Langit malam yang cerah, seolah tau perasaan Kalita yang sedang bergembira
Gadis dengan rambut sebahu itu tersenyum kecil ketika mengingat kejadian tadi pagi, matanya menerawang ke rumah tempat kejadian, sekali lagi dia tersenyum, sampai matanya menangkap seseorang yang tadi pagi ia temui
"Denata.."
Flashback on
"Ta...! Kalita!"
"Iya mi!"
Dengan sangat terburu - buru kaki jenjang milik gadis manis dengan rambut sebahunya menuruni anak tangga
Dia berdiri disebelah wanita paruh baya yang di panggil dengan sebutan 'Mi' atau lebih tepatnya 'Mami'
Tangannya menjulur mengambil kotak berisikan kue yang diberikan wanita paruh baya itu "Buat yang mana?" tanyanya lembut
"Yang di depan rumah" sahut Amara-Mami Kalita
"Oke"
Kalita berjalan keluar rumah menuju rumah tetangga barunya. Yaps.. dia baru saja pindah di komplek itu, dan ini hari pertamanya, jadi dia harus menyapa para tetangga baru agar bisa bersosialisasi
Dengan senyuman yang manis kalita menekan bell rumah yang terletak tepat didepan rumahnya, tidak terlalu tepat sih, karna rumahnya dengan rumah yang sedang ia tamui itu diberi jarak oleh jalan
Tak ada sahutan dari pemilik rumah, tapi Kalita tak putus asa, mungkin aja yang punya rumah lagi dikamar mandi terus nggak denger bell rumah, bisa ajakan, jadi dia menekan bellnya lagi
Ia menyampirkan rambut sebahunya kebelakang telinga, menghela nafas jengah, tak ada sahutan sama sekali, karna lelah berdiri akhirnya kalita berbalik,tapi tepat saat ia ingin melangkahkan kakinya, terdengar suara pintu terbuka
Kalita kembali berbalik
Gadis itu memiringkan kepalanya sedikit 'badboy kah?' tanyanya dalam hati melihat yang keluar dari rumah itu adalah cowok urakan. Penampilannya urakan, tapi entah kenapa kalita suka melihatnya, alisnya yang tebal, bulu mata lentik, rambut hitam kecoklatan, hidung mancung, dan yang paling membuatnya tidak bisa berpaling adalah mata elangnga yang berubah coklat ketika terkena sinar matahari
Dia hampir saja menjatuhkan kotak kue yang dia bawa, tapi cowok urakan itu dengan cepat menangkap kuenya sehingga Kalita kembali pada kesadarannya
Sembari menyampirkan rambut sebahunya dia terenyum "Gue Kalita, tetang- Eeeh.." Kalita menangkap kotak berisikan kue yang dilemparkan cowok urakan itu
"Dena! Denata tunggu!"
"Ck.." decakan itu keluar dari mulut cowok didepan Kalita, setelah melirik sekilas wanita paruh baya dibelakngnya, dia pergi
Kalita melongo, tapi wanita paruh baya yang tadi meneriaki nama 'Denata' membuatnya tersadar
Kalita tersenyum melihat wanita paruh baya itu "Halo tante, saya Kalita yang pindah di depan, maaf tante mami nggak bisa nemuin langsung, soalnya harus langsung ke bandara"
Wanita paruh baya itu ikut tersenyum "Oh iya gak apa apa, masih ada lain kali" sahutnya ramah
Kalita menyelesaikan perkenalan dengan tetangga baru, setelah berbincang sebentar, Kalita akhrinya kembali ke rumah barunya dengan senyuman yang mengembang "Denata" gumamnya terlihat senang
Falshback off
Bukan kejadian lucu, tapi Kalita terus tersenyum mengingat kejadian tadi pagi, bertemu dengan cowok urakan yang menurutnya misterius, entahlah misterius dalam artian apa, tapi didalam fikiran Kalita terus saja berkata 'cowok itu misterius'
***
Semoga pada suka sama ceritanya, amiiinnnn.....Jadi Yutha cuma bakal update chapter 1 aja, because Yutha mau namatin cerita Hear the Heart dulu, tapi kalo chapter 1 ini pembacanya banyak (50 readers atau lebih) dengan sesegera mungkin Yutha update, janji...
Thanks for reading
Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Denata
Teen Fiction#1 ceritasekolah (26 september 2018) #20 cintaremaja (12 juli 2018) ALBYAN DENATA, cowok urakan yang membuat KALITA ANGGRAIN jadi penasaran Bagi orang orang di sekolah baru Kalita, Denata bukan cowok baik, sejenis badboy lah, tapi bukan badboy yang...