Haaahhhh
Hinata menghela nafasnya, ia mencoba untuk tenang
"Tenanglah Hinata-chan! Kau bisa! semuanya akan baik-baik saja" Kata Naruto mencoba menenangkan Hinata, dan Hinata meresponnya dengan senyuman kecilnya lalu menggandeng tangan Naruto untuk menghampiri Ayahnya.
Naruto dan Hinata menemui Hiashi di mejanya, raut kaget menghiasi wajah tua pria itu melihat Naruto berada bersama Hinata dan menggandeng tangan anak gadisnya.
"Aku tahu pasti Nii-san tak bisa menjaga rahasiaku, sehingga kau datang kemari. Selamat datang ke duniaku Tuan Hiashi Hyuuga yang terhormat" Kata Hinata menunduk sopan.
"Hiashi Ji-san" sapa Naruto tersenyum.
"Duduklah!" perintah Hiashi pada keduanya.
"Pein! Awasi mereka, jangan biarkan mereka membuat keributan" tanpa mereka sadari, Jiraiya memperhatikan ketiga orang itu, dan meminta manajernya yang berdiri di dekatnya untuk mengawasi mereka.
"Kau tau aku tak suka berbasa-basi Hinata, berapa gajimu sebagai penyanyi di tempat ini?Aku akan memberimu lebih dari gaji yang kau terima. Tinggalkan tempat ini segera!" Kata Hiashi penuh dengan wibawa.
"Bulan ini aku mendapatkan 300 ryo dan bulan depan atasanku akan menaikkan gajiku lagi, untuk anda ketahui Hiashi-sama, aku menyukai pekerjaanku! Jadi aku tak mau!" jawab Hinata dengan senyumnya.
"Aku tak sedang bernegosiasi dengan mu! Aku akan memberimu 400 ryo setiap bulannya, cepat bereskan barang-barangmu dan pergi dari sini!" pinta Hiashi halus.
"Aku tak mau!"
"Apa?" Jawab Hiashi melotot.
"Aku tak mau menerima uangmu lagi Hiashi-sama, Aku tak mau mengemis pada keluarga sendiri, tempo hari aku mengemis uang demi membelikan Ibuku sesuap nasi aku kena cambukan oleh "Tuan Rumah" mansion besar itu, aku jera, aku tak mau mengorbankan harga diriku untuk mengemis lagi, aku pun tak ingin meninggalkan tempat ini! Disini, aku bisa menyanyi sepuas hatiku dan mendapat uang, Bukankah itu bagus? Aku tak perlu menghabiskan uang anda!" Hinata menjawab pertanyaan Hiashi dengan seyum masih bertahan di bibirnya.
"Aku kemari bukan untuk berunding denganmu, tapi aku memerintahkanmu Hinata!"
"Maaf, tapi anda tak berhak memerintahku,aku bukan bawahanmu. Aku punya kebebasan aku bukan Hyuuga Hinata yang dulu. Jangan ikut campur kehidupan ku lagi" Hinata mencoba untuk meredam emosinya, sedangkan Naruto yang merasa keadaan mulai memanas di antara ayah dan putrinya mencoba menenangkan Hinata dengan menggengam tangannya. Membuat si gadis terkejut dan mulai tenang.
"Tenanglah Hinata-chan!"
Mata perak Hiashi beralih ke Naruto
"Kau! Apa maksudmu ha? Kau dekati kedua anak gadisku! Sebenarnya kau kekasih siapa? Hinata atau Sakura?""Sakura-chan adalah sahabatku! Tapi kalau anda tanya siapa yang aku cintai jawabanku adalah Hinata-chan" Jawab Naruto bersungguh-sungguh membuat Hinata yang duduk di sampingya merona malu.
"Hoo, begitu? Kau adalah cucu pemilik Club ini! Katakan pada kakekmu setelah malam ini Hinata tak akan menyanyi lagi!"
"Maaf Ji-san, aku tak bisa melakukannya, karena itu merupakan kemauan Hinata-chan" Naruto menjawab dengan sopan.
Braakk
Hiashi menendang meja di depannya sehingga meja itu terbalik begitu juga semua barang diatasnya, membuat sepasang kekasih baru itu terlonjak kaget, tetapi masih berusaha tenang menghadapi pria tua yang cepat naik darah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Diary
RomanceSpecial covers by: @MiiChan001 sumber: ROMANCE IN THE RAIN Aku selalu menyukai cerita Putri Duyung, Aku kadang berkhayal akulah yang menjadi dirinya ,, Mencintai Pangeran tanpa tau hatinya untuk siapa.(Hyuuga Hinata). "Aku si Putri duyung ,, aku rel...