35 -Last Chapter

8.9K 793 272
                                    


Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.

Happy reading all...

Jangan lupa spam komen dan vote kalo mau fast update terus wkwk

Jangan lupa spam komen!!

WARNING!

LAST CHAPTER!

LONG CHAPTER!

6428 Words

⚠WARNING⚠
HARDWORDS⛔
RATED🔞

LOVE A GAY

Jimin memakirkan mobilnya di basement apartement Taehyung. Dirinya dan tuan Kang langsung berlari cepat menuju lift dan naik ke lantai delapan –letak dimana apartement Kim Taehyung.

"Seulgi-ya.." Seru Jimin begitu dirinya sudah masuk kedalam apartement Kim Taehyung. Pria itu dengan cepat berjalan ke arah wanitanya yang tengah duduk bersender di pelukan Sooyoung sambil terisak.

"Jimin-ah –hiks.. Seuljoon, Jimin-ah." Seulgi kembali menangis di dalam pelukan Jimin.

"Tenanglah, orang suruhanku sedang mencari keberadaan Seuljoon. Akan kupastikan kalau adikmu baik-baik saja." Ujar Jimin sambil menenangkan Seulgi.

"Seulgi-ya, tolong jangan khawatirkan adikmu. Seuljoon pasti tidak akan kenapa-napa." Celetuk Tuan Kang membuat Seulgi mendongak menatap sang ayah yang berdiri di belakang Jimin.

"Ayah.." Panggil Seulgi dengan nada berbisik.

"Maafkan ayah, ini semua karena ayah. Tolong maafkan ayahmu yang jahat ini, Seulgi-ya." Ujar tuan Kang dengan nada serak.

Jimin menoleh ke arah Taehyung dan Sooyoung untuk memberikan mereka waktu pribadi. Taehyung yang mengerti dengan maksud Jimin pun langsung menarik tangan Sooyoung kedalam kamar.

"Aku menemui ayah sebelum kau menghubungiku tadi. Dan ayahmu meminta ikut kemari."

Seulgi tidak menjawab. Wanita itu memalingkan wajahnya dan kembali menelusupkan wajahnya di dada Jimin. Ingatannya tentang sang adik membuatnya tak bisa membagi pikirannya kemana-mana.

Hanya Kang Seuljoon yang ada di otaknya saat ini.

"Ayah mengetahui semua rencana ibumu dan Shin Yerin. Makadari itu aku menemuinya dan meminta bantuannya. Karena kunci dari semuanya memang ada di ayahmu. Aku mohon untuk saat ini kau hilangkan sedikit egomu dan kembali menerima permintaan maaf ayahmu. Kau harus memikirkan Seuljoon, jangan egois untuk saat ini, sayang." Ujar Jimin meminta wanitanya untuk mencoba menerima sang ayah.

Tuan Kang bersujud di depan Jimin dan Seulgi dengan wajah menunduk. Pria itu menangis sedih melihat anak kandungnya sangat membencinya.

"Seulgi-ya, kesalahan ayah memang sangat besar dan mungkin tidak termaafkan. Tapi ayah mohon jangan benci ayah walau kau memang sangat membenci ayah. Ayah hanya ingin merasakan hidup dengan kedua anak yang sudah ayah telantarkan. Hanya itu permintaan ayah di hari tua sebelum tuhan benar-benar mengirim ayah ke neraka."

Seulgi menangis sejadi-jadinya di pelukan Jimin. Wanita itu tengah berada di persimpangan yang sangat kuat. Sakit hati dan trauma nya begitu membekas sampai-sampai sulit untuk menerima permintaan ayahnya.

Namun apa yang dikatakan Jimin waktu itu benar tentang kesempatan terakhir yang ia berikan untuk sang ayah. Karena kalau dilihat-lihat ayahnya itu benar-benar menyesali perbuatannya dan meminta maaf dengan sangat tulus.

Kang Seulgi bukanlah anak durhaka yang tidak menerima maaf orangtua-nya. Sebesar apapun kesalahan yang sudah ayahnya lakukan, Seulgi tidak bisa membohongi kalau dirinya sangat merindukan sosok ayah dalam hidupnya.

"AYAH!" Seru Seulgi kencang.

Wanita itu langsung mendorong tubuh Jimin dan ikut berlutut di depan ayahnya. Seulgi memeluk sang ayah dengan sangat erat dan isakan tangis yang begitu menyayat hati.

Anak dan ayah itu sama-sama saling mencurahkan kesedihan dan kebahagiaan sekaligus. Jimin yang melihatnya tersenyum tipis, ia tau kalau wanitanya bukanlah orang yang pendendam. Sebesar apapun kesalahan yang sudah tuan Kang lakukan dulu, Seulgi tetap memaafkannya.

Park Jimin benar-benar tidak salah pilih calon istri. Kang Seulgi adalah satu-satunya wanita yang tepat untuk menjadi pendampig sehidup-sematinya.

"Maafkan ayah, Seulgi-ya. Maafkan ayah." Isak tuan Kang.

Seulgi mengangguk didalam pelukan ayahnya. "Aku memaafkan ayah. Aku –aku merindukan ayah." Ujar Seulgi ditengah isakannya.

"Ayah juga merindukanmu, sayang." Balas tuan Kang.

Moment menharukan ayah dan anak itu harus terhenti saat ponsel Jimin berdering menandakan telepon masuk. Jimin mengangkatnya, lalu tidak lama setelah itu raut wajah pria itu berubah menjadi serius.

"Ya, aku akan segera kesana. Tolong tetap pastika para pelakunya aman. Dan tolong pastikan adikku dalam keadaan selamat. Terimakasih, Jongin-ah." Ucap Jimin sebelum mematikan sambungan teleponnya.

"Ada apa, Jimin-ah?" Tanya Seulgi.

"Orang suruhanku sudah menemukan Seuljoon, dia juga sudah memastikan kalau Seuljoon dalam keadaan baik-baik saja. Sekarang kita harus segera kesana, ayah." Ucap Jimin lalu menoleh ke arah tuan Kang.

"Aku ingin ikut, Jimin-ah."

"TIDAK!" Seru Jimin tegas. Pria itu mencengkram bahu wanitanya. "Ini beresiko, sayang. Aku tidak mau kau kenapa-napa. Tetap di apartement Taehyung dan minta dia untuk menjaga ketat keamanan apartementnya. Ibumu sudah beraksi jauh dari perkiaraanku sebelumnya." Lanjut Jimin.



.

.

.


SEBAGIAN PART DI UN-PUB .

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp) 

[2] Love A Gay [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang