FOURTEEN

1.6K 85 4
                                    

Kalita mengaduk es teh di depannya tanpa minat. Ia masih memkirkan keputusan apa yang harus ia buat 'apapun pilihannya ada di tangan lo, lo jadi pacar gue dan rahasia lo aman, atau lo tetep kukuh dengan keputusan lo tapi Denata bakal ilfiel sama lo selamanya' kata kata itu terus tergiang di kepalanya

Sekarang dia tau respon Denata, dan Samuel benar, Denata membenci dirinya saat kecil, dan jika dia bilang pada Denata entah apa yang akan cowok itu lakukan. Tapi... jadi pacar Samuel juga bukan hal yang benar, Denata akan lebih terpukul nantinya jika ia menjadi pacar Samuel

Lalu sekarang yang harus ia lakukan apa?

"Heh bengong aja, telpon tuh" Ucap Irene sambil menunjuk ponsel Kalita yang berada di atas meja dengan dagunya

Kalita tersadar dan langsung mengangkat panggilan "Halo tan, kenapa?"

"Kalita tante ada kabar tentang tes kamu kemarin" Kalita mengerutkn dahi, suara orang di sebrang terdengar sangat cemas dan khawatir, membuat pemikiran pemikiran buruk bermunculan dikepala Kalita

Kalita menelan saliva-nya paksa "Tante dia nggak balik lagi kan?"

"......"

"Aku kesana sekarang!"

Kalita mengambil tasnya buru buru, membuat tanda tanya besar di kepala Irene "Lo mau kemana Ta?"

Kalita tersenyum kecil "Gue mau ke rumah tante gue, ada problem kecil nanti kalo bu Helen masuk bilang ya gue ijin, nanti gue bilang sama walas"

Irene mengangguk "Tapi nggak ada hal yang gawat kan Ta?"

Sambil menggeleng pelan Kalita tersenyum kecil "Enggak kok, Cuma masalah kecil aja"

"Oke deh"

Kalita langsung memberhentikan taxi dan memberikan alamat ke rumah sakit yang sama dengan rumah sakit dimana mama Denata di rawat

Perasannya nggak karuan, nggak tau lagi dia harus apa, Kalita benar benar takut dia kembali, Kalita nggak mau sampai dia kembali, dan jika benar dia kembali entah dia nggak tau lagi harus ngapain

Ketika sampai di depan loby rumah sakit, Kalita segera berlari ke ruangan dimana tante-nya berada

"Tante.." Ujar Kalita saat dia sudah berada di dalam ruangan tersebut

Orang yang di panggil Kalita dengan sebutan tante itu menoleh ke arah Kalita "Duduk Ta" katanya, ia mengambil beberapa berkas yang isi nya berupa hasil rongen

Dania atau yang biasa di panggil dengan sebuatan Nia adalah seorang Ahli onkologi, lebih tepatnya dokter yang menangani penyakit kanker atau bisa juga di sebut dengan ahli kanker. Dania adalah tante Kalita sekaligus dokter spesialis Kalita saat beberapa tahun yang lalu Kalita mengalami penyakit mematikan yang di sebut dengan leukimia

Kalita mengambil nafas, mencoba untuk tegar "Jadi penyakitku kambuh lagi tante?" tanyanya dengan suara parau

Anggukan Dania seketika langsung membuat Kalita lemas tak berdaya

Kalita sangat senang ketika dia di vonis sembuh total dari kanker dua tahun yang lalu, tapi sekarang ini ia malah mendengar kabar bahwa penyakit mematikan itu kembali lagi dan itu mampu membuatnya syok dan sedih pastinya. Tangan Kalita menghapus air mata yang mengalir di pipinya "Udah sejauh mana penyakit Lita berkebang biak tante?" tanyanya menahan tangis

Mata Dania melihat hasil tes di tangannya, dia menatap nanar ke arah Kalita "Stadium 2 Ta, dan mungkin kamu harus melakukan pengobatan seperti sebelumnya"

"Berapa persen kemungkinan aku bisa sembuh tante?"

"Sekitar 20-40 persen, tapi kamu nggak usah khawatir, tante akan bantu kamu melalui semuanya, tante akan cari solusi agar kamu bisa sembuh lagi, tante janji"

Kalita menggeleng "Kalita rasa nggak perlu tante, buat apa kalita berusaha sembuh kalo nantiya penyakit ini balik lagi?"

Dania mengambil tangan Kalita, mengelusnya seolah memberi kekuatan "Kamu nggak boleh putus asa Ta, tante yakin kok kamu bisa sembuh total dan tante yakin penyakit itu nggak akan kambuh lagi"

Kalita menarik tangannya "Tapi aku nggak yakin tante" sahutnya yang udah yakin kalau nggak akan ada lagi kesempatan buat dia sembuh

Kalita meninggalkan Dania dengan perasaan yang bercampur aduk, antara kesal, kecewa, sedih, marah, dia nggak tau harus apa, yang dilakukannya hanyalah berjalan tanpa tau arah mau kemana dia pergi

***

Maaf ya yutha baru update

Masih ada yang baca nggak ya cerita ini? Kalo yutha udahin sampe sini aja gimana? Pengen ngelanjut sih, tapi takut gaada yang baca lagi, gimana dong :(

Eh maaf yutha curcol kan... Makasih yang udah baca

Thanks for reading

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺

DenataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang