ㅎ (h)

22 6 0
                                    


Sedangkan raekyung sama domi syok keliling 10 putaran sih gak masalah yg bikin mereka syok itu lapangannya luas banget ditambah matahari yg udah ada di atas kepala, gak kebayang deh bakalan kaya gimana.

Di chapter sebelumnya

Happy reading

===•_•===

"Ayo cepat ke lapangan "
Ucap scoups memerintah

"Seriusan ka? Panas nih"
Jawab raekyung dengan wajah memelas

"Gak ada penolakan dan jangan membantah! "
Tegas jun bikin raekyung sama domi kaget

"Ka~~~"
Bujuk mereka lagi

"15 putaran"
Tutur lay menambahkan hukuman mereka

"Kaka ya gusti masa iya 15 putaran, kurangin kek ka"
Kata domi nawar dikira lagi beli barang kali ya pake nawar segala.

"Heh! Pake nawar segala segitu masih mending apa mau ditambah lagi jadi 20 putaran?"
Omel scoups. Dia geram sama kelakuan raekyung dan domi yg kebanyakan nawar.

"Cepat kelapangan atau.... "
Ucap jun sambil menggerakkan tangannya menyerupai pisau dan mengarahkannya pada lehernya sendiri. Otomatis raekyung dan domi membelalakan matanya takut. Mereka masih pengen hidup bro.

"I-iya iya ka"
Jawab mereka serempak dan pergi kelapangan sekolah lalu di ikuti oleh jun sebagai pengawas mereka.

SKIP
.
.
.

Siswa siswi baru saja selesai diberikan pengarahan oleh pembimbing mereka. Banyak siswa siswi baru yg mendapat hukuman karna melanggar aturan yg sudah ditetapkan oleh pembimbing mereka.

Sama halnya seperti raekyung dan domi, mereka sedang menjalani hukuman yaitu berlari lapangan 15 putaran dan mereka baru saja berlari 7 putaran masih ada sisa 8 putaran lagi.

Jun sang pembimbing pun masih setia meneriaki dan memarahi mereka agar mereka melakukan
Hukuman mereka.

Seperti saat ini raekyung dan domi berhenti ditengah lapangan dengan nafas yg terengah.

"Hah.. Hah.. Hah.. Capek"
Keluh raekyung dengan terduduk ditanah.

"Hah.. Hah.. Hooh panas hah..lagi"
Balas domi terengah, ia masih berdiri dengan memegangi kedua lututnya yg bergetar. Efek jatuh Cinta atau karna berlari.

Saat mereka sedang asik menetralkan deru nafas mereka tiba-tiba saja suara seseorang berteriak.

"HEY! SIAPA YG MENYURUH KALIAN UNTUK BERHENTI BERLARI!"
teriak jun dari pinggir lapangan menggunakan tao eh salah maksudnya toa. Yaps yg berteriak tadi ialah senior plus pembimbing mereka yg mengawasi berjalannya hukuman.

Raekyung dan domi pun terkejut dan menoleh ke arah kanan dimana sang pembimbing berada lengkap dengan pengeras suaranya. Bukannya mereka melakukan dan menyelesaikan hukuman, mereka hanya menoleh sekilas lalu melanjutkan kegiatan mereka yaitu 'mari duduk bersama'.

Jun yg melihat kedua peserta didiknya itu tidak bergeming dari tempatnya jadi geram sendiri, akhirnya ia menghampiri raekyung dan domi.

"SIAPA YG MENYURUH KALIAN DUDUK SANTAI DISINI HAH!?"
semprot jun menggunakan toanya didepan kuping raekyung dan domi, otomatis mereka berdua menutup kuping.

"Ish ka! Bisa gak sih toanya di arahin ke yg lain jangan di depan kuping kita, sakit tau ka gimana kalo nanti kita jadi budeg kakak mau tanggung jawab?"
Gerutu raekyung marahin jun sang pembimbing. Sedangkan domi hanya diam sambil  mengangguk.

Pyoje Eobs-i (Tanpa Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang