20

10K 834 856
                                    

Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.

Happy reading all...

Jangan lupa spam komen dan vote kalo mau fast update terus wwkw


Btw... Happy 3K followers 🎉🎉


WARNING⚠
HARDWORDS⛔
RATED🔞


LOVE A GAY

Terik mentari yang menerobos dari sela-sela fentilasi kamar Jimin di tambah kicauan beberapa burung membuat tidur lelap Seulgi terbangun. Wanita yang baru saja di perawani oleh Park Jimin itu menggeliat pelan lalu mengaduh merasakan badannya pegal-pegal seperti habis kerja rodi semalaman.

Ya, kau memang habis kerja rodi memuaskan nafsu pria-mu semalaman, Seulgi-ssi.

Pergerakan Seulgi terhenti seketika saat dirinya merasakan sesuatu yang janggal pada tubuhnya. Wanita itu langsung melihat ke dalam selimut lalu sebuah tangan kekar yang memeluk pinggangnya.

Hampir saja Seulgi akan berteriak sebelum ia benar-benar mengingat kejadian malam tadi yang sungguh di luar perkiraannya.

Dirinya dan Park Jimin benar-benar melakukan 'itu'?

Mereka melakukan sex dengan keadaan sadar?

Dan Jimin adalah pria yang menjebol keperawanan yang semalam.

Apakah ini hanya mimpi di pagi hari Seulgi?

Namun sesosok pria yang tengah memeluknya dengan keadaan tubuh berbalut sehelai selimut di samping nya ini sudah membuktikan kalau kejadian semalam itu bukanlah bunga tidur belaka. Tapi sebuah kejadian nyata.

"Eungh.." Lenguhan Jimin lalu pergerakan pria itu membuat tubuh Seulgi menegang. Wanita itu merasa jantung nya hampir copot karena berdetak terlalu cepat. Terlebih saat Jimin semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajah pria itu ke ceruk lehernya.

Seulgi bahkan dapat merasakan dengan jelas bagaimana lekuk tubuh telanjang Jimin yang menempel dengan tubuh telanjangnya di balik selimut yang menutupi tubuh mereka berdua yang polos tanpa pakaian.

"Pagi sayangku.." Gumam Jimin pelan lalu mengecup basah kulit leher Seulgi membuat Seulgi menggelinjang geli.

"Aku tau kalau kau sudah bangun, jadi tidak usah memejamkan matamu dan berlagak kau sedang tidur." Ucap Jimin tepat di samping telinganya.

"Buka matamu atau aku akan kembali menusukmu seperti semalam dan tidak akan membiarkan kau lepas dari permainanku." Ucap Jimin terdengar menyeramkan di telinga Seulgi.

Dengan berat hati, Seulgi pun mulai membuka kedua matanya dan menadapati wajah Jimin sudah berada di depan wajahnya. Menatapnya dengan lekat dan dihiasi senyum manis dari wajah polosnya.

CUP

"Bagaimana tidurmu? Nyenyak?" Tanya Jimin sambil menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Seulgi. Kini posisi tubuhnya sudah setengah menindih tubuh Seulgi dan membuat tubuh telanjang mereka kembali bersentuhan tanpa pembatas.

"J-jimin-ah.. Eumphh.." Seulgi menahan desahannya kala Jimin kembali bermain-main dengan kulit leher nya yang sudah penuh dengan tanda kepimilikan yang Jimin sematkan semalam.

Seulgi menahan bahu Jimin dan satu tangan Jimin yang kembali merambat ke area dada nya dan meremas nya dengan pelan. Wanita itu tengah bersusah payah mengontrol nafsu Jimin dan dirinya sendiri.

"Cukuphh.. aku lapar."

Jimin menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Seulgi dan menatap Seulgi dengan kekehan pelan nya. "Aku lupa kalau semalam kita belum makan malam dan langsung 'bermain'. Maafkan aku, Sayang." Ucap Jimin lalu kembali menyempatkan diri mencuri satu ciuman di bibir merah Seulgi.

"Menyingkirlan, aku ingin mandi dan membuat sarapan. Memangnya kau tidak lapar apa." Sungut Seulgi lalu mendorong tubuh Jimin sampai membuat pria itu terjatuh di sampingnya.

"Ouch.." Seulgi mengerang sakit sambil menyentuh bagian kewanitaannya.

"Kau kenapa?" Tanya Jimin dengan nada bersirat ke-khawatiran.

"Sakit. Kenapa sangat sakit sekali." Ucap Seulgi hampir menangis. Jimin yang menyadari sumber dari rasa sakit yang Seulgi derita pun langsung memeluk tubuh wanitanya itu erat.

"Maaf, sepertinya semalam aku bermain terlalu kasar. Apa sangat sakit sekali?" Tanya Jimin sambil membelai punggung telanjang Seulgi.

Seulgi menghampus air mata yang berada di pelupuk matanya lalu mengangguk pelan. "Kau masih bisa berjalan?" Tanya Jimin. Dan lagi-lagi Seulgi menggeleng pelan.

"Kalau begitu biar aku saja yang membuat sarapannya." Ucap Jimin seraya menggendong tubuh Seulgi ala bridal style menuju kamar mandi.

"Dan selagi aku membuat sarapan, kau harus mandi sampai bersih. Saat aku kembali, kau sudah harus cantik dan wangi." Ucapnya lalu menurunkan Seulgi di bathub dan menyalakan shower dengan suhu air hangat dan aroma terapi ber-aroma bunga lavender.

Seulgi melirik ke arah pintu yang sudah tertutup dan menyisakan dirinya sendirian di dalam kamar mandi mewah milik Jimin ini. Wanita itu masih tidak menyangka kalau dirinya benar-benar sudah kehilangan keperawanan yang selama ini ia jaga dengan hati-hati.

Selama hidupnya, Seulgi tidak pernah memikirkan bagaimana nasib percintaannya kelak. Yang ia utamakan hanya kebahagiaan adiknya dan bagaimana caranya ia bisa menggapai cita-citanya. Tapi sekarang hidupnya benar-benar berbanding terbalik sampai seratus delapan puluh derajat setelah ia mengenal mantan pria gay –Park Jimin.

"Tuhan, berikan jawaban kepadaku. Apa yang ku lakukan saat ini salah atau benar? Kalau salah, tolong jauhkan aku dari semua masalah yang akan menimpaku. Lalu kalau benar –" Seulgi menghela nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya.

"­–Tolong jangan jauhkan aku dari Park Jimin." Lanjutnya dengan nada lirih.




.

.

.


SEBAGIAN PART DI UN-PUB .

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp) 

[2] Love A Gay [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang