T I G A B E L A S

823 53 1
                                    

"Begitulah perempuan. Sebenci apa pun dia dan sesakit apapun dia terhadap seseorang. Dia tidak pernah mampu membenci dengan sepenuh hatinya. Selalu ada rasa sayang yang tersembunyi di balik kata-kata bencinya itu."

-Keyla Anastasya-

⛅⛅⛅

"Key tunggu.." Panggil seseorang dari kejauhan.

"Ada apa lagi?" tanya Key kembali.

"Maaf." Katanya lagi.

"Gua bakal maafin lo, kalau..." Jawab Key dengan ragu.

"Kalau apa?" tanya Kenzo kembali.

"Kalau lo harus jauhin gua. Nggak boleh ada interaksi antara kita berdua." Jelas Key dengan air mata yang mulai turun ke pipinya.

"Sampai kapan?"

"Sampai gua benar-benar lupa atas kejadian hari ini." Balas Key dengan lemas.

"Segitunya lo jadi benci sama gua?"

Key tidak menjawab pertanyaan Kenzo, dan dia langsung pergi ke kamar mandi untuk mengeluarkan semua tangisan nya itu. Kedua temannya yang melihat itu hanya bisa pasrah dan mengejar Key.

"Gua titip Key. Jaga dia, dia cewe baik yang bisa bikin gua berubah." Lugas Kenzo.

Hanya itu perkataan yang Kenzo bisa sampaikan kepada kedua temannya Key, dan Kenzo pula ikut pergi meninggalkan koridor sekolah karena ia ada latihan basket di lapangan.

Tepatnya di kamar mandi, dimana Key mencurahkan semua isi hatinya dan mengeluarkan semua air matanya kepada kedua temannya itu.

"Gua suka sama Kenzo." Jelas Key di tengah isak tangisnya.

"Lo suka karena apa?" tanya Sari seperti orang mengintrogasi.

"Gua merasa nyaman kalau lagi di samping dia. Tapi disisi lain, gua juga nggak mau menderita hanya karena cinta."

"Bagus kalau begitu. Dengan lo suka sama Kenzo, lo bisa ngelupain si kutu kupret Raka itu." Kata Aul dengan nada yang sok polosnya

"Tapi...." Omongan Key terpotong saat Genk nya Michelle masuk ke dalam kamar mandi.

"Oh jadi, Keyla Anastasya bukan cuma perebut milik orang tapi pembohong juga ya." Kata Michelle dengan nada yang meledek.

"Jaga omongan lo, Chell." Jawab Key sudah mulai emosi.

"Itu emang kenyataan kan? Buat apa lo harus pura-pura pacaran sama Kenzo? Awalnya gua juga udah curiga, karena kan kalian sebelumnya nggak dekat sama calon pacar gua."
Tanya Michelle kembali.

"Diem deh nenek lampir, mendingan lo pulang aja daripada bikin masalah baru." Lerai Aul disaat mereka sudah mau bersiap-siap untuk bertengkar.

"Buat lo Key, camkan kata-kata gua: lo nggak akan pernah jadi pacar nya Kenzo, karena yang pantes jadi pacarnya cuma gua. Michelle Alexsis. Sampai lo merebut Kenzo dari gua, gua nggak akan segan-segan bikin hidup lo menderita lebih dari ini." Tegas Michelle sambil pergi meninggalkan Key dan teman-temannya.

Double "K" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang