Part 12

1K 159 13
                                    

☁☁☁

"Yer... Mau lagi..."

☁☁☁

"Seneng rasanya denger lo gak marah..." Lucas mengulum senyumnya yang ingin merekah.

"Enggak kok. Gue gak marah." Balas Yeri sambil melepas pelukan Lucas, lalu bergerak menjauh mencari posisi nyamannya dan kembali menonton tv.

"Kok di pinggiran banget?" protes Lucas tidak suka Yeri seperti menjauhinya-lagi, sampai duduk ke ujung sofa.

"Emang maunya disini sih" Balas Yeri sambil mencuatkan bibir. Cewek itu menjauh karena ingin menetralkan detak jantungnya dulu.

Sedangkan Lucas menyematkan senyum lebar di wajahnya.

Karena mereka sudah bersama sejak kecil. Mereka jadi terbiasa dengan segala pelukan dan sentuhan-tentu saja masih tahap normal. Dan sekarang Yeri yang grogi hanya karena ciumannya entah kenapa membuat Lucas merasa senang.

Dan tertantang untuk melakukannya lagi.

Ia kembali mendekatkan diri ke Yeri. Kalau saja Yeri menolaknya ia akan berhenti, ia berkata dalam hati.

Tangannya terangkat mengelus rambut panjang gadis itu, membuatnya menoleh melihat ke arah Lucas.

Lucas dan Yeri sama-sama terdiam. Saling menatap mata masing-masing. Lucas yang pertama memutuskan kontak mata mereka dan beralih ke bibir tipis gadis itu. Bibir manis yang selalu menggodanya sejak lama.

Sebenarnya ini rahasia. Dulu, sewaktu Yeri sudah tertidur dipelukannya. Lucas sering mencuri satu atau dua kecupan. Tapi Amanda mengetahuinya dan berakhir kupingnya memanas akibat jeweran maut sang mama.

"Aduh, malu mama nih." Amanda mengeluh menepuk keningnya keras. "Kamu jangan kayak pengecut dong, kalo kayak gini kamu kayak om-om yang suka nyuri permen dari anak kecil, tau nggak?!"

Sejak dibilang pengecut, Lucas jadi berhenti.

Mata Lucas menyendu saat menatap tepat di bola mata coklat Yeri seakan meminta ijin.

Mata Lucas menyendu saat menatap tepat di bola mata coklat Yeri seakan meminta ijin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri blank. Otaknya tidak bisa bekerja cepat saat ini. Apalagi ketika bibir sedikit tebal milik Lucas mendarat di bibirnya. Sepertinya pasokan udara di sekitarnya menghilang.

Keterdiaman Yeri dianggap lampu hijau oleh Lucas untuk melanjutkan terus. Bahkan ia sudah menarik pinggang gadis itu dan sedikit mengangkatnya agar bisa semakin dekat dengannya. Bibirnya perlahan bergerak untuk melumat dan menggigiti bibir atas dan bawah gadis yang masih terdiam itu.

Apalah Yeri? Ia hanyalah gadis berusia 16, hampir 17 yang tidak pernah pacaran. Lawan jenis yang selalu di dekatnya hanya Lucas. Ia masih naif dan terlalu polos untuk membalas ciuman Lucas yang seakan menguras habis tenaganya ini. Tangannya saja hanya terkulai lemas di samping tubuhnya-tidak seperti tangan Lucas yang bergerak mengelus punggungnya sedari tadi-, dan matanya menutup rapat-rapat. Ia biarkan kali ini, setelah ini Lucas akan ia goreng. Lihat saja!

Standstill✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang