"Memang begitu banyak luka, namun karenanya kamu bisa menjadi lebih dewasa. Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri atas sesuatu yang belum mampu kamu dapatkan. Tapi dekaplah dirimu sendiri dengan ucapan terima kasih karena banyak hal yang sudah kamu dapatkan. "
-Revano Agesta-
⛅⛅⛅
Disaat Aul, ingin ke Rooftop. Tiba-tiba ada yang mencegah nya dari depan.
"Lo? Ngapain halangin jalan gua?" tanya Aul.
"Lo mau ketemu Key di rooftop kan?" tanya Revan.
"Kalo iya kenapa? Lo siapa nya Key?" tanya Aul kembali.
"Gue pengen ikut!" jawab Revan.
"Gak, lo nggak boleh ikut! Sebelum lo ngasih tau, lo siapanya Key!" balas Aul.
"Gua Revan teman masa kecil nya Key, dan gua kesini untuk ketemu dia dari 6 tahun gua pisah sama dia." Jelas Revan.
"Kalo gitu lo tetap nggak boleh ikut. Gara-gara lo, Key jadi terpuruk dan ingat masa kecilnya kembali." Kata Aul.
"Plis, gua mau ikut. Gua juga mau jelasin semuanya sama Key!" ucap Revan kembali.
"Kalo lo mau jelasin, jangan sekarang! Waktunya lagi nggak tepat. Yaudah gua lagi buru-buru takut Key kenapa-kenapa." Jawab Aul sambil meninggalkan Revan yang masih berdiri di hadapannya.
Dengan cepat, Aul berlari ke arah rooftop. Setibanya ia disana, ternyata hasilnya nihil. Key tidak ada di rooftop.
"Key, lo kemana? Gua khawatir!" batin Aul.
Aul memikirkan tempat lain yang biasa dikunjungi Key disaat dia lagi sedih.
"Oh ya, coba gua cari di taman belakang sekolah deh." Pikir Aul kembali.
Kemudian Aul berlari ke arah taman belakang sekolah, dan ternyata dugaanya kali ini benar. Key berada disana.
Dengan cepat ia menyusuli Key yang sedang duduk disebuah bangku taman.
"Key, lo kenapa?" tanya Aul.
Key tetap diam, dan tidak menjawab pertanyaan Aul.
"Key, cerita aja ke gua kalo lo lagi ada masalah. Gua kan temen lo, siapa tau gua bisa bantuin." Kata Aul kembali.
Tetapi Key tetap tidak menggubris pertanyaan Aul dan tetap saja dia mengabaikan Aul.
"Yaudah, kalo lo butuh waktu untuk sendirian nggak apa-apa. Yang penting gua udah tau, lo dimana, dan dalam kondisi nggak apa-apa. Gua tinggal ya Key. Kalo lo mau cerita, gua siap dengerin kapan pun kok." Kata Aul sambil meninggalkan Key sendirian.
Setelah itu Aul pergi kembali ke kelas dan sebelum dia kembali dia menyempatkan diri untuk ke toilet.
Dari kejauhan, Revan tetap memandang Key yang sedang duduk di bangku taman tersebut.
"Key, maafin gua karena gua udah hadir lagi di hidup lo, setelah 6 tahun gua ninggalin lo dengan tiba-tiba." Batin Revan.
Ingin rasanya Revan menjelaskan semuanya kepada Key saat ini juga, tapi ia yakin jika dirinya berada disamping Key, Key malah tambah membenci dirinya dan tambah menjauh.
Akhirnya Revan meninggalkan Key dari taman tersebut.
Tidak lama kemudian,
"Brukkkk..."
Revan mendengar suara sesuatu yang jatuh dan saat ia melihat kebelakang, ia menemukan bahwa Key pingsan. Dengan cepat, ia berlari dan membawa Key ke ruang UKS.
10 menit kemudian,
"Key, lo udah sadar?" tanya Revan.
"Lo ngapain disini?" tanya Key balik.
"Tadi gua liat lo pingsan di taman belakang, jadinya gua bawa lo kesini." Balas Revan.
"Oh begitu, yaudah sana lo balik ke kelas. Males gua ketemu sama lo." Jawab Key dengan ketus.
"Key, tolong kasih gua waktu untuk ngejelasin ini semua." Kata Revan.
"Lo mau jelasin apalagi ke gua? Tanpa lo jelasin gua juga udah tau. Kalo lo ninggalin gua gitu aja selama 6 tahun." Jawab Key.
"Bukan gitu Key, ada alasannya gua pergi gitu aja tanpa ngabarin lo." Balas Revan.
"Hah alasan? Palingan juga alasan yang nggak logis. Udah lah sana pergi, gua benci sama lo." Jawab Key sambil membuang muka.
Akhirnya Revan mengurungkan niatnya untuk menjelaskan semuanya kepada Key, dan pergi kembali kekelas.
"Rev, maafin gua. Kalo sifat gua seperti ini. Gua nggak mau kehilangan lo lagi untuk kedua kalinya." Batin Key sambil ia mengusap air matanya yang jatoh.
Kringgggggggg........
Bel istirahat berbunyi, dan semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas untuk istirahat.
"Sar, Key kok belum balik ke kelas ya?" tanya Aul kepada Sari.
"Mana gua tau, kan tadi lo yang nyari Key." Jawab Sari.
"Coba yuk, samperin ke taman belakang. Tadi sih gua ketemu dia disana. Tapi dia lagi nggak mau diganggu deh kayanya." Balas Aul.
"Yaudah coba kita susul Key kesana." Jawab Sari kembali.
Revan yang mendengar pembicaraan Sari dengan Aul, ia mendekati mereka berdua dan ingin memberi informasi dimana Key sekarang.
"Woy, tunggu dulu. Lo mau kemana?" tanya Revan.
"Mau ketaman belakang, mau nyamperin Key." Balas Sari.
"Key, ada di UKS. Tadi dia sempat pingsan terus gua bawa ke UKS deh." Jawab Revan.
Tanpa basa-basi lagi, mereka langsung menuju UKS.
"Bukannya bilang terimakasih, langsung kabur gitu aja, dasar." Batin Revan.
Sesampainya di UKS, mereka melihat Key yang sedang tidur.
"Key, lo kenapa?" tanya Sari sambil menepuk punggung Key dengan lembut.
Tidak lama kemudian Key bangun dari tidurnya, dan dia langsung duduk diatas ranjang
"Gua nggak kenapa-napa kok. Gua kayanya kecapekan deh." Balas Key.
"Lo kalo ada masalah, cerita aja ke kita. Kita siap dengerin kok dan siap bantuin lo." Jawab Aul dan Sari kompak.
"Iya, sebelumnya gua makasih yaaa. Lo semua udah khawatir dan perhatian ke gua." Balas Key.
"Yaudah yuk, kita balik ke kelas. Apa nggak ke kantin, gua laper nih." Kata Sari.
"Kalo lo pada ke kantin, gua nggak ikut deh. Gua pengen di kelas aja, lagian juga gua nggak laper." Balas Key.
"Yah, yaudahlah kita ke kelas aja. Males gua kalo ke kantin rame." Balas Aul.
Kemudian mereka bertiga kembali kekelas dan memulai bercerita dengan topik yang tidak jelas.
(By the way, key sudah mendatangi Bu Mira di kantor ya)
Haiii readersss....
Aku kembali lagiii nih dengan lanjutan ceritaaaanyaa
Maaf ya kalo ceritanya pendek, dan kelamaan update. Soalnya aku lagi nyari inspirasi dari penulis-penulis senior.Btw makasih yang sudah setia membaca cerita aku ini.
Jangan lupaa untuk di vote and comment yaaa. Aku siap nerima kritik dan saran dari kalian kok.
Salam hangat,
Author❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Double "K"
Teen FictionHIGHEST RANK #3 - Fine [05-06-19] Notes: {First title : Backstreet} {BANYAK TYPO YANG BERSEBARAN} Bersamamu kini ialah perjalanan yang dimulai setelah dulu kita dipertemukan pada kehilangan. Perjalanan panjang yang kuakui tak mudah tetapi aku perca...