Denata

TWENTY ONE

"Ta, kamu dimana?"

"Ta, saya butuh kamu"

"Ta, saya butuh banget kamu"

"Please Ta, kamu dimana?"

"Ta, mama meninggal saya butuh kamu"

"Ta..Please"

"Kalita"

"Saya butuh kamu"

"Ta..."

Hari itu, Denata berkali kali menelpon Kalita tapi gadis itu bahkan tidak pernah menjawab telpon dari Denata, ia juga mengirim berpuluh atau bahkan beratus pesan kepada Kalita, tapi tidak pernah ada balasan

Entah apa yang gadis itu lakukan sampai begitu sibuknya. Denata awalnya tidak ingin berfikiran macam macam, tapi lama kelamaan dia tidak bisa mengontrol pikiran negative-nya, terlebih lagi banyak gossip beredar bahwa Kalita pernah terlihat bersama lelaki lain sedang berboncengan

Ini sudah tiga bulan berlalu dan Kalita tidak juga menampakan dirinya, tak ada kabar apapun, yang ada hanya gossip murahan tentang Kalita yang tiba tiba keluar dari sekolah. Yaps, Kalita keluar dari SMA Karta Negara

Tiga hari setelah Nillam menghembuskan nafas terakhirnya, Pak Jamal selaku wali kelas 11 IPA 2 mengumumkan bahwa Kalita sudah pindah sekolah, jelas saja kelas waktu itu sangat ramai mempertanyakan alasannya, dan pak Jamal mengatakan bahwa Kalita mengikuti kedua orang tuanya yang pindah

Tapi bagi Denata itu bukan alasan yang logis, mengikuti orang tua? Itu alasan klise. Katakan jika itu benar, tapi kenapa harus mendadak? Dan juga kenapa Kalita tiba tiba menghilang? Apa benar karna Kalita menghindarinya, tapi kenapa?

😊😊😊

Waktu pun berlalu dengan cepat, dan sampai detik ini, tidak ada kabar sama sekali dari Kalita, bahkan rumahnya kosong tak berpenghuni

Denata sudah tidak perduli lagi dengan Kalita, dia terlanjur kecewa dengan kepergian Kalita, apapun itu alasannya, Kalita harusnya nggak menghilang dengan tiba tiba. Tapi tetap saja di dalam hatinya ia merindukan sekali sosok Kalita

Terlepas dari kepergian Kalita, semuanya terbongkar, papa tiri Denata di tangkap polisi dan dituntut dalam kasus penganiayayan dan percobaan pembunahan, ya.. lelaki mencurigakan saat itu adalah papa tiri Denata, semenatara Sam dia juga ikut menghilang

Nasib Denata? Dia kembali seperti yang dulu, pendiam dan terlihat menakutkan, tidak pernah senyum dan berpenampilan urakan seperti biasa

😊😊😊

"Woy Nat besok lagi nggak?"

Denata menaikan alisnya, menatap orang yang tengah berbicara dengannya "kemana?"

Namanya Candy, gadis yang beberapa bulan ini dekat dengan Denata, sifat cerianya yang menyerupai Kalita membuat Denata nyaman berada di dekat Candy, tapi hanya sebagai teman, tidak lebih dari itu.

Candy duduk di sebelah Denata, ia mendekatkan wajah ke telinga Denata membisikan sesuatu "......." setelahnya ia menaik turunkan alis "Gimana?"

Senyuman devil Denata keluar, ia mengangguk "Deal!"

😊😊😊

Denata melirk Candy sambil memainkan gas motornya, matanya menandakan seolah ia berbicara ia akan menang seperti biasanya

Yaa, sekarang Denata dan Candy sedang berada di sircuit balap, rutinitas yang sudah Denata lakukan beberapa bulan ini, sebagai pelepas penat dan beban fikirannya

Denata menutup kaca helmnya, begitu juga dengan Candy, mereka berdua bersiap siap melajukan motor besar yang mereka tumpangi tersebut, hitungan ketiga mereka sama sama menarik gas dan melaju dengan kecepatan penuh

Di putaran pertama Denata berhasil memimpin, begitu juga dengan putaran kedua, sampai pada putaran terakhir pun ia memimpin paling depan

Denata turun dari motornya, membuka helm dan menghampiri Candy, ia menepuk pundak Candy seoalah mengatakan "sabar ya", kemudian ia berjalan ke arah ruang ganti

"Lo kenapa nggak mau gabung sama gue sih?"

Denata menggeleng tanpa menoleh, ia sudah tau maksud Candy, yaitu masuk ke dalam management balap motor

"Kenapa sih Nat?" Candy menyeimbangi langkah Denata

"Nggak minat aja"

"Nat.."

"Hmm.."

Candy mengerucutkan bibirnya, membuat Denata tersenyum tipis, ia ingat bahwa Kalita juga sering mengerucutkan bibir jika panggilannya hanya dijawab dengan deheman

***

Hello gaiisss, welcome to my story

Maaf banget ya lama nggak updatenya, insyaallah kedepannya update rutin setiap hari sabtu

Thank's for reading!