D U A P U L U H T U J U H

316 10 0
                                    

"Setiap hal dalam tubuhmu itu sama berharganya dengan apa yang ku punya; Dalam siksaan dan sakit, itu tetap saja berharga."

-Kenzo Bagaskara-

⛅⛅⛅

Selama di dalam perjalanan menuju Sydney mereka habiskan dengan menonton film, makan, tidur dan mengobrol. Dimana Key duduk dengan Pak Yuda, Kenzo dengan Revan dan Sari dengan Aul. Mereka mendapat seat yang berderet depan belakang jadi mereka bisa saling jahil satu sama lainnya.

"Key, pokoknya kita harus have fun ya. Gua nggak mau tau." Kata Revan yang posisi duduknya tepat dibelakangnya.

"Bawel lo, sih Key nya udah tidur." Bukannya Key yang menjawab melainkan Kenzo.

"Yaelah, kan gua nggak tau. Biasa aja dong masnya." Kata Revan balik.

"Dibilang diem nih anak, awas aja Key bangun." Titah Kenzo, Revan yang melihat tatapan tajam yang menusuknya langsunh berhenti berbicara.

"Haduh kalian yaa, dulu juga om pernah kaya kalian." Tiba-tiba Pak Yuda menyambungkan pembicaraan kedua anak muda itu.

"Pernah kaya gimana om?" Tanya Revan dengan muka dongonya.

"Itu muka tolonglah, kaya orang bego tau lo." Kata Kenzo dibarengi dengan tertawa teman-teman lainnya.

"Ya, om tau. Kalian saling suka sama Key, dan om berharap Key membalas cinta kalian juga. Tapi diantara itu ada cinta sebagai sahabat dan cinta sebagai masa depannya." Lanjut Pak Yuda yang sambil merangkul anaknya yang tertidur pulas itu.

"Pasti Key cinta ke gua sebagai masa depannya dong." Revan dengan percaya diri mengatakannya.

Seketika tertawa kembali pecah. Sehingga mereka berlima mendapat tatapan dari penumpang lainnya.

"Lo tuh Van, jangan ngaco deh. Muka kaya aspal jalanan gitu." Kata Sari yang masih dalam kondisi tertawa.

"Daripada lo muka kaya asap knalpot." Kini giliran Revan yang tertawa puas. Seketika Sari langsung menekukan wajahnya, karena kesal wajahnya disamakan dengan asap knalpot. Yuda yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum.

"Sudah, nanti kasian penumpang lainnya terganggu. Pesan dari om tolong jagain Key, dimanapun dia dan disaat kondisi apapun. Karena Key adalah salah satunya harta punya om yang masih ada." Kata Pak Yuda memberi amanat.

"Dan buat kalian berdua para cowok, om harap jangan kecewa dengan keputusan yang akan Key buat. Apapun keputusannya tolong hargai. Om yakin dengan siapapun nanti dia, dia pasti akan bahagia." Lanjutnya.

Revan dan Kenzo menganggukan kepala tanda mengerti dengan ucapan Pak Yuda tersebut. Setelah selesai berbincang-berbincang, mereka pilih untuk mengisi energi nya dengan tidur.

Setelah 8 jam perjalanan di pesawat, akhirnya mereka akan landing dan berhenti di bandara Sydney. Key yang sudah bangun dari tidurnya pukul 3 sore tersebut, ia langsung membangunkan Kenzo yang masih tertidur lelap.

"Ken, bangun woy. Udah landing nih." Kata Key sambil menepuk pipinya Kenzo pelan.

"Eugh, iya." Balas Kenzo dengan keadaan yang belum sepenuhnya dari tidurnya.

Double "K" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang