TWELVE

1.7K 94 0
                                    

Pulang sekolah Kalita langsung pergi ke rumah sakit, ada hal yang mengganjal di dalam dirinya, membuatnya tidak nyaman dengan fikiran fikiran tertentu

Cerita Niko tentang Denata tadi siang itu benar, dia yakin itu, karna cewek yang dipeluk Denata waktu itu dirinya, Kalita Anggrain

Kalita mulai ingat, sedikit memorynya memang hilang karna penyakitnya yang dulu, tapi sekarang ia ingat memory yang hilang itu, dan semuanya tentang Denata, tentang dia yang selalu melihat Denata secara diam diam, tentang Denata yang memeluknya dan sebaginya

Pantas saja dia merasa tidak asing dan sangat tertarik pada Denata pada saat melihat, ternyata ini alasannya, Denata adalah memory nya yang hilang, kenangan yang entah itu indah atau buruk

Tangan Kalita memegang gagang pintu kamar mama Denata, ingin membukanya, tapi perasaannya campur aduk, dia hanya takut, takut dengan reaksi Denata yang entah apa jadinya

Melepas kembali gagang pintu tersebut, ia mengumpulkan niat dan mencari kata kata yang tepat, dia takut salah bicara dan...

"Ta" panggilan itu membuatnya kaget, ia langsung membalik badan dan mendapati Sam berdiri tidak jauh darinya sedang tersenyum manis, tapi senyuman itu malah membuatnya sebal

"Apa?" tanya Kalita judes

Sam lagi lagi menampakkan senyuman menyebalkannya itu "Gue mau ngomong" katanya menarik tangan Kalita tanpa izin

Kalita memberontak tapi tenaga Samuel yang dua kali lipat darinya membuatnya hanya bisa ikut "Mau kemana sih?"

"Udah ikut aja"

😊😊😊

Kalita membuka pintu kamar inap bernomor 203 itu, dilihatnya Denata yang sedang tertidur dengan bantalan tangan mamanya. Kalita tersenyum, wajah Denata terlihat sangat lelah, dia jadi nggak enak ngebanguninnya, tapi saat Kalita ingin pergi cowok itu menggeliat dan akhirnya membuka mata dan melihat kehadiran Kalita

Tangannya mengusap wajah "Sejak kapan kamu berdiri disitu?"

"Baru masuk kok, tapi karna lo tidurnya pules banget, gue jadi nggak tega banguninnya" sahut Kalita

Denata tersenyum kecil "Mau ke taman? Cari udara segar? Saya bosen nyium bau obat obatan terus"

Anggukan antusias Kalita membuat Denata lagi lagi tersenyum, cowok itu berdiri dan menggandeng tangan Kalita menuju taman rumah sakit

Kalita kaget? Sangat! Bisa dipastikan bahwa keadaan jantungnya saat ini sangat sangat tidak baik, akankah sebentar lagi ledakan terjadi?

😊😊😊

"Tante Nillam gimana? Ada perkembangannya Nat?" tanya Kalita membuka topik setelah sepuluh menit dalam keadaan hening

Denata tersenyum sambil menggeleng lemah "Belum, mama masih sama kayak kemarin coma, kayaknya di dunia mimpi dia lebih bahagia sampai sampai nggakk mau bangun dari coma-nya"

"Hush.. nggak boleh gitu ah ngomongnya, berdoa aja semoga nyokap lo cepet sembuh ya" ucap Kalita, Denata mengangguk pasrah "Nat gue pengen nanya sesuatu sama lo, boleh?" Anggukan Denata membuat Kalita memantapkan hatinya untuk bertanya "Apa pernah lo ketemu cewek berkupluk pink di rumah sakit ini pas SMP?"

Mata elang Denata mebelalak "Da-dari mana kamu tau?"

"Berarti bener kan?" Denata mengangguk kembali "Kalo lo ketemu sama cewek itu lagi gimana? Lo bakalan senang atau?-"

Denata terkekeh, entah apa maksdunya tapi itu terdengar seperti.. entahlah "Seneng? Buat apa?" tanyanya balik membuat kening Kalita bekerut "Buat apa seneng ketemu sama cewek kayak dia? Saya malah berharap nggak pernah ketemu lagi sama dia"

"Kenapa?"

"Kenapa? Pertanyaan itu harusnya buat cewek itu, kenapa dia menghilang ketika saya membutuhkannya? Kemana dia yang janji bakalan memeluk saya ketika saya ada masalah, dia sama kayak yang lain, nggak bisa nerima kehadiran saya yang kotor"

"Nat..."

"Tolong jangan ungkit tentang cewek itu lagi Ta, saya nggak suka, karna dia adik saya salah paham dan meninggal, dan karna dia kehidupan saya jadi menyulitkan"

Kalita memandang Denata sendu, ia menarik cowok itu dan memeluknya dengan hangat. Satu yang ia pikirkan, ia harus bagaimana? Haruskah selamanya berpura pura bahwa gadis kecil itu bukan dirinya? Lalu jika suatu hari Denata tau kalau gadis itu dirinya, ia harus apa?

***
Maaf ya baru di update...

Thanks for reading

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story

DenataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang