"Arrrgghhh! Kenapa? Ada apa dengan pria tua ini? Wanita murahan itu berani merayu suamiku!" Mebuki tampak sangat marah setelah melihat foto yang berisi gambar Hiashi dan Hikari yang sedang berpegangan kemarin.
"Khe! Suamimu? Tapi kau mencintaiku kan? Mengapa kau harus marah melihat foto ini?" tanya Kizashi santai, di hembuskannya nafas berasap itu keatas dengan kaki yang menyilang berada di atas meja kerjanya.
"Bukan begitu sayang~ jika mereka dekat otomatis aku yang perlahan tersingkir, jika sudah seperti itu aku akan susah menggrogoti harta Hyuuga tua itu, dan kau juga akan rugi bukan? Kekayaan yang kau nikmati sekarang bukankah berasal dari sana?" jawab Mebuki kesal "Ini semua adalah salah gadis penyanyi murahan itu! Kizashi-kun berbuatlah sesuatu untuk menyingkirkan dia!"
"Tenanglah! aku akan berusaha untukmu sayangku! Bagaimana kalau kita jalan-jalan sejenak?" tawar pria Haruno itu tersenyum miring.
.
.
.
.
.
."Aku sudah lama ingin mengajakmu pergi menonton akhirnya terkabul juga!"
"Dasar aneh!"
"Kau bilang apa? Coba ulangi!" kata Naruto kesal sambil mencubit hidung mungil Hinata dengan gemas.
"Ouuhh! sakit!"
"Aku ingin kau melupakan sejenak masalahmu dan keluargamu dengan menonton film, tapi kau malah mengataiku aneh? Aku berubah pikiran! Kita pulang saja!" kata Naruto sebal lalu berbalik arah.
"He- hei! Kau tak boleh seenaknya membatalkannya! Aku sudah minta izin berlibur satu hari dari Jiraiya-sama untuk menemanimu!"
"Baiklah! kau tunggu disini aku akan membrli tiketnya dulu! Jangan kemana-mana kau!" ujar Naruto kembali mencubit gemas pipi gembil Hinata.
"Dasar! Jika aku terlalu lama dengannya bisa-bisa seluruh wajahku penuh lebam karena cubitannya!" ringis Hinata kesal sambil melihat punggung Naruto yang menjauh darinya "Tapi aku sangat mencintainya! Entah sihir apa yang ia beri padaku, sehingga sehari tanpanya terasa hampa kulalui" gadis indigo itu terkekeh kecil.
Hinata melangkahkan kaki nya untuk sekedar melihat keadaan di sekeliling nya juga untuk menghabiskan waktu menunggu antrian panjang bioskop itu, tak sengaja ia melihat siluet Mebuki dan seorang pria asing berjalan dengan mesra menjauhi bioskop itu, beberapa kali ia tampak mengucek mata bulatnya. Memastikan kebenaran yang ia lihat "Mebuki? dengan siapa nenek sihir itu?"
"Naruto-kun! Aku pergi sebentar ada urusan mendadak!" kata Hinata tak sempat memberitau apa yang ia lihat pada Naruto, "Kau mau kemana?" teriak Naruto bingung dengan tingkah Hinata yang tiba-tiba aneh. Dengan sembunyi-sembunyi Hinata mengikuti mereka yang menjauh dari bioskop sampai ke basement "Mobil yang sering berhemti di belakang rumah Hyuuga? Apa hubungan mereka?"
Mebuki dan Kizashi naik ke dalam mobil lalu pergi secepatnya dari sana, sedangkan Hinata sibuk mencatat plat mobil yang dilihatnya "544, mobil siapa yang Mebuki kaa-san tumpangi? mengapa sangatesra begitu? Eh! Naruto-kun?" Hinata segera berlari menghampiri Naruto begitu ingat ia sudah meninggalkannya cukup lama.
Naruto masih bingung dengan sikap Hinata yang aneh, tiket sudah di pegangnya tapi ia tak kunjung masuk ke dalam sana, ada sedikit lerasaan tak enak menghampiri pria kuning itu "Ada apa ini? Apa yang terjadi?" Naruto bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
"Na- naruto-kun!" Hinata menghampiri Naruto dari belakang, nafasnya putus-putus kerena berlari terlalu kencang.
"Ada apa? kenapa kau tiba-tiba pergi?"
"Sudahlah! A- ada yg ingin aku bicarakan, ini hal yang sangat penting ayo! Ayo kita pulang saja, nanti di jalan aku beritahu!"
"Kenapa tak disini saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Diary
RomanceSpecial covers by: @MiiChan001 sumber: ROMANCE IN THE RAIN Aku selalu menyukai cerita Putri Duyung, Aku kadang berkhayal akulah yang menjadi dirinya ,, Mencintai Pangeran tanpa tau hatinya untuk siapa.(Hyuuga Hinata). "Aku si Putri duyung ,, aku rel...