Chapter 6

1.1K 99 14
                                    


"Sokka..." Kagura mengangguk-angguk sambil menikmati es krim rasa mangga di taman dekat rumahnya. "Jadi, pernikahan kita diundur?"

"Aku rasa begitu," Sougo menggigit es krimnya. "Omongan Danna masuk akal. Aku tidak boleh melangkahi aneue."

"Memangnya, sudah sejauh apa hubungan Hijikata dengan anego?" tanya Kagura.

Sougo mendesah dan menatap langit. "Aku tidak bisa menyebut mereka pacaran. Hijikata masih se-'dingin' itu pada aneue. Dia terlalu khawatir untuk melangkah. Aneue tentu senang-senang saja. Dia begitu mencintai Hijikata. Tapi, si brengsek itu bergeming."

"Mungkin, kita harus membuat mereka semakin dekat? Mungkin, merancang sebuah strategi agar Hijikata mau menikahi aneue?"

Sougo terdiam. "Kurasa tidak semudah itu, Darin. Hijikata kelewat pasif jika dia sedang berhadapan dengan aneue. Aku pernah melihat dia diam-diaman dengan aneue di teras rumah. Dia terus mengisap rokok tanpa mengajak aneue bicara."

"Lalu?"

"Aku memukul kepalanya dengan koran."

"Jahat!"

"Dia membuang puntung rokoknya ke halaman, padahal di sebelahnya ada asbak."

Kagura terdiam dan mendengus. "Mungkin, kita harus membicarakan hal ini dengan Shinpachi, Gin-chan, dan Gori?"

"Kurasa begitu," kata Sougo seraya melirik Kagura yang sedang menikmati es krim keempatnya. "Es krimnya mau nambah lagi?"

***

Gintoki membuka pintu rumahnya dan mendapatkan Kondou berdiri di depan pintu.

"Gin-san," kata Kondou.

"Gorilla-san," kata Gintoki.

"Haruskah Komandan Shinsengumi melakukan hal ini?"

"Haruskah Yorozuya menerima pekerjaan ini?"

"Kondou-san! Masuklah!" kata Shinpachi dari belakang Gintoki.

Kondou masuk ke dalam rumah dan duduk ruang tamu. Shinpachi menaruh dua botol sake dan segelas teh di atas meja. Gintoki dan Shinpachi duduk bersamaan.

"Untuk apa aku datang ke sini..." gumam Kondou.

"Kenapa aku memintanya ke sini..." gumam Gintoki.

"Baiklah!" Shinpachi membuka pembicaraan. "Sesuai dengan apa yang sudah aku bicarakan dengan Kondou-san semalam dan sesuai dengan apa yang sudah aku sampaikan padamu pagi ini di supermarket, kita harus membuat Hijikata-san menikahi Mitsuba-san!"

"Kenapa kau begitu ceria?" tanya Gintoki sambil bersandar ke sofa. "Sepenting itukah masa depan Hijikata Toshirou untuk kita?"

"Penting," jawab Kondou. "Shinsengumi fukucho, Hijikata Toushirou, harus memulai hidup barunya sebagai seorang suami yang berguna bagi nusa dan bangsa. Dan Shinsengumi butuh bantuan kalian, Yorozuya."

"Kenapa kau tiba-tiba serius?" tanya Gintoki sambil mengupil.

"Aku baru sadar satu menit yang lalu. Hijikata sudah terlalu lama hidup sendiri. Dia terlalu sering berhadapan dengan musuh, dan itu membuatnya kaku di depan wanita. Sebagai Komandan Shinsengumi, aku tidak ingin melihat Toshi kesepian. Aku ingin dia bahagia. Aku ingin melihat dia bahagia. Aku ingin dunia tahu bawa Toshi punya kelebihan. Aku ingin dunia melihat bahwa Toshi punya kelebihan itu. Aku ingin dunia tahu bahwa batangnya Toshi besar dan berharga. Aku ingin dunia tahu bahwa Toshi adalah seorang pahlawan di ranjang."

"Dunia tak perlu tahu batangnya Hijikata!" teriak Gintoki. "Sejak kapan juga kau tahu Toshi hebat di ranjang!?"

"Jangan ragukan Wakil Komandan kami. Dia disiplin dan tegas. Aku yakin dia bisa menjadi suami yang baik untuk Mitsuba-san," kata Kondou dengan yakin.

"Masalahnya, Hijikata-san sangat pasif saat berhadapan dengan Mitsuba-san," kata Shinpachi.

"Tapi saat musim kawin tiba, Toshi akan berubah menjadi binatang buas," timpal Kondou.

"Tapi, bagaimana caranya agar Hijikata-san berani untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius?" tanya Shinpachi.

"Hijikata-san harus menghamili Mitsuba-san terlebih dahulu agar mereka cepat-cepat menikah," kata Gintoki. Shinpachi menghajar bagian belakang kepalanya.

"Mulai besok, kita akan terus membicarakan pernikahan di depannya. Kita cuci otaknya, agar dia mau menikahi Mitsuba-san," kata Kondou.

"Kita buat dia membayangkan Mitsuba-san tanpa pakaian," kata Gintoki seraya mendapat pukulan kedua dari Shinpachi. "Mereka harus sering pergi berdua."

"Akan aku berikan dia libur selama satu minggu agar terus bersama Mitsuba-san. Aku akan minta Sougo untuk memperbolehkan Toshi untuk tidur di rumahnya selama seminggu," kata Kondou.

"Kita juga akan menginap dan memperhatikan mereka dari kamar sebelah. Mereka harus tidur satu kamar," kata Gintoki.

"Kita akan melihat Toshi menggagahi Mitsuba," ucap Kondou.

"Kita akan melihat batangnya Toshi yang siap untuk memangsa," ucap Gintoki.

Kondou dan Gintoki mengangkat botol sake mereka.

"Bersulang, untuk batang Toshi," kata keduanya sambil bersulang.

"Kenapa jadi jorok, sih!?" teriak Shinpachi kesal.

Life After WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang