Standstill✅

Part 39

☁☁☁

Kamu malah jadi penghibur terbaik tau.

☁☁☁

Lucas adalah cowok yang paling jujur soal perasaannya.

Jika ia sedang senang atau sedih itu pasti mempengaruhi raut wajah dan pikirannya.

"Kas. Kita pulang aja deh." ucap Yeri saat mereka sudah dalam perjalanan ke mall.

Rencananya mereka ingin menonton film saja. Karena hujan juga tidak berhenti, hanya mall yang bisa menjadi tempat mereka kencan tanpa harus kehujanan.

"Kenapa pulang?"

Yeri menoleh mendengar suara Lucas yang terdengar asing ditelinganya.

"Kamu lagi nggak baik." Yeri sebenarnya ingin banyak tanya, tapi Lucas adalah tipe orang yang pasti bercerita saat dirinya merasa sudah siap untuk bercerita. Dan Yeri juga tidak bisa memaksakan, seperti yang biasa Lucas lakukan padanya.

Lucas menepikan mobilnya dan menatap Yeri. "Maaf yaa."

"Nggak papa. Kita pulang terus istirahat. Kamu keliatannya lelah banget."

Lucas menikmati sentuhan lembut Yeri pada wajahnya. Kepalanya bergerak untuk mengecup tangan mungil gadisnya ini.

"Kenapa kamu jadi manis banget gini sih?"

"Manis?"

"Sikap kamu, ah, segala hal yang ada dikamu tuh emang manis semua."

Yeri terkekeh pelan. "Gombalannya receh, ih."

"Hehehe. Jadi kita nggak ngedate?"

"Nggak usah. Kan kita ngedate setiap hari. Setiap hari, kita ketemuan. Makan bareng, ngabisin waktu juga berdua terus."

Lucas tertawa lembut. "Iyaya. Kamu bosen?"

"Bosen?" tanya Yeri kaget, "Yaa enggaklah! Kamu kali yang bosen?"

"Kamu mana pernah bikin aku bosen, kalo aku lelah, kamu penyemangatnya. Kamu malah jadi penghibur terbaik tau." ucap Lucas.

Yeri sama sekali tidak menahan senyuman cantiknya. Mungkin ini terdengar terlalu keju, tapi tatapan Yeri pada Lucas sangat amat penuh cinta. Begitu juga Lucas.

"Udahan udahan. Kita pulang aja."

Lucas tertawa. "Oke siap kesayangankuuuu."

☁☁☁

"Yer, capek deh."

Yeri yang sedang menonton drama korea dari televisi menoleh menghadap Lucas. Cowok itu sendiri sudah menaruh kepalanya dibahu Yeri dengan nyamannya.

"Coba sini cerita. Kan aku udah sering nih biasain cerita ke kamu." ucap Yeri lembut.

"Doyeon..."

Yeri mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Lucas. Dan diam untuk mendengarkan.

"Selama ini yang ngebully kamu, dia." Lucas menghela napas sebentar.