22.

186 19 0
                                    

Seperti biasanya suasana di ruang ganti club dansa itu selalu ramai, para penari dan penyanyi sangat sibuk kesana kemari untuk mempersiapkan diri mereka, tak kecuali dengan Hinata yang masih sibuk dengan dirinya sendiri.

"Hinaaaataa-chan, lihat siapa yang datang!" Teriak Naruto sambil menggandeng Sasuke yang terlihat ogah-ogahan dan Neji juga diikuti oleh Sakura dan Tenten.

"Aku tak menyangka, ternyata kekasih Neji itu sangat cantik! Pantas saja Neji selalu tersenyum sendiri seperti orang gila. Tak disangka" ujar Naruto yang memuji Tenten.

Hinata menaikkan sebelah alisnya bingung "Kenapa mereka kemari? Apa mau bertengkar lagi? Tapi maaf aku sedang sibuk!" ujar Hinata memalingkan wajahnya.

"Hei, kau jangan berprasangka buruk begitu! Neji dan Sakura-chan datang untuk berdamai denganmu! Sakura-chan datang ingin meminta maaf atas kejadian di balkon waktu itu, katanya dia selalu tak tenang memikirkannya. Badai diantara kita sudah reda, langit pun sudah cerah kembali. Ayolah kau maafkan mereka ya?" pinta Naruto.

Hinata tersenyum "Suasana hatiku sedang baik. Kali ini aku akan menuruti permintaanmu Naruto-kun!"

Sakura yang mendengarnya tersenyum haru, ia mulai mendekat ke arah Hinata dan memeluk saudari tirinya "Aku bersyukur kau mau memaafkan ku! Terimakasih banyak Hinata-chan!"

Hinata mengangguk "Maafkan atas kesalahanku juga"

"Lalu bagaimana denganku?" tanya Neji.

Hinata menoleh ke arah Naruto, sedangkan Naruto tersenyum mengisyaratkan agar Hinata mendekat ke Neji.

"N- nii-san"

"Kemarilah mendekat denganku!"

"Kenapa aku harus mendekat denganmu? Kau yang harus mendekat denganku tau!" ujar Hinata sengit.

"Baiklah-baiklah" Neji mengalah dan memeluk Hinata dengan erat.

"Aku sangat merindukan adik perempuanku! Maafkan semua kesalahanku!" bisik Neji.

"Aku juga, maafkan aku nii-san" ucap Hinata lirih.

"Drama yang sungguh mengharukan! Tapi maaf" Tenten menjauhkan kepala Neji dan Hinata.

"Jangan lama-lama berpelukannya! Aku cemburu!" Ujar Tenten berpura-pura galak.

Hinata mempoutkan bibirnya lucu.

"Ooh ayolah! Aku tak menyangka kau tampil secantik ini. Hina-chan kau tau perasaanku pada Neji-kun sama seperti rasa cintamu ke Naruto-san, aku mohon padamu dan demi persahabatan kita. Kau jangan lagi bermusuhan dengan kakakmu, aku akan menjamin Neji-kun tak akan membuat masalah untukmu, Aku selalu bermimpi kalau kau akan selalu seperti ini jika bersama Neji-kun!"

"Nona Hinata, saya mohon bersiap sebentar lagi giliran anda menyanyi" interupsi salah satu pelayan club.

"Baiklah kalau begitu! Aku telah meminta kakek untuk menyisakan meja untuk kita dekat dengan lantai dansa, setelah menyanyi kau temui kami ya?" ujar Naruto bersemangat.

"Pasti!"

Para kumpulan pemuda dan pemudi itu pergi meninggalkan Hinata sendiri menuju meja yang mereka pesan. Senyum sumringah tak berhenti menempel di bibir gadis manis itu.

'Aku tak pernah bermimpi berbaikan dengan nii-san dan Sakura nee-san, berbaikan dengan mereka rasanya sangat menyenangkan. Ini berkat Naruto-kun'

.
.
.
.

Para pelayan silih berganti membawakan minuman ke meja yang di tempati Naruto dan kawan-kawannya "Kenapa kau pesan banyak sekali Dobe?" tanya Sasuke heran.

Rain DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang