Part 4

1.2K 225 38
                                    

Tunjukkan dirimu, vote dan komennya ya😘

☁☁☁
“Gue udah nembak lo sembilan kali. Dan gue yakin tembakan ke sepuluh nanti lo bakalan terima gue... Pede aja dulu, yegak?” Lucas

☁☁☁

Lucas menghabiskan waktu hari minggunya tanpa Yeri.

Ini rekor baru untuknya.

Yeri jarang pergi keluar kalau tidak bersamanya. Itu juga pasti karena dirinya adalah pemaksa yang baik bagi Yeri.

Dan lagi pokoknya di hari minggu, itu waktu wajib berdua mereka. Tapi, hari ini Lucas sendirian, membiarkan Yeri pergi tanpa dirinya.

Walau hatinya galau.

Walau ia sendiri tidak rela.

Ia sadar ketika membaca obrolan pesan Yeri dan temannya itu. Sepertinya, gadis itu butuh waktu sendiri tanpa dirinya, tanpa di ganggu ataupun dirongrong olehnya.

Biarlah, yang penting yang janjian dengan cowok lain itu Mina.

Tapi, cowok itu juga akan berkenalan dengan Yeri kan?

Ah, tapi Yeri itu jutek dan bermulut pedas apalagi ke cowok-cowok. Bisa saja kan cowok itu lari ketakutan.

Tapi, juteknya Yeri menjadi daya pikat tersendiri bagi gadis itu.

“Arrrghh” Lucas berteriak frustrasi sampai potongan pizza yang baru digigitnya itu jatuh. Ia sungguh pusing dengan pemikirannya sendiri. Hampir saja ia memutuskan untuk berlari menyusul Yeri, tapi tak jadi.

Mengingat status mereka hanya sahabat. Menyedihkan...

Kata sahabat ini tersemat dari saat mereka kecil. Dan sudah berulang kali Lucas ingin mengubahnya. Mungkin sudah yang kedelapan kalinya. Tak bisa karena hanya dia yang ingin, tapi Yeri tidak.

Pernyataan pertama disaat mereka menduduki kelas 7, pernyataan kedua saat Yeri ulang tahun ke 13, dan pernyataan-pernyataan lain yang Lucas sendiri tidak ingat kapan persisnya.

Yeri menjadi pribadi yang dingin tak tersentuh sejak kepulangannya dari Jerman dan Lucas harus berubah menjadi pemaksa nomor 1 untuk menerobos pertahanan Yeri, dan ia berhasil. Meski tidak dengan memiliki hati gadis itu.

Lucas mengunyah potongan pizza itu dengan gaya nelangsa lebaynya.

“Lucaaaaassss” seseorang berteriak padanya lalu menubruk tubuhnya sampai ia terjungkal ke belakang, untung saja ia sedang duduk disofa.

"Uhuk! uhuk!" Lucas batuk heboh dan sedikit melepaskan pelukan mereka. "Yer-Yeri?”

“Iya ini gue! Ngarepin siapa lagi?” tanyanya galak sambil memukul lengan Lucas tanpa peduli cowok itu masih terbatuk pelan.

Setelahnya Lucas yang gemas langsung saja memiting leher cewek galak itu dan mengacak-acak rambutnya. Sampai Yeri berteriak minta ampun, membuatnya berhenti. Tapi Lucas tidak mau.

Sampai akhirnya Lucas malah meniban tubuhnya yang kecil. Seperti ini.

 Seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Standstill✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang