Denata menatap Kalita dengan tatapan yang entah apa artinya, Kalita mulai takut akan respon Denata yang diam seribu kata
"Nat.." panggilnya
Denata masih menatapnya, entah apa yang sedang cowok itu pikirkan, lalu beberapa detik kemudian ia tertawa, tertawa sangat keras hingga membuat Kalita dan Samuel kebingungan
Sedetik kemudian rautnya berubah derastis, mata elangnya menatap tajam ke arah Samuel, sangat tajam hingga membuat cowok itu sedikit ketakutan "Lo kira gue bodoh?"
"Hah?"
"Tanpa lo kasih tau gue juga udah tau siapa Kalita, dia pacar gue dan lo kira gue nggak tau apa apa? Lo aja bisa sadar kalo Kalita cewe waktu itu, kenapa gue nggak?" ucapnya membuat Samuel kalah telak "Denger ya, lo nggak perlu lagi cari cara misahin gue sama Kalita, karna gue nggak akan mau ngelepasin dia buat cowok bejat kayak lo"
Denata menarik tangan Kalita menjauh dari Samuel yang tak berkutik sama sekali, cowok itu hanya diam mematung mendengar reaksi Denata
😊😊😊
"Nat.."
"Hmm?"
Kalita menatap Denata yang sedang memejamkan matanya. Mereka sedang duduk di bangku yang berada di taman rumah sakit, sejak tadi Denata tidak berkata apa apa, dan hal itu membuat Kalita takut sekaligus bingung, bagaimana bisa cowok di sebelahnya tau
Hembusan nafas Kalita membuat Denata menoleh "Kamu pasti mau nanya kenapa saya bisa tau kan?"
Mata Kalita berubah bulat, kaget, bagaimana Denata bisa mengetahui isi pikirannya? Lalu ia netralkan pikirannya dan mengangguk "Iya.." sahutnya
Denata mengalihkan pandangannya, ia menatap lurus ke depan, entah apa yang membuat objek itu lebih menarik dibandingkan dengan Kalita "Sebenarnya.. saya udah nyadar dari awal" katanya
Kalita mengerutkan dahinya bingung "Dari awal?"
"Ya.. dari awal, saat kamu datang ke rumah saya bawa kue yang hampir mau jatuh itu, saya udah ngenalin kamu, tapi saya pikir saya salah orang, tapi setelah beberapa kali kita ketemu, saya sadar bahwa kamu adalah cewe kecil waktu itu" jelas Denata, respon Kalita masih sama, ia mengerutkan dahinya karna masih tidak mengerti "Kamu tau apa respon saya saat ngeliat kamu untuk pertama kalinya?"
Kalita menggeleng pelan tanda jawaban "Saya pengen peluk kamu" ucapnya sembari menatap Kalita. Denata mengulurkan tangannya, mengusap kerutan yang masih tercipta di kening Kalita "Kamu masih bingung?"
Kalita mengangguk "Gue.. gue.. bener bingung" sahutnya
"Apa yang bikin kamu bingung?"
"Waktu itu, waktu gue jenguk lo di rumah sakit, pas gue tanya gimana kalo cewe itu dateng lagi, respon lo-"
Denata terkekeh sebelum Kalita menyelesaikan ucapannya, Dahi Kalita mengerut kembali, ia semakin bingung, kenapa Denata malah terkekeh? Apa pertanyaannya itu lucu? Tapi saat itu respon Denata benar benar menakutkan
Tangan Denata menarik Kalita ke dalam pelukannya, membuat gadis itu kaget dengan sikap Denata yang tiba tiba memeluknya "Waktu pas kamu tanya itu, sebenernya saya tau kalau Samuel ngancem kamu, soalnya saya denger waktu kalian berdua bicara, saya cuma mau tau aja pilihan kamu, kamu lebih milih diam dan pacaran sama Samuel atau tetep disisi saya walaupun kamu tau saya akan benci kamu saat saya tau kebenarannya" Jelas Denata, ia melepas dekapannya dan menatap Kalita dalam "Dan ternyata kamu lebih milih tetap di sisi saya walau kamu tau konsekuensinya buruk buat hubungan kita" ucapnya sambil tersenyum
"Jadi lo nggak pernah benci sama gue di waktu kecil?" Denata menggeleng yakin "Kenapa?"
Denata mengusap lembut kepala Kalita "Karna kamu nggak salah, kamu nggak pernah ngelakuin kesalahan apapun, semua murni salah paham" ucap Denata, lalu ia melanjutkan "Dan soal papa tiri saya, sebenernya saya udah sering ngeliat dia diam diam mukul mama, tapi saya nggak berani buat ngelindungin mama, dibandingkan nyalahin kamu saya lebih berhak nyalahin diri saya sendiri, karna demi saya mama harus menikah dengan lelaki jahat seperti orang itu"
Kalita menatap Denata dengan tatapan terharu juga sedih, ia langsung memeluk cowok itu, ia benar benar nggak tau harus berkata apa, ia benar benar nggak habis pikir dengan cowok yang tengah ia peluk itu, dibanding menyalahkannya Denata lebih memilih untuk menyelahkan dirinya sendiri
Dibanding melampiaskannya, ia lebih memilih untuk memendam pedihnya sendiri, kehidupan Denata benar benar jauh dari kata Indah, tapi Kalita janji akan membuat hidup Denata penuh dengan keindahan dan Kalita juga janji nggak akan pernah ninggalin Denata, selamanya
***
Thanks for readingUpdate setiap hari rabu
Ps : Please let me know if there is any mistake in this story 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Denata
Teen Fiction#1 ceritasekolah (26 september 2018) #20 cintaremaja (12 juli 2018) ALBYAN DENATA, cowok urakan yang membuat KALITA ANGGRAIN jadi penasaran Bagi orang orang di sekolah baru Kalita, Denata bukan cowok baik, sejenis badboy lah, tapi bukan badboy yang...