14.

172 21 7
                                    

Sasuke meringis akibat beberapa luka yang ia dapatkan setelah insiden gadis kecil dan anjing tadi. Sungguh entah kapan nasib baik memihaknya.

"Kapan aku mendapat keberuntungan, ck auuhhh— sakit sekali! Waktu lalu bokongku yang terluka, sekarang aku kira diriku akan tenggelam karena di kejar anjing, belum lagi keramik yang menunggu ku untuk di ganti, Sial!" oceh Sasuke.

"Kau salahkan nasib? mungkin kau seharusnya menyalahkan kecerobohanmu senpai! Aku masih terbayang raut wajahmu waktu di kolam tadi , sangat lucu!" kata Sakura menahan tawanya.

"Ohh, kau mentertawakanku? itu sangat lucu, lucu sekali!" kata Sasuke berpura-pura kesal.

"Tapi jika memang itu yang membuatmu tersenyum, aku bersedia selalu sial!"

"eh!!!" Sakura terkejut.

"A-aku ingin berkunjung ke apartemen si Dobe. Aku kira akan menginap disana!" Sasuke menggaruk kepala belakangnya.

"Kenapa?"

"Aku takut pulang, Ayah pasti akan memarahiku! Lebih baik aku tinggal sementara dengan Dobe, lagipula beberapa pakaianku ada di sana! dan juga Dobe memberikan kunci duplikatnya padaku Ha ha ha" Sasuke tertawa hambar.
.
.
.

Apartemen Naruto

"Apa disini memang tak ada kotak obat? aku heran dengan para lelaki, mereka sering terluka tapi tak menyediakannya. Hei, senpai apa kau pusing? apa kau sempat digigit anjing tadi? apa kau keluar keringat dingin? aku menyesal, seharusnya aku membawamu ke rumah sakit tadi!" oceh Sakura.

"Ya kepalaku pusing" Kata Sasuke sambil tiduran di sofa. "Semua tampak kabur dan rasanya ingin muntah! Hmmmkkk!"

Sakura makin cemas mendengarnya "Ayo kita ke dokter saja? aku khawatir kau akan terkena rabies! Kenapa Naruto-senpai tak ada? Ayo kita pergi ke UGD! Celaka uangku sepertinya kurang" Sakura makin panik.

"Hei, sudahlah aku tak apa-apa! Aku hanya berpura-pura saja, anjing tadi tak bisa menggigitku! karena aku sangat lihai menghindari gigitannya! hanya senang melihatmu mencemaskanku! Tenanglah aku hanya menggodamu!" kata Sasuke cengengesan.

"Ha ha ha, kau sangat lihai sampai tak melihat jalanmu lalu kau masuk kedalam kolam.Aku heran denganmu! kenapa kau suka sekali menggodaku?" Sakura memutar bola mata nya bosan sedangkan Sasuke menutup mukanya dengan telapak tangannya sendiri, ia malu mengakui kecerobohannya "Aku akan pergi membeli obat untuk lukamu! Tunggu aku! kau jangan kemana-mana ya!" Sakura mengambil tasnya berniat pergi.

"Tunggu!" Sasuke meraih tangan Sakura mencegahnya "membeli obat untukku terlalu repot lebih baik kau menemaiku disini, aku jamin jika kau bersamaku pasti lukaku akan cepat sembuh dari pada di obati!"

"Aku ingin bicara sesuatu denganmu"ujar Sasuke.

Sakura menurut, gadis itu duduk berhadapan dengan Sasuke "ada, apa?"

"Aku selalu ingin memberi tahumu kalau Naruto bukanlah satu-satunya pria di dunia ini!" kata Sasuke serius.

Mendengar kata Sasuke  air mata Sakura langsung refleks menetes, ia tutupi wajahnya dengan kedua tangan putihnya.

"Apa yang kau harapkan darinya? dia sudah membuatmu kecewa bukan? tapi kenapa kau masih menyukainya? aku ada di sini! Perasaanku padamu lebih dari perasaan Naruto untukmu, apa aku begitu kecil sehingga kau tak melihatku? Aauuh tanganku!" Sasuke meringis dan bangkit dari sofa.

"Hiks, sudah ku bilang padamu! jangan bergerak! aku akan membelikan obat untukmu! kenapa kau tak patuh? Kau sengaja membuatku marah? aku tak akan peduli lagi padamu.” Sakura berdiri meninggalkan Sasuke yang kesakitan.

Rain DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang