Part 29

716 114 12
                                    

☁☁☁

"Do whatever makes you happy"

☁☁☁

Keluarga Lucas akhirnya tiba di villa yang terletak di Ubud, Bali. Villa dengan nuansa klasik ditengah hamparan pedesaan yang asri ini memang sangat mendamaikan mata meskipun gelap gulita sedang menyelimuti. Yeri tersenyum riang saat memasuki villa dua lantai milik keluarga Lucas ini.

Kakinya ringan berjalan menuju kamar di lantai dua namun ia mengernyit ketika Lucas menyerobot dengan langkah cepat miliknya. Membuat Yeri penuh dengan praduga dan akhirnya berlari menyusul langkah Lucas.

"Yeaayy!" seru Lucas girang karena berhasil memasuki kamar incarannya sejak mereka merencanakan liburan ini.

"Lucaaaassss..." teriakan rengek manja Yeri terdengar. "Ini kamar Yeri!"

"Enak aja. Engga mau." balas Lucas tak mau kalah.

"Yah Lucas..."

"Ah, nyamannya."

Yeri semakin memajukan bibirnya ketika Lucas menyamankan diri di atas kasur dengan cengiran lebarnya. Yeri ingin menempati kamar ini sebab jika melihat matahari pagi terbit dari balkon yang ada, pemandangan pedesaan ini akan nampak luar biasa menakjubkan. Dan ketika Yeri sangat tidak ingin melewatkannya, Lucas sudah menguasai kamar ini terlebih dahulu.

"Jangan manyun gitu dong." Lucas terduduk dikasurnya ketika melihat wajah malang Yeri. "Sini."

Yeri mendekati Lucas. "Yeri mau kamar ini."

"Yaudah, kita sekamar lagi aja. Nih ada satu kasur lagi." ucap Lucas santai sambil menunjuk single bed yang tepat disamping kasurnya.

Yeri berfikir sejenak. Ajakan itu terdengar menggiurkan, Yeri bisa melihat pemandangan indah dari balkon kamar ini dan juga terlindungi. Ia punya kebiasaan buruk, yaitu tidak pernah bisa tidur nyenyak ditempat baru. Dan tidur bersama Lucas ditambah dengan pelukan cowok itu pasti nyaman dan hangat.

Mikir apaan sih, Yer?!

Yeri menatap mata Lucas, entah bagaimana caranya sekarang ia sudah berdiri disela kedua kaki cowok itu sambil menatap kedua bola mata jernih milik Lucas dengan berani. Ia merasakan perlahan Lucas menarik lengannya, membuatnya menekuk sebelah kaki dan mengalungkan tangan kanannya di badan Lucas sebagai penyangga agar tubuhnya tidak merapat dengan tubuh Lucas.

Yeri bisa merasakan hembusan nafas hangat Lucas terasa begitu dekat menerpa wajahnya. Ia pun menutup mata ketika Lucas semakin mendekat hingga hidung mereka bertabrakan.

"ASTAGA!!!"

Refleks Lucas menjatuhkan tubuhnya ke kasur dan membuat Yeri ikut jatuh menubruk dadanya. Teriakkan geram sang mama terdengar amat menyeramkan. Yeri buru-buru bangkit dari atas tubuh Lucas. Menundukkan kepala sedalam-dalamnya karena tak berani melihat wajah mama Lucas.

"Kalian ngapain?!!" seru mama Lucas. "Dipanggilin dari tadi, malah asik berdua-duaan disini. Mau ngapain tadi hah?!" omel wanita paruh baya itu. Tidak menyangka jika kedua anaknya sepertinya akan berbuat hal yang tidak-tidak.

"Oh. Nggak ada yang mau jawab?!" Mama Lucas bersuara lagi ketika keduanya masih saja terdiam. Niatnya ingin memanggil Lucas untuk membantu mengangkat koper malah menemukan keduanya seperti ini. Ini sangat tidak bisa dibiarkan.

Standstill✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang