"Kau mau kemana?" tanya Neji berhasil menghadang Sakura.
"Ku rasa, aku akan pergi tapi tak tau harus kemana" Sakura menghapus air matanya.
Neji melirik jam tangannya "Setengah jam lagi aku akan pergi menemui Tenten-chan, aku pun tak bisa meninggalkan adikku yang sedang bersedih" Neji mengusap surai lemvut Sakura
"Bagaimana jika kau hubungi Sasuke? Kita bisa pergi jalan-jalan bersama?" usul Neji."Baiklah, kurasa ide mu tak terlalu buruk"
.
.
.
.
.
.
.Mereka berempat sampai di arena pacuan kuda , setelah sebelumnya Neji memperkenalkan Tenten pada Sakura dan Sasuke.
"Neji, kau ini aneh sekali! Kenapa kencan di tempat pacuan kuda seperti ini?" Tanya Sasuke bosan.
"Sudahlah! Aku dan Tenten-chan kebetulan memiliki hobi yang sama! Kami memang sengaja berencana kemari, dan jika rencana untuk mengajakmu, itu hanya keberuntungan untukmu. Apa masalahmu?" Tanya Neji sewot.
"Sudahlah!" lerai Tenten "Bagaimana jika kita memilih kuda sekarang? aku tak sabar" kata Tenten girang.
"He- hei apa kalian akan naik kuda itu?" tanya Sasuke ragu.
"Ya! Keluarga Hyuuga itu dibesarkan di atas punggung kuda. Tenten-chan juga bisa berkuda, lalu? Bagaimana denganmu Sasu?" ujar Neji meragukan Sasuke.
'akh sial! aku tak mungkin mengatakan tak bisa naik kuda! Bisa malu, jika Sakura-chan tau' pikir Sasuke.
"Ji-jika kalian bisa! aku pasti bisa!" Kata Sasuke dengan penuh percaya diri.
"Kalau begitu ayo pilih kudanya!" teriak Sakura penuh semangat.
.
.
.
.
Sakura menunggang kuda paling depan sedangkan Sasuke mengikuti dibelakang gadis itu. Karena belum lancar berkuda, cara duduk Sasuke pun sangat aneh,kadang pantatnya melorot kekanan dan kekiri inginnya menyesuaikan dengan kuda yang ia tunggangi, tapi membuatnya terlihat lucu dan berbeda dari ketiga teman-temannya yang memang sudah mahir dalam berkuda. "Sakura-chan, berkudanya jangan terlalu cepat! a-aku belum mahir mengendalikan kuda ini" kata Sasuke gugup, beberapa kali ia harus memeluk leher kuda yang ia tunggangi agar tidak jatuh.Sakura tak menghiraukan panggilan Sasuke, kejadian di mansion tadi masih mengganggu pikirannya. Sakura terus memacu kudanya tanpa mendengar permohonan Sasuke dan meninggalkan pemuda itu cukup jauh di belakang.
"Sakura-chan tunggu!" rengek Sasuke
"Sakura-san, gadis yang manis ya? Tapi– kenapa terlihat murung, dia kenapa?" Tanya Tenten penasaran.
"Ia hanya sedih. Tadi Hinata dan Naruto berkunjung"
"Hinata-chan?" tanya Tenten penasaran.
"Hmm, kau pasti tau jika ia datang ke mansion, pasti akan terjadi pertengkaran antara Ayah dengannya, tapi entah kenapa Sakura ikut terseret juga tadi dan dia begitu sedih. Maka dari itu aku ajak dia kemari"
"Hmm" Tenten nengangguk mengerti "Aku rasa kau lebih menyayangi Sakura-san dari pada Hinata-chan ya? Hinata-chan juga pasti menangis kan? Lalu apa kau tak sedih melihatnya? Atau sekedar menghiburnya? apa kau tak berminat mengajaknya juga?" Tanya Tenten.
Neji melirik Tenten tak suka "Oh ayolah, hari ini aku sedang tak ingin bertengkar denganmu! Aku kesini untuk melupakan sejenak masalahku bersamamu! Tapi kenapa kau ungkit masalah sayang atau tidak pada adik-adik perempuanku? Aku selalu ingin menghiburnya, tapi entah apa yang menahan perasaanku untuk Hinata.Rasa sayangku sama untuk keduanya, entah apa yang terjadi denganku jika dekat dengan Hinata antara rasa sayang dan benci terlalu sulit aku bedakan, aku masih menyayangi adikku itu! Tapi aku tak tau mengapa aku bisa membencinya" kata Neji gemetar tangannya menggenggam erat tali kekang kudanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Diary
RomanceSpecial covers by: @MiiChan001 sumber: ROMANCE IN THE RAIN Aku selalu menyukai cerita Putri Duyung, Aku kadang berkhayal akulah yang menjadi dirinya ,, Mencintai Pangeran tanpa tau hatinya untuk siapa.(Hyuuga Hinata). "Aku si Putri duyung ,, aku rel...