TWENTY SIX

471 35 4
                                    

Walaupun Denata merubah penampilannya, tapi dalam urusan sifat dan kebiasaan dia tidak berubah, tetap sebagai Denata yang dingin dan tidak memperdulikan sekitarnya

Sifatnya yang suka menyendiri membuat para gadis yang ingin mendekatinya berfikir dua kali, walaupun Denata tidak lagi berpenampilan urakan, tapi aura dinginnya membuat ia masih memiliki cap badboy yang menyeramkan

Denata tidak perduli dengan hal itu, ia hanya akan menjalani kehidupannya seperti biasa, menyendiri. Seperti saat ini, setelah mata kuliah pertama selesai, Denata pergi ke rooftop kampus, tak banyak yang tahu bahwa rooftop kampus boleh di datangi, hanya beberapa siswa saja yang tahu, dan yang tahu pun tidak tertarik untuk berada di rooftop karna tidak ada hal yang menarik disana

Bagi penyendiri seperti Denata, rooftop adalah tempat yang menarik, karna ia bisa menghabiskan waktunya sendiri tanpa ada yang mengganggu

Denata duduk sembari mendengarkan lagu menggunakan earphone yang menempel di telinga, ia menengadahkan kepalanya ke atas dengan mata tertutup, merasakan udara yang mengibaskan helaian rambut miliknya

Semakin kencang angin yang bergerak, semakin tenang Denata, tak butuh waktu lama, ia terlelap dan menempatkannya ke alam bawah sadarnya

"Nat.. Nata.." suara seseorang yang menyebut namanya membuat ia terpanggil. Denata membuka matanya perlahan dan mendapati Kalita tengah berdiri di depannya sambil menampilkan senyuman manis yang membuat jantung Denata berdesir

"Kamu nggak berubah ya Nat" ucap Kalita sambil terkekeh, membuat Denata sedikit mengernyit "Masih suka menyendiri, dengerin lagu sampai ketiduran" lanjutnya

Denata tidak memberi respon apapun, ia bangkit kemudian beranjak pergi meninggalkan Kalita

"Nat tunggu!"

Denata tidak menggubris, ia tetap berjalan menjauhi Kalita, suara Kalita masih terdengar melarangnya untuk pergi, tapi Denata tetap tidak berhenti, sampai tiba tiba sebuah tangan melingkar di pinggangnya

"Nat jangan tinggalin aku" lirih Kalita sembari memeluk erat Denata dari belakang

Setelah diam untuk beberapa saat, Denata melepaskan diri dari pelukan Kalita, ia membalik badannya menghadap Kalita "Siapa yang ninggalin siapa? Kamu atau saya?" pertanyaan yang mempu membuat Kalita terdiam "Saya nggak ngerti apa alasan kamu ninggalin saya, saya nggak tau apa salah saya yang ngebuat kamu pergi gitu aja, saya selalu nanya ke diri saya sendiri kesalaan fatal apa yang saya buat sampai kamu menghilang begitu aja"

Pandangan mata Kalita lirih menatap Denata "Aku nggak pernah maksud buat ninggalin kamu Nat, aku a-ku cuma-"

"Saya terpuruk Ta saat itu, dan kamu dimana? Kamu satu satunya orang yang saya harap bisa nenagin saya, bisa kasih kekuatan ke saya, tapi kamu malah menghilang tanpa kabar" Denata tidak memberi Kalita kesempatan menyelesaikan pembelaannya, ia segera mengatakan apa yang ia ingin katakan

Mata elang milik Denata semakin tajam menatap Kalita "Beratus, ah nggak, beribu kali saya nelpon kamu, beribu pesan yang saya kirim ke kamu, nggak ada satupun yang kamu bales, bahkan dibaca pun nggak, kenapa? Kenapa kamu setega itu" ucap Denata terdengar lirih

Buliran bening yang dengan susah payah ditahan Kalita akhirnya pecah begitu mendengar perkataan Denata, ia nggak tau harus ngomong apa, dia nggak mungkin bilang yang sebenarnya, dia juga nggak bisa nyari alasan apapun, karna apapun alasan yang ia buat, ia sadar betul bahawa hubungannya dengan Denata nggak akan bisa balik seperti dulu

"Kamu yang pergi dari saya Ta, jadi jangan buat seolah olah saya yang ninggalin kamu" ucap Denata memperjelas bahwa ia bukanlah orang yang meninggalkan melainkan orang yang ditinggalkan

Denata membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya menjauhi Kalita, meninggalkan Kalita yang tengah menangis. Jujur Denata tidak setega itu, dia ingin sekali menghapus air mata Kalita, tapi ia terlalu takut untuk kehilangan lagi, ia terlalu takut jika suatu saat Kalita akan pergi meninggalkannya lagi, dan dia belum siap akan hal itu

***

Maaf minggu kemaren nggak bisa update ya, makasih buat yang masih nungguin ceritanya

Thanks for reading

Jangan lupa vote+comment

DenataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang