Sakura berjalan gontai, tak bersemangat sorot matanya terkesan kosong namun tak lepas dari punggung lebar Naruto yang asyik mengobrol dengan Neji yang berjalan tepat di depannya, beberapakali ia menghela nafasnya kegiatan gadis musim semi itu tak pernah lepas dari tatapan mata kelam milik Sasuke, pria itu diam bukan berarti tak tau suasana hati gadis pujaanya. Sakura tak seperti Tenten dan Hinata yang terlihat ceria. Walaupun lebam masih terlihat di sudut bibir dan keningnya Hinata terlihat sangat bersemangat gadis itu berlari-lari kecil bersama Tenten.
Hari ini mereka berkumpul, merencanakan piknik bukan untuk merayakan sesuatu. Hanya sekedar berkumpul bersama dan ingin mengikat hubungan persahabatan adalah ide dari Tenten, bisa dibilang juga sebagai reuninya bersama Hinata setelah berminggu-minggu tak bertemu. Namanya juga sahabat pasti sangat rindu rasanya jika tak bertemu dan menghabiskan waktu bersama dengan obrolan-obrolan yang tak habis topiknya.
"Aku tak tau apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini tapi rasanya sangat senang melihat Hinata, ia begitu bahagia stelah sekian lama" kata Neji tersenyum melihat Hinata.
"Kau begitu peduli dengannya ya?" tanya Naruto.
"Aku akui, sebagai kakak aku sangat tidak berguna. Tapi- jauh dalam hatiku aku ingin sekali melihatnya tersenyum dan kembali ke sifat aslinya seperti dulu"
"Tenang aku sedang berusaha untuknya" jawab Naruto dengan cengiran mataharinya.
"Eh, oh ya bagaimana keadaanmu Saku.."
Brug
Naruto tersentak kaget begitu tubuh Sakura tiba-tiba menubruk tubuh jangkungnya.
Saphire dan emerland itu bertemu, sejenak saling menyelami pikiran masing-masing.Hinata yang semulanya berjalan cukup jauh di depan menghentikan langkahnya ketika melihat Naruto memeluk tubuh Sakura. Senyumnya sempat luntur melihat mereka "Sakura nee-san" bisik Hinata lalu berlari menghampiri Naruto.
"Kau tak apa-apa Sakura-chan?" tanya Sasuke cemas lalu melerai pelukan Sakura dan Naruto.
"Maafkan aku! Aku tak melihat jalanku, jadi aku terpleset akar tanaman ini" kata Sakura tersenyum melihat akar melintang tepat di bawah kakinya.
Hinata datang lalu memeluk lengan Naruto cukup erat, ia mundur perlahan agar jarak Naruto dan Sakura sedikit menjauh "Aku bersyukur kau tak apa, untung Naruto-kun menangkapmu jadi kau tak terluka, Eh? Kenapa dengan jarimu?"
"Aku tak apa, cuma kuku-ku saja yang terluka karena ceroboh, kata dokter kuku yang baru akan segera tumbuh setelah kuku lama ini terlepas dari jariku" ujar Sakura sendu, rasanya sangat sedih melihat betapa overprotektif nya Hinata pada Naruto sehingga adik tirinya itu membuat jarak antara dia dengan Naruto.
"Sudahlah, ayo! sebentar lagi siang aku tak mau melewatkan piknik kita hari ini" Sasuke segera menarik Sakura menjauh dari Hinata dan Naruto.
Sedangkan Naruto hanya bisa membatu melihat Sakura mulai menjauh "Kau tak apa Naruto-kun?" Tanya Hinata cemas.
"Aku baik-baik saja!" kata Naruto menarik kedua pipi Hinata gemas.
"Ugh! Hentikan!" teriak Hinata jengkel.
.
."Rasanya menyenangkan bisa jalan-jalan dengan teman. Pemandangan yang bagus, teman yang baik. Betul-betul menyenangkan!" Teriak Sasuke merengangkan tangannya keatas, begitu sampai ke tempat yang mereka rasa pas untuk menggelar tikar.
"Siapa wanita cantik yang mau ku foto?
cepat berpose!" perintah Sasuke yang mulai mengaktifkan kameranya dan memulai mengambil gambar di sekitarnya."Aku mau!" Teriak Tenten bersemangat lalu menarik lengan Neji.
"Ayo Neji-kun kita berfoto mumpung Sasuke-san sedang berbaik hati! Sasuke-san foto yang bagus ya?" kata Tenten lalu berpose bersama Neji yang terlihat ogah-ogahan
"Ini karena aku sedang berbaik hati yah?" kata Sasuke malas dan di sambut gelak tawa dari Tenten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Diary
RomanceSpecial covers by: @MiiChan001 sumber: ROMANCE IN THE RAIN Aku selalu menyukai cerita Putri Duyung, Aku kadang berkhayal akulah yang menjadi dirinya ,, Mencintai Pangeran tanpa tau hatinya untuk siapa.(Hyuuga Hinata). "Aku si Putri duyung ,, aku rel...