitu sama Revan, setelah itu dia pergi keluar kelas sambil nangis. Gua jadi khawatir nih, Gua susul dia kali ya? Biasanya kalau dia nangis, dia suka pergi ke rooftop." Jawab Aul.
"Yaudah, sana." Balas Sari.
"Bu, saya izin ke toilet sebentar." Kata Aul.
"Iya, sana. Jangan lama-lama. Kalau bisa sekalian cariin Key, Ibu mau bicara sama dia." Jawab Bu Mira.
"Iya, Bu. Terimakasih Bu." Balas Aul, sambil meninggalkan kelas dan langsung menuju rooftop.
Disaat Aul, ingin ke Rooftop. Tiba-tiba ada yang mencegah nya dari depan.
Siapa dia?
Tunggu kelanjutannya di part selanjutnya.
Tinggalkan jejak, readers☺
Salam hangat
Authors❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Double "K"
Teen FictionHIGHEST RANK #3 - Fine [05-06-19] Notes: {First title : Backstreet} {BANYAK TYPO YANG BERSEBARAN} Bersamamu kini ialah perjalanan yang dimulai setelah dulu kita dipertemukan pada kehilangan. Perjalanan panjang yang kuakui tak mudah tetapi aku perca...