12.

210 23 2
                                    

Pagi itu Tenten mengetuk pintu apato Hinata kasar, serasa gadis itu tak sabar mendengar penjelasan dari mulut Hinata sendiri.

Hinata yang mendengar suara berisik dari luar segera membuka pintunya, Ia terkejut melihat Tenten berdiri di depan pintu pagi-pagi dengan wajah kesal. Tak ingin membuang waktu Tenten segera menarik Hinata tapi tak lupa meminta izin dari Hikari sebelum menarik Hinata pergi.
.
.
.
.
"Hei Ten-chan kenapa kau menarikku kesini?"

Tenten melepaskan tangan Hinata kasar "Kau jelaskan semuanya padaku! Kau berhutang cerita padaku! Kau bilang aku ini sahabatmu, tapi kenapa kau sembunyikan semuannya dariku?"

Hinata tersenyum, Ia tau bahwa dirinya salah tak menceritakan pekerjaannya pada sahabatnya, tapi bagaimana ia tau jika Hinata punya rahasia. 'Mencurigakan'

"Haaahh- baiklah aku tak bisa menyembunyikannya padamu, um~ bagaimana kalau kita duduk di sana dulu?" Hinata menunjuk bangku taman di pojok taman.

"Pertama, aku mau mengakui aku saat ini sedang bekerja sebagai penyanyi di club dansa konoha"

"Sudah berapa lama?"

"3 bulan yang lalu" kata Hinata tanpa dosa.

Tenten mendelik mendengar ucapan Hinata "Kau! Sudah selama itu? Aku akui aku sudah lama tak mengunjungimu karena tugas kuliahku! Tapi kenapa kau tak sempat memberi tau ini? Bagaimana dengan Ibumu?"

"Maafkan aku, aku juga sibuk dengan masalahku akhir-akhir ini sehingga tak sempat mengabarimu satu pun, aku tak berniat seperti itu padamu, tentang Ibu- Ibu tak tau apapun, kau rahasiakan ya! aku mohon" Hinata memelas.

"Aku tau, tapi bagaimana pekerjaanmu disana? apa semua baik-baik saja?"

"Benar, semuanya berjalan baik, di sana sangat gampang mencari uang. Sebelumnya Atasanku meminjamiku uang 1000 ryo setelah menyanyi beberapa hariIa kembali meminjami 1000 ryo!" Ujar Hinata.

"Kenapa bisa baik padamu? Apa Atasanmu itu punya niat tertentu?" tanya Tenten curiga.

"Tidak mungkin! Atasanku sangat galak padaku sama sekali tak punya perasaan. Menyanyi kurang satu atau dua lagu langsung memanggil anak buahnya untuk memelintir tanganku"

Wajah Tenten terlihat cemas mendengar cerita Hinata. Sedangkan Hinata yang melihatnya terkekeh "Kau tak perlu khawatir padaku, ada cucu atasanku yang selalu membelaku, aku serasa di lindungi olehnya dan kau lihat aku baik-baik saja selama bekerja di sana!"

Tenten makin cemas, "Dengarkan aku! Hati Ayahmu sudah melunak, dia mengirimimu uang, kenapa kau tak terima saja?Aku takut mendengar club dansa itu. Pasti bukan tempat untuk gadis baik-baik. Cepat tinggalkan pekerjaan itu!"

"Kau ingin aku menatap lagi wajah keluarga Hyuuga dan Mebuki kaa-san? Aku tak akan melakukannya. Hidupku sekarang baik-baik saja." jawab Hinata tegas.

"Lalu bagaimana kalau ibumu tau?"

"Dia tak akan tahu. Aku tak akan membiarkan Ibu mengetahuinya" Jawab Hinata

"Lalu bagaimana dengan pendidikan musikmu?"

"Pendidikan musikku adalah club dansa Konoha" ucap Hinata.
"Hei? dari mana kau tau aku menyembunyikan sesuatu darimu?" sambung Hinata penasaran.

"Kurasa aku tak boleh menyembunyikan ini darimu!" kata Tenten.

Tenten menceritakan awal pertemuannya kemarin dengan Neji. Ia datang menemuinya di kampus dan mereka berteman.

Hinata menggeleng tak percaya, ia meminta Tenten menghentikan semuanya "Jika kau terus bersama Neji, Kau akan rugi!"

Tenten kesal dengan dua bersaudara ini, "Kata Neji, jika Naruto bersamamu juga akan terluka karenamu!, dan sepertinya kau harus mengenalkan aku pada Namikaze Naruto itu!"

Rain DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang