ELEVEN

1.7K 106 5
                                    

"Terus gimana keadaan mamanya Nata? Kok bisa sih sampe masuk rumah sakit? Ada masalah apa?" Tanya Irene dengan bertubi tubi

Kalita membungkam mulut Irene sebelum gadis itu bertanya lebih banyak lagi "Mamanya Nata masih coma, kalo gimana ceritanya sih gue nggak tau, tapi dari yang diliat kayaknya sih kasus kekerasan gitu" sahut Kalita seadanya

Niko yang sedang membawa nampan berisi makanan ikut nimbrung dengan dua gadis yang tengah bercerita tentang keadaan Denata beserta mamanya

Ia menyeruput es jeruk ditangannya "Gue yakin pasti itu kekerasan, papa tiri Denata sering banget ngelakuin kekerasan, dan sorry nih bodohnya mama Denata masih tetep bertahan" ucap Niko setaunya

Irene mulai tidak mengerti "Kenapa? Kenapa nggak pisah aja?"

"Nggak semudah itu Ren" kata Niko menggelengkan kepalanya, Irene mengerutkan dahinya, ia benar benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi dengan keluarga Denata "Tante Nillam (mama Denata) dulu hamil di luar nikah karna kasus pelecehan, dia dibuang dari keluarganya, selama tiga tahun tante Nillam dan Denata hidup susah, nggak ada yang mau nerima mereka, dan waktu itu Om Geo selaku papa tiri Denata dengan baik hati nerima mereka berdua dan akhirnya menikah"

"Itu papa tirinya baik, kok tiba tiba jadi jahat"

Niko menghela nafas sebelum kembali bercerita dengan panjang "Lengkapnya sih gue nggak tau, yang gue tau dulu Om Geo itu punya dua anak, satu perempuan dan satunya lagi laki laki yaitu Samuel, entah kapan pastinya gue nggak yakin tapi kayaknya sih pas Denata SMP sekitar 5 tahun yang lalu lah, Anggia yang notabene-nya adik perempuan tiri Denata ternyata suka sama dia, simplenya sih brother complex gitu" Irene mengangguk mulai mengerti sedangkan Kalita tengah menerka nerka apakah Denata juga suka sama adik tirinya itu? "Tapi Denata udah nganggep Anggia itu adik kandungnya, dan Anggia terpukul banget sampe dia punya niat buat bunuh diri"

Irene terbelalak "Jadi Anggia bunuh diri sampai sampai papa tiri Denata sama Sam jadi benci sama Denata dan ibunya?" tebaknya

Gelengan kepala Niko membuat kedua gadis itu bingung "Bukan.. kan gue bilang itu cuma niat, jadi suatu hari tante Nillam sakit dan butuh donor ginjal, tadinya Denata yang mau ngedonorin tapi Anggia bersi keras mau donorin ginjalnya buat tante Nillam, akhirnya Anggia ngedonorin ginjalnya buat tante Nillam, da-"

"Dan oprasinya gagal jadi Anggia meninggal?" kali ini Kalita yang menebak

Niko mendengus "Bukan ih, makanya dengerin ampe habis dong jangan dipotong potong" ucapnya sebal

Kalita dan Irene terkekeh, lalu mendengarkan kembali Niko yang sedang berdongeng, eh bercerita maksudnya

"Operasinya berhasil dan Anggia maupun tante Nillam selamat, tapi kondisi Anggia benar benar buruk, dia di rawat sampai berhari hari karna kondisinya yang semakin hari semakin memburuk, dan yang bikin Anggia makin buruk yaitu dia ngeliat Denata meluk gadis seusianya di depan pintu kamarnya, dan setelahnya dia koma dan.."

"Dia meninggal?"

Niko mengangguk "Sejak kejadian itu Om Geo dan Sam merlakuin Denata dan tante Nillam seenaknya, kalo ada masalah di kantor yang bakal jadi pelampiasan tante Nillam, dan Denata jadi anak yang paling dibenci sama om Geo" Ia menengguk es jeruknya, meghilangkan rasa haus dan tenggororkan kering akibat bercerita panjang lebar

Kalita dan Irene mengangguk, cukup rumit ceritanya, intinya sih Om Geo dan Samuel mungkin dendam atau sakit hati karna anak dan saudara perempuanyya meninggal karna mendonorkan ginjal untuk tante Nillam, dan yang bikin sakit hati mungkin Om Geo berfikir kalau Denata dan tante Nillam nggak ada tanda terimakasih, dan Denata bukannya menghibur Anggia malah menyakiti perasaan gadis tersebut

"Tapi kenapa tante Nillam nggak mau minta pisah, biar gimanapun papa tiri Denata itu udah keterlaluan" Kalita

Niko mengangkat bahu "Nggak tau, mungkin karna dia ngerasa harus balas budi dan emang negrsa bersalah"

"tapi lo tau darimana?"

"Dari buku"

"hah? maksdunya" Irene mengerutkan dahi

"Iya gue baca di buku novel"

"jadi maksud lo"

Niko mengangguk sambil nyengir kuda "Jaadi maksud gue semua yang gue ceritain itu bukan tentang Denata tapi tentang tokoh utama dalam novel"

"Nicolaaass!!!" teriak Irene sambil memukul bahu Niko

Nicolah tertawa terbahak "Lagian yakali ampe segitunya, lo kira ini dunia novel? Ini dunia nyata kali percaya aja" katanya di selingan tawanya

***
Thanks for reading

Update? Sebisa yutha.. maaf kalo yutha telat update atau lama ya

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story

DenataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang