Sakura berlari tergesa-gesa, sudah 20 menit ia lewatkan dari jam yang sudah di tentukannya dengan Sasuke, Gadis itu sudah berjanji akan menemani Sasuke ke tempat pembukaan pameran keramik.
Sasuke berdiri di depan pintu gerbang kampus dengan kamera menggantung pada lehernya. Seperti biasanya raut muka datar itu selalu menghiasi paras tampannya, sesekali ia pandangi jam tangannya. Menunggu memang hal yang membosankan, tapi jika menunggu Sakura datang padanya, pasti ia akan lakukan dengan senang hati.
"Sa-sukeh se-n-paih"Sakura bersusah payah mengatur nafasnya.
"Hn, kau terlambat 20 menit, pink!" kata Sasuke berpura-pura merajuk.
"Maaf, aku harus menyelesaikan beberapa hal tadi, Um- mengapa kau memintaku menemanimu?"
"Semua gara-gara Aniki sial itu! Itachi memintaku menggantikannya ke pameran itu, aku disana pasti akan mati bosan, maka dari itu aku ingin kau menemaniku!"
"Hu,um ayo sebelum terlambat!".
.
.
.
.Suasana pameran itu sangat ramai, keramik-keramik mewah nan mahal tersusun rapi di rak-rak dari kayu jati.
Sasuke sibuk mengambil gambar beberapa keramik itu dengan kameranya, sedangkan Sakura asyik memperhatikan suasana pameran."Bagaimana keadaanmu? apa kau sudah bicara dengan Baka Dobe?" tanya Sasuke tak mengalihkan perhatian pada kameranya ke Sakura.
"Belum, aku belum bertemu dengannya, sejak hinata pulang saat itu aku tak menghubungi Naruto Senpai" jawab Sakura lemas.
"Lalu bagaimana dengan Ibumu?" Tanya Sasuke masih fokus memotret.
"Ibu? Ibu sibuk mencarikanku jodoh, kejadian kemarin membuatnya kecewa. Katanya aku sudah kalah dari Hinata-chan sebelum berperang"
Sasuke seketika menghentikan kegiatanya "Apa? jodoh?" Sasuke melotot.
"Kau pikir ini Jaman apa? Kenapa masih melakukan cara seperti ini?Apa tak percaya pada hubungan cinta pria dan wanita? Malah dijodohkan? apa kau mau menurutinya? " sambung Sasuke.
"Bagaimana bisa aku menolaknya?" jawab Sakura sendu.
"Aku tahu sifat Ibumu dalam sekali lihat. Jika tidak kau patuhi seumur hidup Ibumu akan terus mengomelimu bukan begitu? Bagaimana jika aku menyarankan lebih baik kau katakan padanya kalau kau sudah punya kekasih! Aku mau melakukannya untukmu!"
"Walaupun itu hanya pura-pura" bisik Sasuke.
Sakura berpura-pura tak mendengarkan celotehan senpainya. ia malah asyik melihat keramik dan menunjukan salah satu yang berwarna hijau
"Bagaimana jika kau memotret yang hijau?"Sasuke menuruti kemauan Sakura.
"Yang merah juga indah senpai!" tunjuk Sakura lagi.
Sasuke tetap menuruti kemauan Sakura.
"Senpai, yang putih indah juga kan? Ayo ambil gambar keramik putih itu" Sakura menarik ujung baju Sasuke.
"Yang mana pink?" kata Sasuke berjalan mundur mencari keramik yang dimaksud Sakura.
"Hati-hati! keramik di belakangmu jangan sampai jatuh!" teriak Sakura yang melihat posisi Sasuke sudah menyenggol salah satu keramik yang bentuknya paling mewah.
"JANGAN JATUH!"
Sasuke berusaha meraih keramik dengan kakinya, tapi keramik itu tertendang oleh Sasuke sehingga melambung ke udara, Sasuke belum menyerah sekarang ia gunakan kedua tangannya untuk meraih benda itu. Nasibnya memang sial keramik itu sangat licin sehingga pemuda itu meloncat seperti kiper yang akan menangkap bola demi meraih keramik mahal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Diary
RomanceSpecial covers by: @MiiChan001 sumber: ROMANCE IN THE RAIN Aku selalu menyukai cerita Putri Duyung, Aku kadang berkhayal akulah yang menjadi dirinya ,, Mencintai Pangeran tanpa tau hatinya untuk siapa.(Hyuuga Hinata). "Aku si Putri duyung ,, aku rel...