[2] Love A Gay [M]✔

28

Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.

Happy reading all...

Jangan lupa spam komen dan vote kalo mau fast update terus wkwk

⚠WARNING⚠
HARDWORDS⛔
RATED🔞

LOVE A GAY

Jimin memapah tubuh Seulgi menuju apartement-nya. Tubuh wanitanya itu masih lemas lantaran tak hentinya menangis terisak. Jimin tak tega melihat Seulgi. Tapi harus bagaimana lagi, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa selain menyuruh orang untuk mencari tau siapa yang berani merusak flat Seulgi.

"Jimin-ah, aku tidak bisa menginap di apartementmu." Ucap Seulgi membuat langkah mereka terhenti.

"Kenapa, Sayang?" Tanya Jimin. "Di dalam ada Shin Yerin, dia pasti merasa tidak nyaman kalau aku menginap." Jawab Seulgi.

"Hei, kenapa harus merasa seperti itu. Ini apartement ku, jadi kau bebas tinggal semaumu, Sayang. Abaikna gadis itu dan tidak usah pedulikan dia." Ujar Jimin.

"Tapi –bagaimana kalau –" Ucapan Seulgi terpotong saat Jimin mengecup bibirnya.

"Jangan khawatir. Kau aman bersamaku." Ucap Jimin memberikan ketenangan untuk wanitanya.

Jimin menekan beberapa digit password dan masuk kedalam apartement –masih dengan menuntun Seulgi.

"Dokter Park!"

Jimin dan Seulgi sama-sama mendongak saat mendengar seruan seorang gadis yang berlari cepat kearahnya. Park Jimin, Kang Seulgi, dan Shin Yerin saling bertatapan dengan raut wajah berbeda.

"Kenapa asisten Kang bisa bersamamu?" Tanya Yerin menatap Seulgi dengan raut wajah tak suka.

"Malam ini sampai beberapa hari berikutnya, Seulgi akan tinggal disini." Jawab Jimin singkat. Pria itu kembali memapah Seulgi menuju ke ruang tengah.

"Lalu dia akan tidur dimana? Aku tidak bisa berbagi kamar dengan orang asing." Ujar Yerin.

Seulgi menundukan wajahnya. Ia tau kalau hal seperti ini pasti akan terjadi kepadanya. Tapi apa mau dikata kalau dirinya pun sangat membutuhkan Jimin. Dan hanya Jimin yang ia andalkan.

"Memangnya siapa yang akan tidur denganmu. Seulgi akan tidur dikamarku." Jawab Jimin.

"Lalu kau akan tidur diluar? Oh jangan dokter Park. Suhu udara malam ini sangat dingin, kau akan sakit kalau tidur diluar." Ujar Yerin sambil menyentuh tangan Jimin. Namun langsung ditepis oleh Jimin.

"Kalau kau tidak mau berbagi kamar dengan Seulgi, maka Seulgi akan tidur sekamar denganku." Ucap Jimin membuat kedua mata dua gadis itu membesar.

"Jimin-ah, ku mohon jangan mulai lagi." Sahut Seulgi dengan pelan.

Wajah Shin Yerin berubah muram. Wanita itu dari awal tidak suka saat Jimin membawa Seulgi ke apartement mereka. Suasana hatinya yang tengah kacau ditambah dengan kedatangan Seulgi. Membuat mood nya benar-benar Down.

"Baiklah, Kang Seulgi bisa sekamar denganku. Tapi aku tidak suka dengan orang yang tidak bisa diam saat tidur." Ujar Yerin ketus lalu berbalik meninggalkan Jimin dan Seulgi.

Jimin berjongkok di depan Seulgi. Pria itu menggenggam kedua tangan Seulgi erat-erat. Memberikan ketenangan untuk wanitanya itu.

"Jangan bersedih lagi. Semuanya akan baik-baik saja. Aku janji. Sekarang kau istirahat ya, Sayang. Besok kita akan mencari keberadaan Seuljoon lagi." Ujar Jimin sambil mengusap wajah Seulgi.

"Jim, aku takut. Aku takut Seuljoon kenapa-napa." Lirih Seulgi. Air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya.

Jimin mencium kening Seulgi hangat. "Ssstt.. jangan berpikiran macam-macam. Seuljoon pasti ketemu kok. Sekarang kau istirahat saja ya. Kalau membutuhkan sesuatu, kau bisa ke kamarku. Aku tidak akan menguncinya untukmu."

Seulgi mengangguk. Wanita itu berdiri dari duduknya dan berjalan ditemani oleh Jimin ke kamar Yerin. Mereka sudah berada didepan kamar Shin Yerin, tapi Seulgi masih ragu untuk masuknya.

"Jim, aku tidak enak dengan Yerin-ssi. Dia pasti tidak suka kalau aku menumpang dikamarnya." Ucap Seulgi.

"Hei.. dia tidak berhak melakukan itu padamu, Sayang. Ini apartementku, tempat tinggalku. Dia disini juga hanya menumpang. Dan aku lebih suka kalau kau yang tinggal disini dan bukan gadis manja itu." Jawab Jimin.

Jimin mengecup hidung mancung Seulgi lalu mengecup keningnya. "Istirahatlah, aku tidak mau kau kelelahan dan jatuh sakit. Aku mencintaimu, Kang Seulgi." Ucap Jimin lalu setelahnya mengecup bibir Seulgi agak lama sebelum ia menyuruh Seulgi untuk masuk kedalam kamar Shin Yerin.

.

.

.

SEBAGIAN PART DI UN-PUB .

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp)