10

6K 788 287
                                    

Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.

Gue mau tanya, kenapa Seulmin dan Jungri begitu nyata. Seakan-akan delusi kita selama ini emang kejadian dan bukan sekedar halu nya shipper doang.

Masa iya ada 'kebetulan' yang datang berkali-kali?

⚠WARNING⚠
HARDWORDS⛔
RATED🔞


LOVE A GAY

Seulgi melirik Jimin diam-diam. Kini mereka tengah menikmati makan malam di sebuah kedai sederhana yang terletak di pinggir jalan Seoul. Bukan kedai mewah dengan menu makanan mahal, tapi semoga mulut dan perut Jimin tidak akan bermasalah setelah menyantap makanan pinggir jalan seperti ini.

"Ekhem.." Seulgi berdeham. "Maaf karena hanya bisa mentraktir mu di kedai pinggir jalan seperti ini. Kalau kau mengeluh sakit perut, langsung katakan kepadaku ya. Aku akan membuatkan obat herbal yang diturunkan oleh kakek-ku dulu." Lanjut Seulgi.

Jimin mendongakan kepala nya. "Kenapa kau berkata seperti itu?" Tanya Jimin.

"Karena biasanya orang kaya seperti dirimu tidak pernah makan makanan murah di pinggir jalan seperti ini. Terlebih lagi kau seorang dokter, pasti semua makanan yang masuk ke dalam perut mu sudah di perhitungkan berapa nilai gizi dan kebersiha-nya." Jelas Seulgi.

Jimin tersenyum tipis. "Aku dan Jungkook sangat sering makan di kedai pinggir jalan seperti ini."

"Jungkook? Siapa Jungkook?" Tanya Seulgi yang entah kenapa jadi berubah kepo.

"Dia pasanganku, Seulgi-ssi." Jawab Jimin lalu menegak teh herbal nya.

Seulgi menganggukan kepala nya mengerti. "Jadi kalian sering berkencan di kedai-kedai pinggir jalan ya."

Jimin langsung mendongak menatap Seulgi membuat Seulgi salah tingkah. "Ahh.. maaf, sepertinya aku salah bicara." Kata Seulgi sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Hubungan kami tidak sebebas itu. Kami pergi bersamaan seperti seorang pria dengan teman pria nya. Kami tentu tidak akan pernah mengumbar hubungan kami didepan umum. Korea belum melegalkan hubungan sesama jenis seperti negara maju lainnya." Jelas Jimin.

Seulgi mengangguk. Setidaknya dia mengerti sedikit demi sedikit bagaimana sikap dan kehidupan seorang pria berkelainan khusus.

"Seulgi-ssi." Panggil Jimin. "Ya?" Jawab Seulgi.

Jimin terdiam sejenak, "Maaf untuk sikap ku kemarin-kemarin. Aku sadar kalau apa yang ku lakukan kepada mu terlalu kasar. Jadi aku minta maaf. Saat itu aku belum tau kalau kau memang memiliki kelebihan itu."

"Tidak masalah. Awalnya aku marah dan kecewa karena lagi-lagi aku membuat kekacauan karena kelebihanku. Sudah banyak dokter-dokter yang menghina ku dan mengusir ku karena kelebihanku. Jadi saat kau membentakku, aku rasa itu hal yang wajar karena semua dokter pasti akan bersikap seperti itu saat aku mengutarakan kelebihanku."

"Maaf, aku tidak bermaksud membentakmu."

Seulgi menggeleng pelan. "Tidak. Aku sudah sering mendapat cemooh begitu dari banyak orang. Hati ku benar-benar sudah kebal sekarang."

"Kau pasti mengalami kehidupan yang sangat sulit selama ini."

"Begitulah, tapi adikku adalah satu tujuan utama kenapa aku masih sanggup menjalani kehidupan sial ku." Ucap Seulgi. Sedetik setelah itu ia menghela nafas berat nya.

"Setelah orangtua kami pergi, aku dan adikku hidup bersama nenek dan kakek. Aku belajar banyak tentang medis dengan kakek-ku, beliau adalah seorang ahli medis yang luar biasa. Kelebihan ku ini ku dapatkan dari kakek-ku kalau kau mau tau."

Jimin mengerjapkan kedua matanya. Dia menjadi penasaran dengan kisah hidup seorang Kang Seulgi.

"Kakek mu juga memiliki kelebihan medis sama sepertimu." Tanya Jimin. Seulgi mengangguk. "Kakekku jauh lebih hebat dariku. Dia bisa menyembuhkan dan meracik obat-obatan tanpa alat medis yang canggih."

"Aku tidak mengerti kenapa kau dan mendiang kakek mu bisa memiliki kelebihan seperti itu. Apa kau keturunan tabib istana Joseon?" Tanya Jimin.

Seulgi tertawa mendengar pertanyaan Jimin barusan. "Tentu saja tidak. Kakek ku tidak mengatakan apapun tentang kelebihan itu. Dia hanya berpesan kepadaku untuk tetap berbuat baik kepada semua orang, maka begitu kelebihan yang ku miliki tidak akan hilang. Beliau juga memberikan ku sebuah buku usang, dan aku baru bisa membuka buku disaat aku menemukan titik kedewasaanku. Dengan begitu aku benar-benar sudah mampu untuk menggunakan kelebihan ku untuk sesuatu yang lebih."

"Buku?" Tanya Jimin mengerutkan dahi nya. Pria itu semakin penasaran dengan kisah hidup Seulgi.



.

.

.


SEBAGIAN PART DI UN-PUB .

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA U ORDER E-BOOK NYA.

ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp) 


[2] Love A Gay [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang