12

5.6K 806 493
                                    

Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.

Happy reading all...

Jangan lupa spam komen dan vote kalo mau fast update terus wkwk


Un-edit.. Maklumi kalau ada typo

⚠WARNING⚠
HARDWORDS⛔
RATED🔞

LOVE A GAY

Jimin melirik Seulgi yang sejak tadi hanya terdiam. Sejak pagi hingga saat ini mereka tidak terlibat percakapan yang serius dan santai. Hanya beberapa kali dan itu pun karena masalah pekerjaan.

"Kenapa kau hanya diam? Ada masalah?" Jimin juga tidak mengerti kenapa tiba-tiba dia menjadi perhatian dengan Seulgi.

"Tidak ada. Aku hanya memikirkan pasien di kamar nomor 230." Ucap Seulgi.

"Kenapa dengan pasien itu? Apa kau membuat masalah lagi?" Tanya Jimin.

Seulgi mendelik, "Memangnya hidupku hanya dipenuhi oleh masalah."

"Lalu kenapa?" Tanya Jimin. Seulgi menghela nafas, "Tiba-tiba saja keluarga nya memintaku untuk makan malam bersama atas tanda terimakasih karena aku sudah menolong nya." Kata Seulgi.

"Ibu nya bilang, mungkin kalau bukan aku yang memeriksa anak nya, anaknya sudah tiada." Lanjut Seulgi.

Jimin melirik Seulgi. "Kapan kau bertemu dengan orangtua pasienku?" Tanya Jimin ketus.

"Kemarin. Saat aku tak sengaja menyapa pasienmu dan ibu nya sedang berada di taman." Jawab Seulgi.

"Besok kau harus lembur denganku. Jadi katakan kepada ibu pasien itu kalau kau tidak bisa."

"Tidak besok kok acaranya. Kalau memang besok lembur ya aku akan lembur."

Jimin terdiam sejenak dengan raut wajah datar. "Lalu kapan?" Tanya Jimin ingin tau.

Seulgi menoleh ke arah Jimin dengan tatapan memicing. "Kenapa kau ingin tau sekali." Tanya Seulgi ketus. "Aku tidak perlu memberitahumu juga kan, dokter. Lagipula itu urusan pribadiku. Jadi kau tidak perlu tau." Lanjutnya.

Jimin menggeram rendah. "Dia juga pasienku, jadi aku sebagai dokternya harus tau perkembangan pasienku." Ucap Jimin tak mau kalah.

"Biarkan aku menjaga privasi ku, dok."Celetuk Seulgi.

"Dirumah sakit mungkin dia adalah pasien mu, tapi di luar dia bukan siapa-siapa mu." Lanjut Seulgi.

Jimin memalingkan wajahnya. "Terserah kau saja." Jawabnya ketus.



.

.

.


SEBAGIAN PART DI UN-PUB .

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA U ORDER E-BOOK NYA.

ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp) 

[2] Love A Gay [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang