Teruntuk kamu yang kini hadir di hari-hariku,
Terimakasih telah mau menjadi teman, sahabat, kekasih yang selalu ada di setiap waktu
Lebih dari itu, terimakasih sudah mau berjuang bersama dan menjadikan aku sesuatu yang patut diperjuangkan
Kamu ... bahkan seseorang yang sebelumnya tidak pernah menjadi sesuatu yang menarik untukku, yang tak pernah menyita perhatianku. Kini kamu menjadi sesuatu dimana aku selalu mengikutimu, memperhatikanmu.
Mungkin masih terlalu dini untuk menyebut kamulah yang terakhir, tapi sungguh jika boleh kukatakan memang aku ingin menjadikanmu yang terakhir
Pelabuhan terkahir yang ingin aku sambangi dan menetap didalamnya
Kamu, bukan sesuatu yang istimewa. Kamu bukan sesuatu yang menarik. Biasa saja. Tapi kamu selalu berhasil membuat hari-hari kita istimewa.
Kamu, yang berhasil membuatku melepas topeng. Kamu yang selalu berhasil memberikan aku kenyamanan untuk menjadi diri sendiri.
Terimakasih, sudah hadir dan menggenggam tanganku, berjalan di sampingku, menatapku dengan penuh kesungguhan ....
Mungkin di luar sana banyak yang bisa membuatku jauh lebih bahagia, tapi aku tahu bahwa kamu selalu punya cara tersendiri untuk membentuk bahagiaku ...
Caramu membuatku bahagia, caramu menciptakan bahagia. Sederhana.
Caramu memperlakukanku ... adalah salah satu bagian yang selalu membuatmu istimewa di mataku.
Kamu tak pernah menggenggam tanganku dengan erat, kamu juga tak pernah menjadikanku terikat. Tapi kamu bisa membuatku tak pergi tanpa harus terlalu erat menggenggamku ...
Terimakasih sudah mau hadir dan menetap ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terendah
AcakKetika kamu berada di titik terendah hidupmu, jangan ragu untuk terus berharap dan berdoa. Luangkan waktu untuk menumpahkan perasaanmu pada goresan pena.