02

9.1K 1K 180
                                    

Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.


⚠WARNING⚠
HARDWORDS⛔
RATED 🔞

LOVE A GAY

Kang Seulgi menggumam terima kasih setelah perawat tadi membukakan pintu ruang Dokter yang sok tau tadi. Sebenarnya Seulgi tak memiliki niat sama sekali untuk melanjutkan masalah tadi bersama dokter sok tau itu.

Tapi satpam rumah sakit ini melarang nya untuk pergi sebelum bertemu dengan dokter yang sudah membuat Seulgi kesal seharian ini.

"Masuklah. Aku tidak akan menggigit mu." Ujar Dokter itu mempersilahkan Seulgi masuk kedalam ruangannya.

"Duduklah. Aku tidak suka mengobrol sambil berdiri." Suruh Jimin.

Seulgi mendecak malas. "Aku banyak urusan, jadi bisakah kita persingkat pertemuan ini."

Jimin yang masih belum membuka masker dokter nya pun terkekeh di balik masker nya.

"Santailah nona, aku lebih suka mengobrol bersama clien ku dengan santai sambil meminum soda. Jadi duduk dan aku akan mulai berbicara."

Seulgi terpaksa menarik kursi di depan meja Jimin dan duduk di depannya.

"Sudah ku bilang aku hanya orang asing yang tidak sengaja melihat dan menolong anak tadi dan membawa nya kesini. Untuk masalah administrasi jangan bicarakan padaku karena aku bukan siapa-siapa anak itu. Dan satu lagi.." Seulgi terdiam sejenak.

"Kalau kau merasa malu karena aku sudah mempermalukan mu tadi di depan perawat dan semua pasien mu aku minta maaf. Aku hanya menyerukan apa yang aku tau tentang kondisi anak tadi. Kalau kau tidak mau memaafkan aku juga tidak apa-apa. Toh, ini adalah pertemuan pertama dan terakhir kita. Aku tidak perlu bersusah payah menyembunyikan wajahku saat bertemu denganmu." Lanjutnya.

Jimin diam mendengarkan segala ocehan yang keluar dari mulut Seulgi. Pria itu berdehem pelan dan memulai bicara dengan serius.

"Begini nona, aku memanggilmu kemari bukan karena masalah anak kecil tadi atau kau yang mempermalukanku dengan semua analisis mu tentang kondisi pasienku tadi." Ucap Jimin.

"Lalu kenapa kau memanggilku?" Tanya Seulgi.

Jimin menundukan wajahnya dan menurunkan masker dokternya. Sedetik setelah itu ia kembali mendongakan wajahnya dan menatap Seulgi tepat di kedua mata sipit wanita itu.

Kang Seulgi terkejut saat menyadari siapa pria di depannya ini. Kedua mata sipitnya melebar sempurna dan mulutnya menganga lebar. Jantungnya berpacu dengan hebat.

"K.. kau pria yang –" Ucapan Seulgi terpotong oleh ucapan Jimin.

"Kau sudah ingat aku siapa?" Tanya Jimin dengan tatapan tajam.

Seulgi segera menutup mulutnya yang mengaga dengan kedua tangannya. Wanita itu benar-benar shock berat setelah tau siapa pria yang sedang berhadapan dengannya kini.

"Astaga! Kau pria yang melakukan 'sesuatu' dengan seorang pria di belakang Cafe waktu itu kan?" Tanya Seulgi ragu sambil memberi tanda kutip di kata 'Sesuatu'.

Jimin berdehem pelan. "Begini nona, kau adalah salah satu wanita yang memergoki ku dan sadar tidak sadar kau adalah orang asing pertama yang mengetahui sesuatu tersembunyi tentang hidupku. Jadi aku tidak membiarkan rahasia terbesar dalam diriku diketahui oleh orang lain."

"Sebentar. Jadi maksudmu, kau membenarkan kalau dirimu adalah seorang penyuka sesama jenis?" Tanya Seulgi ragu-ragu.

Jimin kembali berdehem. Dirinya paling sulit saat harus membahas tentang keadaan menyimpangnya bersama orang lain.

[2] Love A Gay [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang