27

6.9K 762 758
                                    

Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.

Happy reading all...

Jangan lupa spam komen dan vote kalo mau fast update terus wkwk

⚠WARNING⚠
HARDWORDS⛔
RATED🔞

LOVE A GAY

Jeon ㅡKim Yerim dan Kang Seulgi saling menatap dengan raut wajah aneh, lalu melirik ke arah pria masing-masing yang masih diam. Mereka sudah berada di dalam cafe dan memesan beberapa menu untuk teman berbincang.

Tapi sejak sepuluh menit berlalu, baik Jeon Jungkook maupun Park Jimin tidak ada yang membuka suara. Padahal sejak tadi wanita-wanita mereka sudah sibuk menawarkan berbagai macam menu makanan kepada mereka, tapi hanya di balas deheman singkat.

"Jungkook-ah, kau bilang ingin makan pie kenari. Ini aku sudah pesankan untukmu. Makan dan habiskan ya." Ucap Yerim hati-hati.

"Aku juga sudah memesankan cappuchino dingin untukmu. Tadi kau bilang ingin minum yang segar-segar, kan? Kalau begitu minumlah, nanti es nya akan meleleh kalau tidak cepat diminum." Kini giliran Kang Seulgi yang menawarkan Cappuchino yang sudah ia pesankan untuk Jimin.

"Apa kabarmu, Jungkook-ah? Sudah lama kita tidak saling menghubungi. Sepertinya Clansoft sedang mendapat banyak project besar." Ucap Jimin tanpa memerdulikan ucapan Seulgi tadi.

Seulgi cemberut kesal, wanita itu agak kecewa karena Jimin menolak menjawab ucapannya. Dan sepertinya Jeon Yerim juga akan mengalami hal yang sama seperti Seulgi barusan.

Jeon Jungkook dan Park Jimin sama-sama sedang memulai aksi mogok bicara kepada para wanita mereka.

Ahh... Sial!

Jatah malam ini hingga minggu-minggu kedepan akan di pending. Seulgi dan Yerim sudah mematenkan dalam hati mereka. Tidak peduli kalau Jimin dan Jungkook nanti rewel dan merajuk meminta jatah panas mereka.

Suruh siapa macam-macam dengan perempuan yang sudah terlanjur kesal.

"Aku baik. Kebetulan Clansoft memang sedang banyak project luar dengan perusahaan Amerika. Bagaimana denganmu sendiri, hyung? Sepertinya pasien mu terlalu banyak ya sampai lupa mengabari aku." Jungkook tersenyum sinis.

Jimin tertawa pelan. Pria itu menyenderkan punggungnya di sandaran kursi. "Hm, begitulah. Aku seorang dokter yang sangat-sangat sibuk sekarang. Maaf, sudah mengabaikan mu."

"Kau berniat main ke Club milik Han Jaewoong? Dia sempat mengundangku, tapi aku tidak punya waktu untuk pergi." Tanya Jungkook.

Jimin mengedikkan bahunya, "Entahlah, aku lihat sikon dulu. Lagipula, kalau datang kesana pun kita hanya akan ditanyai kapan akan berhubungan serius. Selalu seperti itu. Aku bosan dengarnya." Jawab Jimin.

Seulgi dan Yerim menganga lebar saat menyadari arah pembicaraan dua pria ini. Dua wanita itu menoleh ke arah pria masing-masing. Masih dengan raut wajah cengo-nya.

"Kau masih berhubungan dengan teman Gay mu, Jungkook-ah?" Bisik Yerim pelan. Tapi masih bisa di dengar oleh Jungkook.

"Kau akan pergi ke Club itu dan berpesta Gay? Aku benar-benar yakin kalau kau sudah normal, Park Jimin. Tapi sekarang ㅡ" Seulgi menggelengkan kepalanya tidak percaya.

Jungkook dan Jimin menyeringai lalu melirik ke arah wanitanya masing-masing.

"Sstt.. jangan ganggu pembicaraan kami, Sayang." Balas Jungkook tepat di wajah Yerim yang memang masih menoleh ke arahnya.

"Biarkan kami reuni, dan diamlah, Seulgi-ku." Jimin menyeringai melihat wajah aneh calon istrinya.



.

.

.


SEBAGIAN PART DI UN-PUB .

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp) 

[2] Love A Gay [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang