☁☁☁
Yeri mendapatkan surat peringatan dari sekolah karena sudah seminggu tidak masuk sekolah tanpa kabar. Sudah pasti mama Lucas, Amanda maju tanpa ragu untuk membela Yeri yang keadaannya kembali seperti dulu saat baru pertama kali datang kerumahnya.
Menjauh dan tak tersentuh.
"Apa bapak sadar, jika ucapan bapak barusan seperti memojokkan Yeri?" tanya Amanda sambil mengusap pelan punggung Yeri yang menunduk menghindari tatapan semua orang seolah memberikan kekuatan.
"Memojokkan bagaimana? Saya hanya berkata bahwa Yeri sebagai seorang murid harus pergi kesekolah dan belajar, bukannya membolos dan tidak berprestasi seperti ini."
"Apa bapak tau kalau Yeri sering dibully oleh murid lain disekolah ini?" geram Amanda tanpa sadar. "itu sebabnya selama seminggu ini anak perempuan manis ini mengurung dirinya didalam kamarnya, pak."
"Ini yang saya ingin tanyakan, kenapa bisa sekolah bertaraf internasional ini masih ada bully-membully?"
☁☁☁
"Gue pengen lo pergi, Kas. Atau gue yang ninggalin lo selamanya."
Lucas menggelengkan kepalanya sekali lagi, dan entah ini sudah yang keberapa kali dihari ini.
Ia sangat tidak fokus hari ini. Kepalanya pusing dan terasa nyeri.
"Pulang aja, Kas." saran Chaeyeon "Pucet banget loh."
"Gue nggak papa." jawab Lucas dengan nada datar.
Dahi Chaeyeon berkerut "Lo lagi nggak jadi badboy gitu kan? Yang ngomongnya dingin terus irit." ucapnya sambil terkekeh, berusaha mencairkan suasana namun Lucas mendiamkannya dan kembali dalam lamunannya sendiri. Lucas yang suka tersenyum ramah itu seperti menghilang tergantikan dengan wajahnya yang dingin dan selalu muram
'Apa ada hubungannya sama gosip itu?' batinnya bertanya.
"Lo yang sabar, ya." Chaeyeon tau, ucapannya tidak membantu banyak. Lagipula apalagi yang bisa dilakukan oleh cewek kalem itu.
Lucas mengangguk pelan. Menarik rambutnya kebelakang dan menghembuskan napasnya kasar. Jika memungkinkan ia sangat ingin rasa sesak ini menghilang bersamaan dengan hembusan napasnya ini.
Ini sudah satu minggu semenjak hari itu dan sikap Yeri masih sama kepadanya. Dengan jahatnya selalu menghindar jika bertemu. Bahkan di hari kedua gadis itu bersikeras untuk pindah dari rumahnya.
Dan jika saja tidak ditahan oleh mamanya, mungkin Yeri akan benar-benar pergi. Dan itu menjadi sumber ketakutan terbesarnya saat ini.
Miss Noni yang menjelaskan mata pelajarannya hari ini sama sekali tidak ia hiraukan.
"Apa saya berada didepan pintu, Lucas?" sarkas Miss Noni. Eunwoo yang berada disampingnya buru-buru menyenggol lengannya.
"Kamu kenapa, Lucas?" tanya Miss Noni ketika Lucas sudah melihatnya.
"Saya agak pusing aja, Miss. Maaf." jawab Lucas lemas.
"Ya sudah. Ke ruang kesehatan saja sana atau minta izin pulang." Miss Noni memang semudah ini memberi izin jika sesuatu itu menyangkut Lucas. Salah satu anak berprestasi kesayangannya itu memang terlihat sakit dan pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Standstill✅
Fanfiction(ADA BAIKNYA FOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA) ☁☁☁ stand·still /ˈstan(d)ˌstil/ it means A standing without moving forward or backward; a stop; a state or rest. ☁☁☁ Prinsip hidup Lucas adalah kenyamanan, keamanan, dan bahagianya Yeri yang selalu menjadi...