Part 31

673 107 17
                                    

☁☁☁

Yeri tetaplah Yeri. Yang akan selalu mengelak saat melakukan hal yang sebenarnya bertolak belakang dengan keinginannya sendiri.

☁☁☁

"Kenapa nggak bilang-bilang mau belanja sih? Nanti kan bisa gue anterin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa nggak bilang-bilang mau belanja sih? Nanti kan bisa gue anterin."

Tanpa salam, tanpa kata pembuka, Lucas malah memarahi Yeri bahkan ketika gadis itu baru menempelkan smartphonenya ke telinga.

"Yaelah, Kas. Spg aja ada senyum, sapa, salamnya." protes Yeri sambil mendorong trolinya kearah rak sayuran. Mengikuti Amanda yang sedang memilih-milih sayur segar apa kiranya yang bisa wanita itu masak untuk makan siang dan malam nanti saat perayaan tahun baru.

"Bodo amat, Yer. Bodo." balas Lucas dengan nada ngambeknya.

"Siapa, Yer?" tanya Amanda.

"Lucas, maa..." jawab Yeri. "Jangan ngambek, kas... Emang kaki lo yang sebelah mau gue patahin juga hah?"

"Ini keseleo doang, Yer. Nggak patah."

"Yaa tetep aja bikin lo susah jalan."

"Ah, bodo ah. Kalah terus gue emang."

Yeri terkekeh mendengar nada kekanakan Lucas. Membayangkan wajah Lucas memberengut, pasti lucu banget.

Kemarin sore, cowok itu terpelanting saat mencoba arum jeram. Kakinya menubruk kencang batu sungai yang besar membuat kakinya itu membiru dan bengkak sampai sekarang. Jadi apa masih tega ia meminta Lucas mengantarnya ke supermarket?

Lagian supermarket ini dekat dengan vila keluarganya, apalagi ia hanya menemani ibu dari cowok itu untuk berbelanja. Dan juga diantar supir. Kenapa cowok ini masih berlebihan banget sih?

"Tanyain, Yer. Dia lagi mau makan apa?" suruh Amanda padanya.

Yeri mengangguk dan menanyakannya pada Lucas. "Kas, mau makan apa? Nanti dimasakin deh."

"Maunya Yeri pulang, terus peluk Lucas lagi sampe bobo."

Salah memang menanyakan Lucas yang sedang merajuk bagai anak kecil. Anak kecil yang pandai membuat Yeri merona seketika.

"Oke gue bikin tumis udang biar lo nggak bisa makan. Syukurin!"

"Nggak papa deh nanti tetep gue makan. Rela gue dirawat lagi asal sama lo juga."

Standstill✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang