Part 38

573 120 9
                                    

☁☁☁

Kita ngedate yuk!

☁☁☁

Selama ini Lucas hanya terfokus pada Yeri dan kegiatannya saja. Menurutnya cukup membuat Yeri tertawa jika bersama dengannya dan bisa melupakan kenangan buruk dimasa kecilnya. Itu saja.

Dan sekarang ia sadar bahwa Yeri pun masih bisa terluka walau dirinya selalu ada untuk gadis itu.

Ini salahnya karena ketika disekolah ia hanya fokus pada kegiatan osisnya karena dialah pemimpinnya. Menjadi ketua osis ini menyita banyak waktunya sampai tidak melihat apa yang terjadi.

Lucas akan melindungi Yeri dengan cara apapun. Gadis cantik itu sudah cukup merasakan kesakitan, jadi tidak akan ia biarkan pacarnya merasakannya lagi.

"Yang, nanti cerita yaa kalo ada apa-apa. Telepon aku aja."

"Kita disekolah, Lucas." sela Yeri yang melihat Lucas khawatir berlebihan.

"Karena kita disekolah, bikin aku cemas sama kamu."

Lucas melihat Yeri tersenyum manis yang selalu berhasil membuat hatinya merasa damai.

"Kas, selo aja kek." ujar Yeri. "Asalkan ada kamu, beneran deh. Aku baik-baik aja. Aku capek ah, ngedengerin mereka. Anjay nggak tuh?" ujar Yeri memamerkan senyum diakhir katanya.

Lucas mesem-mesem mendengar ucapan itu. Rasanya melayang.

"Gini toh rasanya digombalin?" Lucas menggenggam jemari Yeri dan mengecupnya. Lalu dengan tangan yang satu menyetir kembali untuk kesekolah.

Ngomong-ngomong, Lucas sudah diijinkan  menyetir mobil oleh orangtuanya kesekolah.

Yeri terkekeh mendengar ucapan lucu dari Lucas.

"Aku bangga tau sama kamu. Seneng aja gitu rasanya kalo kamu mau maafin mereka."

"Bukan maafin, tapi nggak mau ngedengerin. Sakit hati itu capek, Lucaaass."

Lucas tertawa mendengar ucapan Yeri. Apalagi diakhir kalimatnya si cantik ini sedikit merengek. Rasanya gemas.

"Iya-iya. Paham kok." Lucas mengusak rambut Yeri. "Love you."

Yeri tersenyum malu-malu dan jantungnya berdebar keras. Reaksi yang selalu sama ketika Lucas menyatakan perasaannya.

"Nggak dibales." ucap Lucas cemberut.

Yeri menarik badan Lucas agar lebih dekat padanya lalu mendekatkan bibirnya ketelinga Lucas untuk membisikkan satu kata yang berhasil membuat Lucas kembali mesem-mesem.

"Too."

☁☁☁

Suasana kelas ini membuat Yeri sangat amat tidak nyaman. Doyeon terang-terangan memberikan tatapan permusuhan dan diikuti beberapa anak lain yang tentunya membela Doyeon.

Yeri terbiasa dengan itu.

"Gue pikir lo nggak masuk, Yer." tanya Mina pelan dan duduk disampingnya.

Standstill✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang