Part 15 KRITERIA

671 7 3
                                    

Bagi sebagian orang pasti punya kriteria tersendiri untuk menentukan suatu hal, seperti contohnya dalam hal pasangan. Setiap orang pasti punya kriteria tersendiri bagaimana kira-kira pasangan impiannya nanti. Aku juga begitu, aku punya kriteria tersendiri dalam memilih pasangan, kriteria ini sih sebenarnya tidak paten atau dengan kata lain sebenarnya sih fleksibel setelah menjalani suatu bubungan. Kriteria setiap orang terhadap pasangan juga pastinya beda-beda, kalau aku sih terhitung kriteria yang wajar dan masih bisa lah untuk dipenuhi, tapi kunci utamanya tetap masalah keimanan dan sikap.

Berbicara mengenai sebuah kriteria pasangan artinya sama dengan bagaimana rencana kita untuk mencari seorang teman hidup yang sesuai dengan hati kita. Kriteria pasangan sama artinya dengan harapan kita terhadap seseorang yang nantinya akan mendampingi kita menghabiskan sisa jatah hidup kita di dunia dan nantinya akan membawa kita ke surgaNya. Tidak hanya kriteria kita saja yang akan menjalani hubungan tersebut, tapi juga kriteria orang tua kita. Tapi, terkadang harapan kita akan seorang pasangan tidak selamanya sesuai dengan kenyataan. Kenapa? Karena kita tidak bisa menebak siapa orang yang akan datang di hidup kita? Orang seperti apa dia? Bagaimana sikapnya? Kita tidak bisa menebak ataupun meminta paksa siapa orang yang bisa datang ke hidup kita karena itu di luar kemampuan kita sebagai manusia. Kita hanya bisa menjalani semuanya dengan iringan doa, harapan dan sikap kita.

Sedikit cerita, bahwasannya sejauh ini orang-orang yang datang dalam kehidupanku bukanlah orang yang sesuai dengan kriteriaku, hampir semuanya di luar kriteria dan harapan, justru berbanding terbalik dengan kriteria yang aku inginkan. Kebanyakan harus berakhir karena kedaaan (tidak direstui orang tua), itu yang paling sering dan baru-baru ini terjadi. Secara kriteria memang dia tidak masuk dalam kriteria, sangat jauh berbanding terbalik, tapi terkadang kan kita tidak bisa menolak perasaan yang tiba-tiba muncul, apalagi seiring berjalannya waktu, semakin tergantung pula kita pada orang tersebut. Lalu bagaimana aku menyikapinya?

Bagiku, sebenarnya masalah kriteria bukan permasalahan utama, tapi kembali lagi pada restu orang tua yang pada akhirnya harus rela mengalah pada keadaan. Dari pengalaman sebelumnya, terkadang apa yang ingin kita perjuangkan dalam sebuah hubungan tidak sebanding dengan apa yang orang tersebut berikan pada kita. Jika mau dibilang trauma dengan hubungan yang selalu tidak direstui, sebenarnya tidak. Tapi hanya tidak mau mengulangi lagi berjuang sendirian, karena berjuang sendirian itu lebih berat daripada rindu (korban Dilan).

Ya, itu sekedar sharing tentang sedikit perjalanan ku menemukan Dilan hahaha. Tapi pada intinya sih disini aku Cuma mau share, bahwa segala sesuatunya tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana kita. Apa yang kita sukai bisa menjadi sesuatu yang paling kita benci dan sebaliknya. Kita juga tidak bisa memilih kepada siapa hati kita jatuh, entah itu di tempat yang tepat atau tidak tepat. Kita juga tidak bisa memilih orang seperti apa yang harusnya adatang di kehidupan kita. Kita Cuma bisa menjalani perjalanan ini dengan iringan doa, harapan dan selalu berikhtiar pada Allah. Terkadang hal baik ataupun hal buruk yang datang di kehidupan kita adalah ujian dari Allah SWT. Kita tinggal menerima dan menjalaninya. Hasil akhirnya juga akan kembali pada kita, ini masalah prinsip, jika kamu merasa mampu mengatasinya dan benar-benar yakin dengan apa yang kamu angap baik dan benar, maka teruskan. Tapi jika kamu merasa terus ragu-ragu dan merasa mungkin tak mampu, maka sebaiknya tinggalkan. Percaya saja, apa yang telah hilang atau pergi akan digantikan dengan datangnya yang lebih baik :)

Hubungan itu bukan tentang satu orang ataupun dua orang yang hanya melangkah bersama. Hubungan itu lebih merujuk pada dua orang yang saling bergandengan tangan, saling mengingatkan dan membawa pada kebaikan. Karena jika kamu berjuang sendirian dalam sebuah hubungan maka itu bukanlah hubungan yang sebenarnya.

Just Share. Self Reminder :)

Titik TerendahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang