Flashback on
London city, 17 january 2006.
Saat itu cuaca kota London sedang ada badai salju, semua jalan ditutup. Karna dapat membahayakan setiap pengendara.
Saat ini aku berumur 7 tahun. Aku Sedang menatap keluar jendela caffe yang ada di pinggir kota dengan tatapan kosong sembari menunggu orang tua ku menyelesaikan pembicaraan dengan rekan kerja mereka. Menurut ku pembicaraan orang dewasa itu membosankan.
Saat aku sedang asyik menatap keluar jendela, aku lihat di sebrang jalan terlihat seekor anak kucing yang berdiam diri di tengah salju dengan melihat ke kanan ke kiri berharap ada yang menyelamatkan nya.
Aku yang melihat itu langsung bergegas meninggalkan meja orang tua ku, yang mereka saja tidak menyadari aku beranjak dari sana karna masih serius mengurusi pekerjaan mereka.
Setelah sampai ditempat anak kucing itu berada, aku menggendong nya dan meletakkan nya di dalam kotak yang ada disamping sebuah rumah kosong. lalu aku melepas syal yang ada di leher ku dan menyelimuti anak kucing itu.
Setelah itu aku segera berlari ke caffe, takut di marahi mama jika aku berlama lama diluar. Ketika sedang berlari tiba tiba aku terjatuh dada ku sesak dan kepala belakang ku terasa sangat sakit. Lalu tubuh ku menggigil kedinginan seperti akan membeku, padahal aku sudah memakai pakaian sangat tebal.
Saat aku terjatuh dan sedang menahan sakit, tiba tiba seorang anak laki laki menghampiri ku dengan setangkai bunga lavender di tangan kanan nya dan sebuah kamera polaroid di tangan kirinya .
"Are you okay?" Tanya nya tiba tiba. Seperti nya dia satu tahun lebih tua dari ku. Dia sangat putih dan tampan.
Aku yang tidak mengerti apa yang dia ucapkan hanya menatap nya.
Tiba tiba dia tersenyum dan memperlihatkan kedua dimple yang ada di pipi nya. Sangat tampan!
Aku yang melihat itu langsung tersenyum seakan akan rasa sakit yang aku rasakan tadi hilang.
"Aku enggak ngerti bahasa kamu" ucap ku.
"Kamu bisa Indonesian language ya? Aku juga bisa kok, aku dari Yogyakarta" ucap nya.
"Bagus deh kalo kamu bisa bahasa seperti aku, jadi aku gak kesusahan" balas ku.
"Kamu sakit? Orang tua kamu dimana?" Tanya nya.
"Orang tua ku ada di dalam caffe itu" jawab ku.
"Terus kamu ngapain diluar, kan dingin" timpal nya.
"Aku tadi nyelamatin kucing, dia kedinginan banget" balas ku.
dia tertawa mendengar perkataan ku lalu memberi ku bunga yang dia pegang sedari tadi.
Aku mengambil nya.
"Buat aku?" Tanya ku dengan tampang polos.
"Iya buat kamu, karna itu kucing aku, aku nyari dia kemana mana tadi. Tapi aku lihat kamu nyelamatin dia, ini bunga buat kamu sebagai tanda terima kasih aku" dia tersenyum sampai sampai matanya menyipit dan memperlihatkan gigi ratanya.
Aku tersenyum lega setelah tau itu kucing dia. Dan menerima bunga nya dengan senang hati.
"Seharusnya kamu gak ngebiarin dia kedinginan diluar" omel ku.
'Cekrekk'
Tiba tiba dia mengambil foto ku lalu dia mengambil fotonya sendiri. Setelah foto itu jadi, dia memasukkan fotonya ke saku jacket ku dan memasukkan foto ku yang dia foto tadi ke dalam saku celananya. Dan tersenyum ke arah ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUY FROM THE PAST
Romance•DON'T COPY PASTE• My stories REAL My imagination!!! ... Kau sangat dekat tapi tidak dapat ku raih Kita bersama tapi merasa jauh Masa lalu yang dicari dari awal ternyata di depan mata. Apa aku yang terlalu sibuk dengan mu atau kamu yang terlalu tid...