E N A M B E L A S

858 48 2
                                    

"Live without pretending, love without depending, listen without defending, speak without offending."

-Authors-

⛅⛅⛅

Kini Key hanyalah seseorang yang tidak memiliki siapa-siapa. Walaupun ia masih memiliki papa, akan tetapi papa nya selalu sibuk akan pekerjaannya itu sehingga Key mulai hidup tanpa kasih sayang dari orang tua terutama mamanya.

Di pagi hari ini, Key memulai harinya dengan muka yang lesu tanpa adanya semangat yang biasanya Key selalu pancarkan di hidupnya. Dan di pagi hari ini juga, Key harus pergi ke sekolah lebih cepat karena ia akan mengikuti upacara pengibaran bendera setiap minggunya.

Kali ini, Key pergi sekolah dengan diantar sang Supir, yaitu Pak Jaja. Yang selalu ada 24 jam untuk mengantarkan Key kemana saja.

"Pagi non Key." Sapa Pak Jaja.

Akan tetapi Key tidak menjawab itu, dia lebih memilih untuk memasuk ke dalam mobil. Melihat hal itu, pak Jaja langsung masuk ke dalam mobil.

"Non Key cewe yang kuat. Bapak percaya itu. Jangan terus menerus larut dalam kesedihan non, dikarenakan nanti almarhuma nyonya ikut sedih di sana." Kata Pak Jaja kembali.

Key hanya membalas dengan anggukan dan senyuman yang sangat tipis.

10 menit perjalanan menuju sekolah, Key habiskan dengan melihat ke arah jendela untuk menenangkan hati dan pikiranya itu.

Sesampainya di sekolah, dia telah di sambut oleh kedua temannya itu.

"Key.." Sapa Aul kepada Key.

"Hai." Balasnya.

"Don't be sad okey." Kata Sari sambil menepuk pundak Key.

Key hanya mengangguk dan memberikan senyumannya.

"Yaudah yuk masuk kedalam kelas." Ajak Aul bersemangat.

Disaat mereka ingin ke kelas, ada seseorang yang memanggil Key dan orang itu adalah anak dari penyebab mama nya meninggal.

"Ada apa?" jawab Key santai.

"Gua mau minta maaf atas kesalahpahaman mama lo dengan mama gua." Terang Raka.

"Dengan keluarga lo minta maaf, apakah mama gua bisa hidup kembali?" tanya Key dengan emosi yang masih bisa di tahan.

Raka tidak menjawab pertanyaan itu kembali, dia langsung pergi meninggalkan Key dengan teman-temannya itu. Raka tahu Key masih dalam kondisi berkabung jadi dia nggak mau menambah pikiran gadis itu.

"Sampai kapan lo harus seperti ini?" tanya Sari dengan hati-hati.

"Gua nggak tahu." Jawab Key singkat.

"Yaudah, kalau lo butuh apa-apa bilang saja. Jangan ragu buat cerita sama kita." Tawar Aul sambil merangkul kedua temannya. Kebetulan posisi Aul berada di tengah-tengah.

Key hanya tersenyum dan jalan terlebih dahulu menuju kelas, sedangkan Sari dan Aul langsung berlari mengejar Key.

Sesampainya di dalam kelas, banyak yang melihat kondisi Key. Ada yang prihatin, ada yang biasa saja dan ada yang sirik. Key hanya menanggapi dengan biasa. Dia lebih memilih langsung duduk di tempatnya.

Double "K" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang