TWENTY FOUR

883 40 0
                                    

Denata menghempaskan tubuhnya di kasur begitu saja, tangannya mengusap wajah gusar, ia bingung apa yang harus ia lakukan setelah bertemu Kalita, haruskah ia merasa senang? Sedih, atau bahkan marah?

"Candy!" seketika Denata bangun dan langsung merogoh sakunya

Ia mengambil ponsel dan segera menghubungi Candy, tidak sampai tiga detik Candy mengangkat panggilan tersebut

"Hal-"

"Candy lo masih disana?"

Suara kekehan dari sebrang membuat Denata mengerutkan dahi

"Candy"

Kali ini orang di sebrang terdengar sedang menghela nafas "Gue udah pulang kok Nat, lo kelamaan sih, gue jadi pulang deh, hehe.."

Denata menghela nafas lega "Syukur deh, sorry Can"

"Selow aja Nat, kan masih ada next time" sahut Candy "Btw, alasan lo nggak dateng apa?"

Denata berpikir sejenak, nggak mungkin kan dia bilang yang sebenarnya, "Hm...ada urusan penting" katanya setelah beberapa detik bergumam

"Yaudah Nat, gue mau tidur, byee.."

"Hmm"

😊😊😊


Candy melihat jam yang melingkar di tangan untuk kesekian kalinya, Denata, cowok itu benar benar tidak akan datang?

Jam terasa begitu cepat, hingga ia tidak sadar bahwa dia sudah menunggu selama dua jam, dan tiket di tangannya pun sudah dipastikan hangus, karena film yang rencananya ia dan Denata tonton sudah selesai di putar

Kepala Candy menunduk, harusnya ia tau kalau Denata tidak akan datang, tapi bagaimanapun cowok itu sudah berjanji kan? Kalo kayak gini dia bisa apa? Ingin marah pun nggak akan bisa, pasti kalo ketemu bakal luluh juga

Candy berjalan keluar bioskop, sesekali ia berbalik arah, masih mengharapkan kedatangan Denata, masih berpikir positif kalau Denata kejebak macet

"Tak bisa hatiku menafikan cinta, karna cinta tersirat bukan tersurat-" Kalita mengeluarkan ponselnya yang berbunyi dari saku celana, "Denata" gumamnya pelan melihat nama si penelpon

"Candy lo masih disana?" langsung saja ketika Candy mengangkat telepon Denata menyerbunya dengan sebuah pertanyaan

Candy terkekeh pelan, kalo udah ada pertanyaan kaya gini, itu artinya Denata beneran nggak bakal dateng kan?

"Candy"

Candy menghela nafas, berusaha menahan air mata yang ingin mengalir "Gue udah pulang kok Nat, lo kelamaan sih, gue jadi pulang deh, hehe.." ucapnya yang jelas jelas berbohong "Btw, alasan lo nggak dateng apa?"

Disebrang sana terdengar gumaman Denata yang berarti cowok itu mencari alasan yang tepat untuk dikatakan "Hm...ada urusan penting"

Candy mengangguk mengerti, mengerti bahwa menepati janji dengannya bukanah suatu kepentingan bagi denata "Yaudah Nat, gue mau tidur, byee.." ucapnya dengan suara sedikit parau

"Hmm"

Sedetik setelah telepon dimatikan, air mata yang sudah susah payah ditahan Candy akhirnya mengalir, ia belum pernah mencintai seseorang sampai segininya, jujur dia juga nggak tau kenapa dia nangis

Tapi rasanya sakit banget, nyesek dan dia nggak tahan buat nggak nangis. "Lo kebangetan Nat, tapi faktanya rasa sayang gue ke lo lebih kebangetan" katanya tersenyum miris sembari melihat ke arah ponsel yang menampilkan wallpaper dengan gambar Denata

***
Hello gesss

Hari ini yutha ga telat kaan kan kaaan?
But, maaf ya minggu kemaren nggak update, hehe...

Okee thank's for reading

DenataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang