-

-

-

-

-

-






"Kenapa sih senin tu cepet banget datengnya, perasaan baru kemaren libur"
Ucap habyun dengan menopang dagunya di atas meja kelas.

Yaps. Hari ini adalah hari senin. Hari dimana banyaknya penderitaan. Banyak siswa yg beranggapan bahwa hari senin adalah petaka bagi mereka.

"Hooh, berasa pengen ilangin aja nih hari senin"
Tambah domi lesu.

"Sebenci itukah kalian sama hari senin? Kasian kali orang dia gak punya salah"
Ucap raekyung polos(?)

"Bukan gitu..  Ah udahlah mendingan lu bobo ae yung biar fresh tu otak"
Celoteh Hyosoo.

"Kalyan jahad ya sama dedeQ"

"Idih.. Jijiq uyung ih"

"Kalo ngomong tu biasa aja bisa, jangan pake bahasa planet segala"

"Eh tapi seriusan gue butuh refresing nih"
Ucap raekyung dengan serius menatap teman sehidup sematinya itu.

"Lha tumbenan, minta ka suho aja buat ajak jalan gitu kek"
Ucap raejin dengan memakan kripik singkong yg dibawa vernon tadi pagi.

"Justru itu masalahnya"

Dahi mereka semua mengkerut bingung dan heran.

"Lha?"
Respon mereka semua bersamaan.

"Salah gak sih kalo gue masih berharap sama dia?"

Kicep.

"Salah gak kalo gue gak bisa sepenuhnya lupain dia?"

Kicep.

"Salah gak kalo gue masih suka dia?"

Kicep.

"Salah gak kalo gue berpaling hati ke dia?"

Kicep.

"Sal-"

"Stooooop!"
Teriak mereka bersamaan lagi.

"Lu ngomong apaan sih yung?"

"Lu pengen berpaling hati ke siapa?"

"Emang ka suho gak cukup ya buat lu?"

"Masih mau nambah lagi?"

"Siapa sih orangnya? Mantan lu?"

Raekyung kicep. Gak tau mau respon apa dia aja bingung.

"Jawab eh, malah bengong"

"Gak tau ah pusing gue!"
Ucap raekyung terdengar frustasi dan menelungkupkan kepalanya pada meja.

Pyoje Eobs-i (Tanpa Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang