9.

219 24 8
                                    


Neji pulang dengan wajah tertekuk, mood nya hancur karena Hinata beberapa saat lalu, ia berpikir akan bercerita banyak dengan Ibunya tapi semuanya tak terjadi.
Ia banting tubuh kekarnya di ranjang, menerawang tentang masa depan keluarganya.

Tok

tok

tok

Pintu kamar Neji perlahan terbuka menampilkan surai pink di balik pintu, Sakura melangkah masuk membawa segelas teh panas untuk Neji dan meletakkannya dimeja belajar .

"bagaimana?"

"Hn, kau bertanya bagaimana? maksudmu bagaimana apanya? kau sudah lihatkan, aku sedang kesal"

"Kau dan Hinata bertengkar lagi?"tebak Sakura.

"Yah, begitulah.."

Sakura tersenyum memaklumi, sudah ia duga akan terjadi seperti ini karena waktu lalu ia juga mengalaminya, jadi Sakura tidak heran dengan masalah Neji.

"Aku minta maaf, nii-san"

"minta maaf untuk apa?"

"Karena kedatangan ku di keluarga ini, kau jadi berpisah dengan Hikari kaa-san, juga Hinata berubah seperti ini pasti gara-gara aku. Aku tak ingin seperti ini menggeser posisi Hinata di keluarga ini" Suara Sakura mulai bergetar, pelupuk mata indah itu kini penuh dengan air, siap menetes jika gadis itu berkedip.

Neji bangkit dari posisinya "Aku heran kenapa wanita itu cengeng, entah berapa galon air mata yang kalian punya disana?" Neji menunjuk mata Sakura

"Aku tau, ini juga bukan kemauanku. Sudahlah jangan ungkit masalalu biarlah terjadi, sudah jangan menangis" Neji mengelus kepala adik tirinya.

Neji mengusulkan besok malam ia akan mengajak Sakura ke Club dansa milik Kakek Naruto untuk memberi kejutan pada Naruto. Ia dengar dari Sasuke akhir-akhir ini Naruto sering mengunjungi tempat itu dan mengatakan "Sebuah keajaiban Dobe bodoh itu setiap hari datang Club, biasanya harus di seret dulu" Kata Neji sambil menirukan gaya Sasuke bicara membuat Sakura terpingkal-pingkal tertawa karena Neji.

Sakura bertanya "apa itu boleh? aku takut Ayah akan marah pada kita"

"Kenapa tidak. Itu tempat pergaulan kelas atas. Banyak orang yang berkedudukan datang kesana untuk membicarakan bisnis dan berdansa di sana, sudah lama ia ingin pergi ke sana, bagaimana kalau kita berangkat malam ini?" tawar Neji

"Hu,um"

.
.
.
.
.
Malam itu Hinata kembali menyanyi, semenjak ia bekerja disini, semua orang menyukainya karena bukan hanya paras Hinata yang cantik lagu yang ia bawakan sungguh merdu sehingga para pengunjung tidak bisa menahan diri untuk tidak turun kelantai dansa dan menikmatinya dengan pasangan masing-masing. Jiraiya sang pemilik pun merasa bangga memiliki Hinata sebagai penyanyinya, Gadis pembawa keberuntungan menurutnya.
Sedangkan Naruto selalu hadir ke tempat itu, berbagai alasan ia buat hanya agar bisa menemani gadis itu, walaupun Hinata selalu mengacuhkannya bukan Naruto namanya jika ia mudah menyerah.

Neji dan Sakura benar-benar datang ke Club dansa bersama Sasuke. Seperti biasa suasananya semakin malam semakin ramai ketika ingin melangkah masuk kedua Hyuuga itu sangat kaget, melihat Foto Hinata terpajang di depan pintu masuk.

 Seperti biasa suasananya semakin malam semakin ramai ketika ingin melangkah masuk kedua Hyuuga itu sangat kaget, melihat Foto Hinata terpajang di depan pintu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rain DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang