TWENTY THREE

809 41 2
                                    

Denata menyalahkan mesin motornya, dan melajukan kendaraan beroda dua itu dengan kecepatan sedang menelusuri jalanan kota Jakarta yang tidak terlalu ramai tersebut, tujuannya adalah mall xx untuk menepati janjinya kepada Candy yang mengajaknya untuk menonton film bersama

Sembari menunggu lampu merah berubah warna, Denata menoleh kesebelahnya, dan entah kenapa matanya tak henti menatap satu objek yang berada beberapa meter darinya, ia tak melihat dengan jelas, yang ia dapat lihat hanya seorang gadis yang tengah berlari ke arahnya

Sosok gadis itu semakin dekat, dan ia Nampak dengan jelas garis itu tengah berlari dengan wajah cemas, entah apa yang terjadi, gadis dengan paras mirip Kalita tersebut berlari melewati Denata, dan beberapa detik kemudian tiga orang dengan penampilan menakutkan juga lewat seolah mengejar Kalita

Denata diam tidak tau apa yang harus ia lakukan, matanya tetap mengikuti gadis tersebut, sampai akhirnya hilang karna tertutup mobil yang mulai berjalan menutupi, suara klakson yang terus menerus berbunyi menyadarkannya

Ia melajukan motornya kembali, tapi tanpa arah dan tujuan, ia hanya menjalankannya seseuai naluri membawanya. Beberapa meter melaju, ia berhenti tepat di depan sebuah bangunan kosong, tanpa fikir panjang ia memasuki bangunan tersebut mengikuti arahan nalurinya

"Kalita!" teriakan dari Denata membuat yang berada di bangunan kosong itu menoleh

"Nata.." lirih gadis itu dengan mata yang seolah meminta bantuan

Denata melihat mata Kalita yang bersorot ketakutan langsung menghajar tiga preman yang memojokan Kalita. Tanpa waktu lama, ketiga preman itu terkapar dan kabur meninggalkan mereka berdua

Kalita berlari dan langsung memeluk Denata dengan erat, ia menangis kencang saking takutnya. Sementara Denata diam membeku, entah ia tidak tau apa yang harus dilakukannya, gadis yang paling dicintainya kembali dan saat ini Kalita memeluknya, apa yang harus ia lakukan

Tangan Denata terangkat ingin membalas pelukan, tapi terhenti dan kaku, tubuhnya menolak membalas sedangkan hatinya benar benar ingin merengkuh gadis itu

"Kamu nggak papa?" satu kalimat yang akhirnya keluar dari bibir Denata

Tangis Kelita mulai berhenti, ia melepas pelukannya "Nggak papa" katanya sembari menggeleng

"Saya anter kamu pulang" ucapnya menarik tangan Kalita

Denata mengantar Kalita pulang, perjalan mereka berdua sangat hening, tak ada salah satu dari mereka yang berniat membuka percakapan, Denata yang masih bingung dan Kalita yang ragu untuk membuka sebuah percakapan

Setelah cukup lama keheningan terjadi, akhirnya Kalita memberanikan diri membuka topic

"Kabar kamu gimana Nat?" tanya Kalita dengan perasaan ragu saat bertanya

"Baik"

Kalita mengangguk mengerti "Nat.. aku-"

"Ke kanan atau kiri?"

"Kanan" sahut Kalita "Didepan pager hitam berhenti Nat"

Mengikuti perintah Kalita, beberapa meter Denata memberhentikan motornya. Kalita turun, ia tersenyum kecil menatap Denata "Rumah aku sekarang disini"

Denata mengangguk, menyalakan motornya ingin melaju kembali, tapi tangan Kalita yang menahan, membuatnya terdiam

"Nat, aku kangen" kata Kalita menatap Denata

Denata mengalihkan pandangannya "Masuk Ta, dingin" katanya tanpa menatap kalita

"Nat.."

"Masuk Ta" katanya lagi, Kalita pasrah, dia akhirnya masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Denata dengan perasaan yang tidak karuan

***

Yesss update tapat waktu, hehe...
Maaf ya part ini agak gaje

Thank's for reading guys ☺️

Update setiap sabtu

DenataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang